2020-12-26

Hama Tanaman Kelapa Sawit

 

1. Ulat Api atau Setora nitens

Pada awalnya, ulat ini akan singgah pada permukaan daun dari tanaman kelapa sawit. Kemudian, ulat betina bertelur dan dapat mengumpulkan sebanyak 300 - 400 butir dengan ciri-ciri telur yaitu berwarna kuning muda dan berbentuk pipih. Proses dari dihasilkannya telur hingga telur menetas waktu antara 4 hingga 7 hari. Jika sudah menetas, larva ulat api berwarna hijau kekuningan dan terdapat bagian yang berbulu halus di bagian kepala dan ekornya.
Ketika larva telah menjadi ulat muda, maka biasanya ulat akan membentuk koloni dan memulai mendegradasi bagian permukaan bawah daun, perlahan hingga akan disisakan bagian atas daun. Gigitan ulat akan terlihat jelas berbentuk memanjang dan hal ini yang menyebabkan daun menjadi kering dan perlahan akan mati, sehingga siklus atau transportasi nutrisi dari daun mau pun yang akan menuju ke daun akan terhenti.


Beberapa teknik pengendalian ulat api yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

- Pengendalian secara mekanik, yaitu pengutipan ulat ataupun pupa di lapangan kemudian dimusnahkan

- Pengendalian secara hayati, dilakukan dengan :

·       penggunaan parasitoid larva seperti Trichogramma sp dan predator berupa Eocanthecona sp

·       Penggunaan virus seperti Granulosis Baculoviruses, MNPV (Multiple Nucleo Polyhedro Virus)

·       Penggunaan jamur Bacillus thuringiensis

- Penggunaan insektisida, dilakukan dengan:

·   Penyemprotan (spraying) dilakukan pada tanaman yang berumur 2,5 tahun dengan menggunakan penyemprotan tangan, sedangkan tanaman yang berumur lebih dari 5 tahun penyemprotan dilakukan dengan mesin penyemprot

·      Penyemprotan udara dilakukan apabila dalam suatu keadaan tertentu luas areal yang terserang sudah meluas yang meliputi daerah dengan berbagai topografi

 

2. Tungau Merah atau Oligonychus

Tungau merah memiliki ukuran yang kecil yaitu 0,5 mm. Bagian yang diserang pada tanaman kelapa sawit adalah bagian daun, terutama tulang daun dengan cara menghisap cairan di dalamnya, sehingga tak hanya cairan saja namun segala kandungan di dalamnya termasuk klorofil ikut terhisap dan menyebabkan daun menjadi kering dan berwarna coklat. Tungau merah perlu diwaspadai apalagi saat musim kemarau karena pertumbuhannya yang cukup pesat pada musim tersebut.

Pengendalian terhadap tungau merah ini dapat dilakukan dengan penyemprotan dengan akarisida yang berbahan aktif tetradion 75,2 gr/lt (Tedion 75 EC) disemprotkan dengan konsentrasi 0,1-0,2%.

3. Badak Kumbang Tanduk atau Orycte

Kumbang ini sebenarnya tidak terlalu berbahaya bagi kelapa sawit yang umurnya cukup tua. Namun, akan sangat berbahaya jika kumbang ini tumbuh pada tanaman kelapa sawit yang masih muda. Ternyata akibat yang ditimbulkan adalah dapat menimbulkan penyakit pada tanaman, menyebabkan tanaman busuk, hingga akhirnya tanaman tidak dapat tumbuh atau mati.
Keberadaan yang dapat dihindari dengan menjaga kebersihan di sekitar tempat yang ditanaminya kelapa sawit. Tidak hanya itu, dengan menggunakan jamur Metharrizium anisopliae dan virus oryctes Baculovirus juga bisa menjadi upaya terhindarnya keberadaan kumbang tanduk di area perkebunan kelapa sawit.


4. Penggerek Tandan Buah

Penggerek tandan buah atau nama latinnya yaitu Tirathaba mundella . Seperti namanya, hama ini menaruh telur pada bagian tandan buah. Jika telur telah menetas dan mengalami proses perkembangan menjadi ulat, maka akan menyerang tanaman kelapa sawit yang masih berumur 3 - 4 tahun. Namun seringkali kali penggerek tandan buah menyerang pohon kelapa sawit tua.

Hama ini menyerang bagian tandan buah maka akan menyebabkan lubang pada buah bahkan bisa sampai ke bagian inti, menyebabkan kerontokan atau aborsi, atau buah menjadi berkembang namun tanpa inti. Selain buah, hama ini juga menyerang pada bagian bunga, yang mengakibatkan bunga akan gugur dan secara otomatis menghambat tumbuhnya buah kelapa sawit.

Pengendalian dapat dilakukan dengan cara:

·       Sanitasi buah busuk dan terserang

·   Buah busuk dikumpulkan pada satu lubang yang diaplikasi insektisida Fipronil dan ditutup dengan tanah

·      Aplikasi dengan insektisida sistemik yaitu Fipronil dengan konsentrasi 7,5 ml/ 15 liter, dengan volume semprot 370-400 liter / ha supaya buah benar-benar basah tersemprot insektisida. Karena stadia yang ada bermacam-macam maka perlu aplikasi susulan yaitu 2 minggu setelah aplikasi pertama. Aplikasi terakhir atau ketiga dilakukan pada 1 bulan setelah aplikasi. Hal ini dilakukan karena daur hidup hama ini sekitar 1 bulan. Aplikasi semprot diusahakan jangan bersamaan pada semua kebun diatur supaya tidak ikut mati dan menurun populasinya.

·       Menurunkan kelembaban dengan pengendalian gulma

·  Monitoring serangan hama selalu dilakukan. Monitoring populasi dilakukan dengan mengamati jumlah dan intensitas serangan pada tandan buah kelapa sawit, pohon per pohon, setiap sebulan sekali. Pada tanaman kelapa sawit tua dianjurkan untuk digunakan teropong. Apabila 30% dari tanaman kelapa sawit dapat dijumpai paling tidak satu tandan buah terserang hama ini sampai 50% (pada tanaman muda) atau 60% (pada tanaman tua), maka perlu dilakukan tindakan pengendalian.

Penyakit yang menyerang pertanaman kelapa sawit diantaranya yaitu penyakit akar, penyakit busuk pangkal batang, penyakit busuk kuncup, penyakit garis kuning, anthracnose, dan penyakit tajuk

5. Nematoda Rhadinaphelenchus cocophilus 

Hama yang satu ini menyerang bagian vital pada tanaman kelapa sawit yaitu pada akar. Serangan yang dihasilkan akan menyebabkan daun yang tumbuh tidak membuka, namun akan menggulung. Selanjutnya, warna daun juga berubah menjadi kuning juga seperti kekurangan air sehingga terlihat kering.

Selain daun, tandan bunga juga menutup dan membusuk dan pada akhirnya tidak menghasilkan buah. Menghindari hama ini bisa dengan mengisolasi atau menjauhkan tanaman dari area kebun yang kemudian diberi racun natrium arsenit atau dibakar.


sumber

https://www.corteva.id/berita/Jenis-jenis-Hama-dan-Penyakit-Pada-Tanaman-Kelapa-Sawit.html

https://blog.agromaret.com/2017/10/kenali-5-hama-pada-tanaman-kelapa-sawit

0 komentar:

Posting Komentar