2020-12-26

Pemeliharaan Pembibitan Kelapa Sawit

 

Pemeliharaan pada Pembibitan Awal

·       Kecambah dipelihara dipolibag kecil selama 3 bulan

·       Penyiraman dilakukan setiap hari pagi dan sore

·       Pengendalian gulma dilakukan secara manual setiap 2 minggu sekali, jangan menggunakan herbisida pada pembibitan ini

·       Pemupukan dilakukan seminggu sekali menggunakan pupuk urea sebanyak 2 gram/liter air dengan cara disemprotkan dan pupuk NPK sebanyak 2,5 gram/polybag

·       Jangan mengaplikasikan pupuk daun pada saat udara panas atau kering, dan pada bibit yang mengalami stress air

·       Pengendalian hama dilakukan apabila ada serangan dengan cara biologis ataupun kimiawi

·       Penyakit yang banyak menyerang biasanya penyakit busuk pucuk, dan cendawan helminthosporium dikendalikan dengan fungisida yang dimulai pada stadia 6 daun

·       Jangan melakukan penyiraman selama 12 jam setelah penyemperotan

·       Seleksi bibit dilakukan pada periode ini yaitu dengan memisahkan bibit yang abnormal dari bedengan sehingga bibit abnormal tidak terangkut ke tahap berikutnya.

·       Bibit normal pada umur 3 bulan telah berdaun 3-4 helai daun

                                  Gambar penyiraman di pembibitan pre nursery kelapa sawit 

Beberapa ciri Fisik bibit yang dibnormal di pre nursery

  • Pucuk bengkok atau daun berputar : akibat penanaman kecambah yang terbalik atau faktor genetik
  • Daun lalang atau daun sempit (narrow grass leaf) : akibat faktor genetik
  • Daun kerdil dan sempit (stump/little leaf)
  • Daun menyempit dan tegak (acute/erect leaf)
  • Daun yang menggulung (rolled leaf) : akibat factor genetic
  • Daun berkerut/keriput (crinkle leaf) : akibat factor genetic
  • Daun melipat (collante) : akibat kekurangan air
  • Bibit kerdil (stunted) : akibat factor genetic
  • Chimaera : sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah pucat atau bergaris kuning terang yang sangat kontras dengan warna hijau gelap dan jaringan yang normal, dan bibit dengan serangan penyakit berat

Pembibitan Utama (Main Nursery)
Persiapan Lokasi Pembibtan Utama:

·       Areal yang telah dibuka dibersihkan dan diratakan

·       Pembuatan saluran drainage disesuaikan dengan kondisi lahan setempat

·       Lakukan pemancangan ajir dengan jarak tanam 90x90x90 cm

·       Setiap petak disusun 5 baris, 40 atau 50 pokok/baris, baris ke enam dikosongkan untuk jalan



Pemindahan Bibit ke Pembibitan Utama

·       Sehari sebelum bibit dipindahkan tanah pada polibag harus disiram sampai jenuh

·       Tanah pada perakaran harus lembab dan tidak terganggu selama pemindahan

·       Bibit harus segera disiram setelah pemindahan selesaiLubang tanam pada polibag besar harus dibuat sesuai ukuran polibag kecil kemudian diberi pupuk NPKMg 15-15-6-4 sebanyak 5 gram /polibag

Pemeliharaan pada Pembibitan Utama

·       Bibit berada di polibag besar selama 9 – 12 bulan

·       Penyiraman dilakukan 2 kali sehari apabila tidak turun hujan

·       Pengendalian gulma di dalam polibag dilakukan secara manual sedangkan gulma disekitar polibag dapat dikendalikan dengan herbisida secara hati-hati

·       Pemupukan dilakukan dengan cara ditaburkan secara merata disekeliling bibit kira-kira 5 cm dari pangkal batang

·       Jangan sampai pupuk mengenai bibit

·       Aplikasi pemupukan dengan dosis kecil dan frekwensi sering lebih baik dibandingkan aplikasi dosis besar tapi frekwensi jarang

·       Pemupukan seharusnya dihentikan satu bulan sebelum dipindahkan di lapangan

·       Pengendalian hama dan penyakit dilakukan apabila ada gejala serangan dengan menggunakan fungisida dan pestisida secara bijaksana

·       Seleksi bibit dilakukan untuk memisahkan bibit yang sehat dan abnormal

                                   Gambar penyiraman di pembibitan main nursery

Ciri bibit abnormal di Main Nursery

  • Kerdil (runt/stunted): Bibit yang pertumbuhan vegetatifnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan bibit sehat seumurnya
  • Bibit erect: Faktor genetis, daun tumbuh dengan sudut yang sangat  sempit/tajam terhadap sumbu vertikal sehingga seperti tumbuh tegak.
  • Bibit yang layu dan lemah (limp): Penampilan pucat dan pertumbuhan daun muda cenderung lebih pendek dari yang seharusnya
  • Bibit flat top: Faktor genetik, daun yang baru tumbuh dengan ukuran yang makin pendek dari daun tua, sehigga tajuk bibit terlihat rata
  • Short internode: Jarak antara anak daun pada tulang pelepah (rakhis) terlihat dekat dan bentuk pelepah tampak pendek
  • Wide internode: Jarak antara anak daun pada rakhis terlihat sangat lebar. Bibit terlihat sangat terbuka dan lebih tinggi dari normal
  • Anak daun yang sempit (narrow leaf): Bentuk helai daun tampak sempit dan tergulung sepanjang alur utamanya (lidi) sehingga bentuknya seperti jarum
  • Anak daun tidak pecah (juvenile): Helai anak daun tetap bersatu seluruhnya atau tidak pecah
  • Daun berkerut (crinkle leaf): Daun terlihat berkerut. Gejala berat akibat factor genetic, gejala ringan disebabkan karena kekurangan air
  • Chimaera: Sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah menjadi pucat atau bergaris kuning terang yang sangat kontras dengan warna gelap dari jaringan yang normal
  • Crown Diseases: Faktor genetik, pelepah bengkok dan mudah patah
  • Blast: Bibit berubah secara progresif ke arah coklat dan perlahan dimulai dari daun yang tua bergerak ke daun yang lebih muda
  • Terserang hama dan penyakit: Terserang busuk pucuk dan hama/penyakit yang harus dipisahkan





sumber

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/79779/TEKNIK-PEMBIBITAN-KELAPA-SAWIT/

http://informasi-kelapasawit.blogspot.com/2012/10/pembibitan-kelapa-sawit.html

BGA Plantation Group

 




 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar