Pembuatan lubang tanam idealnya dilakukan satu minggu sebelum penanaman. Pembuatan lubang tanam lebih dari satu minggu akan memungkinkan tertimbunnya kembali sebagian lubang yang sudah digali dengan tanah yang berada di sekitar galian lubang tersebut. Hal ini dapa t mengurangi produktivitas tenaga kerja penanaman bibitm, karena tenaga kerja harus mengulang kembali penggalian lubang yang telah tertimbun. Begitu pula sebaliknya, penggalian lubang tanam yang terlalu cepat atau kurang dari satu minggu juga tidak dianjurkan karena semakin kecil persiapan untuk mengontrol kebenaran ukuran dan posisi lubang.
Pembuatan lubang tanam pada tanah mineral
Lubang digali secara manual dengan menggunakan cangkul, anak pancang digunakan sebagai titik tengah dari lubang tersebut. Pembuatan lubangn pada tanah mineral, baik di areal datar pada teras individu maupun pada teras bersambung, hanya dibuat saatu lubang tanam (tunggal) untuk setiap tanaman dengan ukuran lubang sebesar 60 cm x 60 cm x 60 cm. Untuk posisi lubang tanam pada kedua jenis terasan, lubang dibuat berjarak 1 m dari dinding teras. Tanah galian lubang bagian atas (top soil) diletakan di sebelah kanan anak pancang tanaman, sedangkan tanah galian lubang bagian bawah ( sub soil ) diletakan di sebelah kiri bagian anak pancang tanaman.
Pembuatan lubang tanam pada tanah gambut
Pembuatan lubang tanam secara manual dapat dibuat ganda ( double hole ) atau disebut juga dengan lubang di dalam lubang. Pada tahap awal lubang bagian alas atau lubang pertama, dibuat dengan ukuran 100 cm x 100 cm x 30 cm., kemudian tepat di tengah - tengah lubang pertama digali lagi lubang tanaman yang kedua dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm. Lapisan tanah top soil dan sub soil diletakan seperti halnya yang telah dilakukan pada tanah mineral.
Tujuan pembuatan lubang dalam lubang adalah untuk mengurangi risiko terjadinya pertumbuhan tanaman yang miring ke salah satu posisi pada saat awal perkembangannya, terutaman jika tanaman ditanam di atas areal gambut sedang hingga dalam. Kemiringan tanaman dapat terjadi karena tanaman yang masih muda belum mempunyai struktur akar yang kuat untuk memegang lapisan tanah gambut, sedangkan gambut secara lambat laun akan mengalami penyusutan pada lapisan permukaannya. Dengan dibuatnya lubang ganda secara bertingkat, diharapkan apada saat terjadinya penyusutan lapisan permukaan gambut secara lambat laun yangn diawali dari penyusutan lubang pertama. secara alami pula akar akar tanaman akan semakin kuat untuk memegang lapisan tanah tersebut. Sekalipun penerapan metode seperti ini tidak dapat menjamin seratus persen tanaman akan tumbuh tegak dengan baik seperti layaknya pertumbuhan tanaman pada tanah mineral, tetapi setidaknya perlakuan tersebut dapat mengurangi risiko terjadinya kemiringan tanaman yang lebih besar. Miringnya pertumbuhan tanaman tanaman kelapa sawit akan memerlukan energi lebih banyak yang terbuangn sia - sia hanya untuk menegakkan batangnya sehingga hanya sebagian energi saja yang dimanfaatkan untuk keperluan produksi tanaman. Jika demikian, akan terjadi penurunan produksi yang cukup besar.
Pembuatan lubang tanam harus memperhatikan media tanah yang digunakan. Media tanah mineral cukup satu lubang dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm. Hal ini cukup karena tanah mineral cukup kuat untuk menjaga tanaman agar tetap tegak. Sedangkan Media tanah gambut, media ini berhubungan dengan yang saya gunakan. Dengan yang maksud lubang dalam lubang, lubang yang pertama berukuran agak luas namun tidak dalam, lubang kudua cukup dalam namun luasnya lebih kecil dari lubang pertama untuk itu dibuat 100cm x 100 cm x 30 cm untuk lubang pertama namun 60 cm x 60 cm x 60 cm untuk lubang kedua, hal ini dimaksudkan untuk menjadi tanaman tetap tegak.
sumber
http://sawitsawitsaw.blogspot.com/2015/02/budidaya-kelapa-sawit-part-5.html
0 komentar:
Posting Komentar