Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi
perkebunan yang menghasilkan minyak nabati sehingga diandalkan untuk
meningkatkan ekspor dan penerimaan devisa negara. Dibandingkan komoditi lain
seperti kelapa, kacang tanah dan kedelai, kelapa sawit adalah penyumbang minyak
nabati terbesar di dunia (Pambudi,2010). Untuk masa umur ekonomis pada tanaman
kelapa sawit yang cukup lama sejak mulai tanaman mulai menghasilkan, yaitu
sekitar 25 tahun menjadikan jangka waktu perolehan manfaat dari investasi di
sektor ini menjadi salah satu pertimbangan yang ikut menentukan bagi kalangan
dunia (Krisnohardi,2011).
Pengertian dari pemangkasan atau disebut juga
penunasan yaitu proses pembuangan daun-daun tua atau yang tidak
produktif pada tanaman salah satunya adalah kelapa sawit.
Pada tanaman muda sebaiknya tidak dilakukan pemangkasan, kecuali dengan maksud mengurangi penguapan oleh daun pada saat tanaman akan dipindahkan dari pembibitan ke areal perkebunan.
Pemangkasan pada tanaman kelapa
sawit dilakukan sejak pada tanaman belum menghasilkan dan diteruskan
hingga tanaman sudah menghasilkan dengan tujuan untuk mempengaruhi produksi
dari kelapa sawit tersebut. Pemangkasan daun juga dapat mengurangi bahaya pohon
tumbang karena tiupan angin (Pahan,2004). Teknik pemangkasan dilakukan secara
teratur sesuai dengan perkembangan atau umur tanaman yang ada (Setyamidjaja,2006). Adapun tujuan pemangkasan pada
tanaman secara umum adalah adalah sebagai berikut :
·
Memperbaiki sirkulasi udara di
sekitar tanaman sehingga dapat membantu proses penyerbukan secara alami
·
Mengurangi penghalangan
pembesaran buah dan kehilangan brondolan buah terjepit pada pelepah daun.
·
Membantu dan memudahkan pada waktu
panen
·
Mengurangi perkembangan epifir
·
Agar proses metabolisme tanaman
berjalan lancar, terutama proses fotosintesis dan respirasi.
Macam-macam pemangkasan pada
umumnya terdapat 3 macam sesuai dengan tujuan. Adapun macam akan dijelaskan
sebagai berikut:
1. Pemangkasan pasir, adalah proses pemangkasan yang dilakukan terhadap tanaman dengan persyaratan tanaman berumur 16-20 bulan dengan tujuan agar untuk membuang daun-daun kering dan buah buah pertama yang busuk sehingga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.
2. Pemangkasan
produksi adalah proses pemangkasan yang dilakukan pada tanaman dengan syarat
umur 20-28 bulan dengan memotong daun-daun tertentu sebagai persiapan
pelaksanaan panen. Daun yang dipangkas adalah songgo dua (yaitu daun yang tumbuhnya
saling menumpuk satu sama lain), juga buah buah yang busuk.
3. Pemangkasan pemeliharaan,
adalah proses pemangkasan yang dilakukan setelah tanaman berproduksi dengan
tujuan membuang daun-daun songgo dua sehingga setiap saat pada pokok hanya terdapat
daun sejumlah 28-54 helai. Sisa daun pada pemangkasan ini harus sependek
mungkin, agar tidak mengganggu kegiatan panen.
Pruning atau pemangkasan pada
tanaman kelapa sawit adalah proses pembuangan pelepah- pelepah yang sudah tidak
produktif / pelepah kering pada tanaman kelapa sawit. Pruning / pemangkasan
merupakan termasuk dalam kegiatan persiapan panen dengan tujuan agar tidak
mengganggu proses pemanenan pula. Pemangkasan daun pada tanaman
kelapa sawit harus dilakukan, karena tidak mudah rontok, meskipun sudah tua
atau kering, terkadang baru rontok setelah beberapa tahun kemudian
(Vidanarko,2011). Tujuan dari pemangkasan pada tanama elapa sawit yaitu
menentukan bilangan pelepah yang perlu ditinggalkan di atas pokok supaya
sentiasa mencukupi untuk memberi keluasan daun yang optimum. Kerana daun pada
umumnya memainkan peranan penting untuk efisiensi distribusi fotosintat melalui
proses fotosintesis ke bagian tanaman.
Pemangkasan daun pada kelapa sawit bertujuan untuk memperoleh pohon yang bersih dengan jumlah daun yang optimal dalam satu pohon serta memudahkan pamanenan (Setyamidjaja,2006). Memangkas daun dilaksanakan sesuai dengan umur/tingkat pertumbuhan tanaman. Pemangkasan perlu dilakukan untuk menjaga jumlah pelepah yang optimal yang berguna untuk tempat munculnya bunga & pemasakan buah. Pruning/pemangkasan dilakukan setelah dilakukan kastrasi & tanaman sudah mulai memasuki tahap awal panen.
Pemangkasan dimulai sejak masa
tnaaman belum menghasilkan (TBM) hingga masa tanaamn menghasilkan (TM) (Vidanarko,2011)
Teknis pruning/pemangkasan dilakukan dengan teknik yang benar sebagai berikut :
· Memangkas pelepah searah dengan
arah spiral / letak alur pelepah. Supaya hasil dari pangkasan terlihat rapi.
·
Memangkas pelepah yang tidak
produktif, dengan ciri-ciri :
·
Pelepah yang sudah tua dan kering
·
Pelepah sudah tidak dijadikan
pelepah songgo ( minimal songgo 2).
· Memangkas pelepah secara mepet
& tepat pada bagian bawah pangkal pelepah. Pelepah harus dipangkas mepet
dengan tujuan untuk mencegah tersangkutnya brondolan pada pelepah.
·
Menyusun pelepah hasil sisa
pangkasan di Gawangan Mati atau disusun di antara pokok tanaman & dipotong
menjadi 3 bagian.
0 komentar:
Posting Komentar