Panen adalah
pengambilan buah kelapa sawit yang telah memenuhi kriteria matang panen dari
pokok sawit, juga bersama brondolan yang berjatuhan di sekitar piringan, lalu
dikumpulkan ke TPH (Tempat Pengumpulan Hasil) dan diangkut dengan truk untuk
dibawa ke PKS (Pengolahan Kelapa Sawit). Pekerjaan rawat dilakukan langsung oleh
karyawan yang ada di Afdeling, dikoordinir langsung oleh mandor panen,
diawasi oleh Kepala asisten lapangan dan dikontrol oleh Kepala Kebun sekaligus
penanggung jawab keadaan atau kondisi panen di areal. Item pekerjaan panen
meliputi pemangkasan pelepah yan disusun rapi digawangan mati, lalu menurunkan
buah yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan yaitu brondolan yang
jatuh dipiringan resmi sebanyak 5 buah dan pada janjangan lebih dari 10 buah,
kemudian memungut buah dan mengambil brondolan yang berjatuhan sampai tuntas,
sambil memotong pangkal janjang seperti cangkam kodok, setelah itu ditaruh di
tempat TPH (Tempat Pengumpulan Hasil) yang setelah itu akan diangkut oleh
transportasi ke tempat PKS (Pengolahan Kelapa Sawit).
Sebelum melakukan pekerjaan
panen, masing-masing karyawan sudah mendapat ancak dan tempat kerja yang sudah
ditentukan oleh mandor panen yang bertugas membuat planning panen sebelum
direalisasikannya ke areal dan melakukan sensus pada areal yang akan menjadi
lokasi tempat panen. Ancak panen adalah luasan panen yang menjadi tanggung
jawab pemanen. Ancak panen ada dua macam yaitu ancak tetap, pada
sistem ini pemanen mempunyai areal panen yang tetap. Contoh: blok A 2 luasnya
30 Ha, jumlah baris = 120, jumlah ancak = 12, masing-masing pemanen mendapat
ancak 10 baris, maka pembagian ancaknya yaitu ancak 1 = baris 1s/d 10, ancak 2
= baris 11 s/d 20 dan seterusnya. Ancak giring, pada system
ini pemanen secara bersam-sama memanen dalam satu blok, stetelah selesai pinadh
ke blok lain. Satu orang pemanen memanen tiap satu path, kemudian pindah ke
path yang belm dipanen dan seterusnya sampai selesai 1blok lalu pindah ke blok
lain (Anonim, 2006). Sebelum ancak dilakukan harus
dikoordinasikan terlebih dahulu kepada kepala kebun dan kepala asisten lapangan
dan kegiatan panen terdiri dari persiapan panen dan pelaksanaan panen.
a) Persiapan Panen
Merupakan sarana dan prasarana yang dapat mempermudah didalam kegiatan panen seperti alat-alat panen (helm, sarung tangan, sepatu boat, kaca mata, dodos, egrek, kampak, gancu, batu asah, angkong, karung alas brondolan dan garuk brondolan).
Prasarana pendukung didalam panen meliputi:
a. TPH
(Tempat Pengumpulan Hasil) yaitu sebidang lahan yang dibuat khusus untuk
mengumpulkan buah (TBS dan brondolan), terletak pada gawangan tanaman dan
berada setiap 3 path, ukurannya 3 x 4 m dan 4 x6 m. Setiap TPH diberi identitas
(blok, nomor baris dan nomor TPH)diberi warna cat dasar merah dan tulisan
berwarna putih, sehingga mempermudah untuk mengetahui hasil yang telah dipanen
dan bisa mempermudah buah dalam pengangkutan ke PKS.
b. Jalan
Panen (Path) yaitu jalan diatara dua barisan tanaman yang digunakan untuk lalu
lintas pengangkutan hasil panen dari dalam blok ke TPH yang biasa disebut pasar
pikul. Ukuran lebar jalan 1.2 -1.5 m, letaknya searah barisan tanaman untuk
areal datar dan mengikuti contour untuk daerah berbukit, untuk mempermudah
pemanen menuju TPH. Path harus bersih dari tanaman liar gulma lainnya, supaya
tidak menghambat pemanen dalam mengangkut buah.
Titi Panen adalah jembatan kecil yang dibuat sederhana dari kayu atau timbunan karung yang
lebarnya 20 cm dan tinggi 7 cm, supaya memudahkan pemanen membawa buah ke tempat
TPH yang harus menyeberangi selokan kecil.
0 komentar:
Posting Komentar