2024-04-25

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3

Refleksi 1

Untuk membantu Bapak/Ibu dalam memaknai bagaimana pentingnya visi tentang murid, mari kita membuat “gambar” yang bertemakan “Imajiku tentang murid di masa depan”. Buatlah satu gambar mengenai murid yang Bapak/Ibu dambakan 5-10 tahun mendatang. Sertakan juga dalam gambar itu, lingkungan pembelajaran yang sesuai untuk murid sebagaimana Bapak/Ibu cita-citakan. Gambarkan situasi murid, peran guru, juga suasana sekolah sesuai dengan cita-cita Bapak/Ibu. Konsentrasikan diri pada substansi pesan pribadi Bapak/Ibu bukan pada keindahan gambarnya.

Pada tugas ini, artikulasikanlah nilai-nilai, filosofi, harapan atas murid di sekolah yang Bapak/Ibu yakini dalam sebuah VISI. Pastikan kalimat-kalimat yang digunakan memiliki makna tersendiri bagi Bapak/Ibu secara pribadi sehingga ketika dibaca, kalimat itu akan menyemangati Bapak/Ibu sendiri, sekaligus menggerakkan hati tiap orang yang turut membacanya. Lewat kalimat itu, Bapak/Ibu harus menggambarkan seberapa berharga visi tersebut hingga patut diperjuangkan pencapaiannya.


Refleksi 2

Saya memimpikan murid-murid yang

Cerdas dan berahlak. Cerdas bagi mereka bukan sekadar menguasai pengetahuan sesuai dengan tuntutan zaman, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut secara bijaksana dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan berahlak bagi mereka tidak hanya berarti sesuai karakter profil pelajar pancasila Pancasila, tetapi juga menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai panduan dalam setiap tindakan dan sikap yang mereka tunjukkan.

Saya percaya murid adalah

Calon generasi masa depan, mereka bukan hanya sekadar individu yang hadir di ruang kelas, tetapi merupakan calon pemimpin dan inovator yang dipenuhi dengan potensi yang luar biasa. Setiap dari mereka memiliki bakat dan minat yang unik, dan tugas kita adalah untuk menggali dan mengembangkan potensi tersebut secara optimal.

Di sekolah , saya mengutamakan

Prioritas tertinggi pada pendidikan karakter. Kami sadar bahwa karakter adalah inti dari perkembangan seorang murid, baik dalam hal prestasi akademis maupun dalam menjalani kehidupan di masa depan..

Murid di sekolah saya sangat sadar betul bahwa

Pendidikan sangat penting. Mereka menyadari dengan jelas bahwa pendidikan bukan hanya sekadar kewajiban atau rutinitas, tetapi merupakan kunci utama bagi pencapaian impian dan aspirasi hidup mereka. 

Saya dan guru lain di sekolah saya yakin untuk

Terus menggali potensi setiap murid sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki. Kami percaya bahwa setiap anak memiliki bakat yang unik dan potensi yang menakjubkan yang perlu diidentifikasi, dikembangkan, dan diperkaya.

Saya dan guru lain di sekolah paham bahwa

Pendekatan pembelajaran haruslah selaras dengan kodrat alam dan tuntutan zaman agar dapat menggali potensi setiap murid sesuai dengan minat dan bakat mereka.

Kami menyadari bahwa setiap individu memiliki kodrat alam dan potensi unik yang perlu ditemukan dan diperkembangkan. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, di mana setiap murid dapat mengeksplorasi minat dan bakat mereka dengan bebas.

 

Refleksi 3

Pada kesempatan ini, mari kita formulasikan VISI Bapak/Ibu sebagai pendidik. Jadikan kesempatan ini bermakna pribadi, bukan untuk sekedar memenuhi tagihan centang di LMS Bapak/Ibu. Gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk kemudian di rumskan dalam sebuah VISI.

Apa makna pernyataan visi bagi Bapak/Ibu

visi adalah sebuah panggilan jiwa, sebuah arah yang mengilhami dan memberi makna pada setiap langkah yang diambil. Bagi Bapak/Ibu, visi merupakan peta jalan yang memandu perjalanan hidup atau perjalanan organisasi menuju tujuan yang diimpikan.

Dalam setiap kata-kata visi, terkandung harapan, ambisi, dan tekad yang kuat untuk mencapai sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri. Visi menjadi sumber motivasi yang tak pernah surut, mengingatkan kita akan impian yang ingin direalisasikan, serta memberikan fokus dan kejelasan dalam setiap tindakan yang diambil.

Apa harapan, cita-cita Bapak/ibu untuk murid, rekan pendidik, konunitas sekolah, kehidupan bermasyarakat di daerah Bapak/Ibu dan bangsa-negara Indonesia?

Harapan dan cita-cita saya adalah melihat kolaborasi yang erat antara pendidik, komunitas sekolah, masyarakat, serta seluruh elemen bangsa-negara Indonesia dalam membentuk generasi penerus yang cerdas dan berahlak.

Apa yang selama ini jadi keyakinan bersama dan menyatukan sekolah kita?

Yang selama ini menjadikan keyakinan bersama dan menyatukan sekolah adalah Visi dan Misi Sekolah

Apa yang diharapkan menjadi pembeda antara murid di sekolah bapak/Ibu dengan murid di sekolah lain?

Yang diharapkan menjadi pembeda antara murid di sekolah saya dengan murid di sekolah lain adalah karakter yang kokoh yang tercermin dalam sikap dan tindakan mereka, sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Kami berharap murid-murid kami tidak hanya unggul dalam hal akademis, tetapi juga menjadi teladan dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan integritas, kejujuran, dan sikap yang bertanggung jawab.

Apa kontribusi orang dewasa dan para pemangku kepentingan disekolah kita dalam mewujudkan murid dengan profil pelajar pancasila?

Kontribusi orang dewasa dan para pemangku kepentingan di sekolah kita adalah kunci dalam mewujudkan murid dengan profil pelajar Pancasila yang kokoh. Dukungan mereka tidak hanya terbatas pada kegiatan formal di sekolah, tetapi juga meliputi berbagai aspek kehidupan pendidikan dan sosial.

Mereka memberikan inspirasi dan bimbingan kepada murid-murid, menjadi teladan dalam perilaku dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam setiap interaksi, mereka menunjukkan integritas, kejujuran, dan rasa tanggung jawab yang tinggi, membimbing murid untuk mengembangkan karakter yang baik.

Visi Saya sebagai Guru penggerak :

Terwujudnya peserta didik yang cerdas dan berahlak sesuai dengan profil pelajar pancasila.

https://heyzine.com/flip-book/a003be8de4.html


Pendampingan Individu 1 CPG 10

 


Suatu tantangan baru untuk mengikuti seleksi sebagai Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan Ke-10 Tahun 2024. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah kunjungan ke lokasi sekolah Calon Guru Penggerak (CGP). Kegiatan tersebut dinamakan Pendampingan Individu (PI). Pendampingan Individu dilakukan dengan  Calon Guru Penggerak di sekolah masing-masing. Sekitar 1 jam mendampingi CGP disekolah banyak hal yang didiskusikan, yang di laksanakan pada hari Jumat tanggal 26 April 2024 di SMK Negeri 4 Sampit.

PI Ke-1 ini, Pengajar Praktik melakukan pendampingan dengan berpegang pada tema "Refleksi awal kompetensi guru penggerak". Dalam Pendampingan Individu ke-1 ini mempunyai fokus pendampingan antara lain :

  1.  Diskusi tantangan belajar daring
  2. Refleksi penerapan perubahan kelas sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara
  3. Diskusi pembuatan kerangka portofolio
  4. Diskusi peta posisi diri dan rencana

Pendampingan Individu antara Pengajar Praktik dan Calon Guru Penggerak berdiskusi dan saling bertukar informasi secara mendalam terkait refleksi awal kompetensi guru penggerak. disini Calon Guru Penggerak memberikan tanggapan tentang apa yang didapatkan didalam pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan Fasilitator yang mendampingi. Pengajar Praktik bertugas menggali informasi dan membantu Calon Guru Penggerak dalam memahami isi dari refleksi serta materi yang terdapat dalam modul yang dipelajari oleh Calon Guru Penggerak.pengembangan diri dalam kompetensi guru penggerak

Persiapan Pendampingan Individu :

  1. Lakukan koordinasi dengan penyelenggara Program Pendidikan Guru Penggerak terkait dengan jadwal pendampingan.
  2. acalah profil Calon Guru Penggerak yang akan anda dampingi sebelum pertemuan, serta isilah jurnal pendampingan yang terdapat pada LMS di setiap modulnya agar dapat mengetahui perkembangan belajar Calon Guru Penggerak yang didampingi.
  3. Tulislah tujuan dan topik pendampingan di setiap pertemuan pada Catatan Pendampingan
  4. Komunikasikanlah tujuan pendampingan kepada Calon Guru Penggerak sebelum memulai kegiatan pendampingan.
  5. Pelajari fokus pendampingan bulanan dan materi-materi yang berkaitan dalam modul Calon Guru Penggerak.
  6. Dalam pendampingan, Pendamping/Pengajar Praktik berperan untuk mengapresiasi pencapaian dan upaya implementasi yang sudah dilakukan Calon Guru Penggerak, memotivasi, mendiskusikan bersama solusi untuk tantangan dan kendala yang dihadapi, serta membantu Calon Guru Penggerak menemukan pembelajaran-pembelajaran dalam setiap prosesnya. Upayakan agar proses diskusi berjalan dalam suasana nyaman secara dua-arah sehingga Calon Guru Penggerak dapat mengeluarkan refleksinya dengan lebih leluasa.
  7. Jika fokus pendampingan berkaitan dengan penugasan pada fase pendidikandaring, sempatkan diri untuk mempelajari hasil yang dikumpulkan oleh setiap Calon Guru Penggerak pada portal belajar (learning management system) PGP atau bagian Jurnal Komunikasi dengan fasilitator;
  8. Baca kembali catatan-catatan pada Jurnal Pendampingan (coaching log) untuk mengetahui pembahasan pada pertemuan sebelumnya.

Setelah proses Pendampingan Individu ke-1 selsai maka akan dilakukan refleksi bersama antara CGP dan PP, Refleksi yang dilakukan adalah berkaitan tentang apa yang didapat oleh CGP dalam proses PI 1 tersebut; Hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam PI selanjutnya; Kebutuhan apa yang diinginkan oleh CGP, serta hal baik yang sudah dialami jika perlu dipertahankandan dikembangkanpun perlu untuk diutarakan.


 


2024-04-22

1.2.a.7.1. Elaborasi Pemahaman - Modul 1.2

Pada tanggal 22 April 2024, Bersama dengan fasilisator dan calon guru penggerak dari berbagai wilayah, berkumpul dalam sebuah pertemuan daring yang penuh makna. Gmeet menjadi jembatan yang menghubungkan mereka dalam sebuah eksplorasi mendalam terhadap Modul 1.2, di bawah bimbingan hangat dari instruktur EP yang dihormati, Bapak Ngakan Putu Suarjana.

Tujuan utama dari pertemuan ini jelas: memahami peran serta alasan yang mendasari menjadi pemimpin dalam konteks pembelajaran. Melalui diskusi, refleksi, dan interaksi, peserta diarahkan untuk merenungkan betapa pentingnya memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh murid. Ini adalah langkah awal yang esensial dalam membentuk kepemimpinan yang efektif dalam proses belajar-mengajar.

Melalui refleksi diri yang mendalam, para peserta diajak untuk mengidentifikasi kebutuhan peningkatan kompetensi mereka sendiri. Ini adalah panggilan untuk introspeksi, di mana masing-masing guru mengajukan pertanyaan penting: "Di mana saya berada dalam perjalanan pengembangan profesional saya?" dan "Apa yang perlu saya tingkatkan untuk mendukung perkembangan peserta didik saya?"

Tidak hanya sekadar mengidentifikasi kebutuhan, tetapi juga menetapkan tujuan yang jelas, membuat rencana tindakan yang konkret, dan menentukan langkah-langkah untuk mencapai kepemimpinan dalam pembelajaran. Diskusi ini memberikan landasan yang kokoh bagi para pendidik untuk merencanakan langkah-langkah konkrit dalam mendukung kemajuan belajar murid-murid mereka.

Pertemuan tersebut bukan hanya sekadar sesi informasi, tetapi juga sebuah momen pengembangan diri yang mendalam bagi para Guru Penggerak dan calon guru penggerak. Melalui pengalaman ini, mereka tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang peran kepemimpinan dalam pembelajaran, tetapi juga diberi dorongan untuk terus berkembang dan berinovasi dalam mendukung perkembangan peserta didik mereka. Dengan semangat yang berkobar-kobar, mereka melangkah maju menuju masa depan pendidikan yang lebih baik, di mana setiap anak memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensinya.

 

2024-04-18

Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.2

 

Pada minggu ini (jurnal refleksi dwi mingguan ke 2), saya mengikuti kegiatan calon guru penggerak yang membahas modul 1.2 dengan topik "Nilai dan Peran Guru Penggerak". Saya merasa bahwa banyak hal baik yang saya alami dalam proses tersebut. Saya juga dapat berdiskusi dengan rekan-rekan sejawat dan bertukar pengalaman dalam menerapkan nilai dan peran guru penggerak.

Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F (Fact, Feeling, Findings, dan Future, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P yakni : Peristiwa; Perasaan; Pembelajaran; dan Penerapan.

 

  1. Fact (Peristiwa)

Setelah saya mempelajari modul 1.2 mengenai Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak. Pada modul ini saya mulai dengan mempelajari materi kemudian kami diminta untuk membuat trapesium usia. Trapesium usia ini merupakan gambaran diri saya dimulai dari mengawali Pendidikan yang saya tempuh di usia taman kanak-kanak sampai pada usia sekarang bekerja sebagai guru. Pada saat usia sekolah kami diminta mengingat satu dari beberapa kejadian positif dan negatif yang pernah saya alami. Pada saat proses membuat trapesium usia, saya dapat mengingat betul walau kejadiannya sudah sangat lama terjadi baik itu mengenai hal positif dan negatif yang pernah saya alami yang berkaitan dengan guru saya dulu. Disini saya menyadari bahwa peran guru sangat berpengaruh kepada saya. Saya harus bisa menjadi seorang guru yang nantinya memberikan pengaruh positif kepada peserta didik saya, dan berusaha sebaik mungkin tidak memberikan pengaruh negatif kepada anak sehingga momen ini menjadikan sebagai kejadian negatif yang akan dikenang selamanya oleh peserta didik saya. Kemudian pada materi selanjutnya, saya diminta untuk mengidentifikasi nilai-nilai guru penggerak yang sudah ada pada diri saya. Kemudian bagaimana nilai-nilai guru penggerak tersebut bisa dilakukan dan dioptimalkan dalam pembelajaran (pemimpin belajar). Materi di dalam modul 1.2 ini terbagi atas 3 materi besar yaitu bagian A tentang konsep manusia tergerak, lalu bagian B tentang konsep manusia bergerak, dan bagian C tentang konsep menggerakkan manusia.

Momen yg paling penting/ menantang/ mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.2 yaitu :

  1. Penting dan Mencerahkan
  • Mempelajari modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak.
  • Mengetahui serta menganalisis masing-masing nilai dan peran guru penggerak yang berkaitan dengan filosofi KHD, seperti berpihak pada murid, mandiri, inovatif, kolaboratif, dan reflektif.
  1. Menantang 
  • Melakukan aksi nyata atau penerapan sesuai filosofis pemikiran KHD
  • Berusaha untuk mampu memiliki seluruh nilai dan dan peran guru penggerak

 

Selanjutnya saya dan teman-teman diarahkan pada ruang kolaborasi oleh fasilitator kami untuk berdiskusi bersama, yang nantinya kami dibagi-bagi kedalam beberapa kelompok. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan yakni pada hari kamis tanggal 4 April 2024 untuk diskusi Bersama kelompok kecil kemudian dilanjutkan pada hari sabtu tanggal 6 April 2024 untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok kemudian diberi umpan balik berupa pertanyaan dan tanggapan dari kelompok lainnya. Di dalam kelompok ini, kami diminta membuat karya yang berisi gambaran singkat yang berbasis kekuatan nilai lalu merancang satu kegiatan yang sesuai dengan satu peran GP yang kelompok pilih.

Melalui diskusi yang intens, kami mencoba mengidentifikasi nilai dan peran guru penggerak yang dominan pada diri masing-masing. Salah satu rekan memiliki dominasi dalam nilai reflektif, sementara yang lain lebih menonjol dalam peran menjadi coach bagi guru lain. Setelah memahami kekuatan masing-masing anggota kelompok, kami memutuskan untuk merancang sebuah kegiatan kolaboratif yang dapat menggabungkan nilai-nilai yang kami miliki. Kami sepakat untuk mengadakan "Gebyar Bulan Bahasa" dengan pementasan drama legenda lokal berjudul "Batu Menangis". Dalam diskusi kami, kami menetapkan tujuan kegiatan, alur atau strategi kegiatan, serta kesimpulan yang diharapkan dari hasil kegiatan ini. Tujuan utama kami adalah untuk mengembangkan kreativitas siswa, meningkatkan pemahaman mereka tentang warisan budaya lokal, serta memupuk nilai-nilai kerja sama dan inovasi.

 

2.       Perasaan (Feeling)

Yang saya rasakan dalam pelaksanaan aksi nyata kali adalah : 

  • Saya merasa senang dan bersyukur bisa menerapkan ilmu yang saya dapatkan di Pendidikan CGP
  • Merasa bertanggung jawab dan tertantang untuk melakukan perubahan seperti apa yang saya inginkan

Dalam prosesnya timbul ide/ gagasan, diantaranya, saya akan : 

  • Berbagi berbagai skill dalam teknologi dalam mendukung proses pembelajaran kepada rekan guru 
  • Mencoba hal-hal baru sehingga rekan guru termotivasi untuk belajar dalam berinovasi dalam media pembelajaran
  • Merefleksikan hasil kegiatan mengajar di kelas

 

  1. Pembelajaran (Findings)

Pengalaman saya selama melakukan aksi nyata ini sangat beragam, berikut pembelajaran yang sudah saya dapatkan : 

  • Mengajarkan rekan sejawat dan siswa tentunya sangat berbeda, saya harus lebih memperhatikan hal-hal teknis dalam proses coaching nya
  • Melalui aksi nyata penerapan nilai dan peran guru penggerak di sekolah, saya merasa rekan guru lain juga tergerak untuk menerapkan hal yang sama

 

  1. Penerapan (Future)

Dari hasil rancangan tersebut saya gunakan untuk melakukan aksi nyata di sekolah. Aksi nyata kali ini adalah menerapkan nilai-nilai dan peran guru penggerak, dengan menerapkan kegiatan berdoa sebelum dan sesudah belajar,  melaksanakan kolaborasi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru, mengajarkan kemandirian dengan presentasi siswa di depan kelas. Sedangkan peran guru penggerak yang saya lakukan adalah dengan memberikan pelatihan dengan sesama rekan sejawat dalam pengisian PMM ekinierja, cara koreksi ekinerja serta cara pengisian untuk obeservasi guru oleh kepala sekolah.

2024-04-12

1.2.a.9 Aksi Nyata - Modul 1.2



Di modul ini, Bapak/Ibu diajak untuk melaksanakan rencana yang telah dituliskan pada refleksi 4P di bagian Koneksi Antar Materi mengenai “pengembangan DIRI yang sederhana, konkret dan rutin serta dapat dilakukan sendiri dari sekarang”. Kumpulkan dalam bentuk dokumentasi dengan format video singkat atau kumpulan foto yang bercerita saat diri Bapak/Ibu menjalankan rencana. Jangan lupa sertakan refleksi sepanjang proses menjalankannya, seperti apa perasaan Bapak/Ibu, apa ide atau gagasan yang timbul, pembelajaran apa saja yang dapat diambil, dan apa dampak (perubahan positif) yang paling dirasakan oleh diri Bapak/Ibu.



2024-04-08

1.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.2

 

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, ini adalah fase terakhir sebelum fase eksekusi atau Aksi Nyata. Fase ini berisi tantangan tugas individu. Sebagai CGP, Bapak/Ibu ditantang untuk melakukan refleksi menggunakan Model 4P yang sudah dipaparkan dalam Eksplorasi Konsep. Pada kesempatan Koneksi Antar Materi ini, Bapak/Ibu diajak untuk menelaah kembali rangkaian pembelajaran mulai dari Modul 1.1 hingga akhir Modul 1.2 ini.

Refleksi Model 4P dapat dibuat dalam bentuk tulisan-naratif/poster/peta pikiran/powerpoint/video/audio sederhana.

Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya (model refleksi 4P):

1.  Peristiwa: Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah...

2.      Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah...

3.      Perasaan: Saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan...

4.      Pembelajaran: Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa...sekarang saya berpikir bahwa...

5.    Penerapan ke depan (Rencana): Apa pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak?

Anda juga dapat memberikan komentar/apresiasi terhadap hasil kerja CGP lain di bagian ini. Pastikan Anda mengumpulkan tugas Anda terlebih dahulu sebelum memberikan tanggapan kepada hasil CGP lain.

Jawaban

Refleksi Model 4P: Memperkuat Perjalanan Pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2

1.  Momen yang paling mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran dari Modul 1.1 hingga 1.2 adalah ketika saya menelaah lebih dalam filosofi pendidikan nasional yang diusung oleh Ki Hadjar Dewantara. Dalam modul ini, saya disajikan dengan konsep-konsep yang mendasar, seperti "Taman Siswa" dan "Kemandirian Belajar", yang membuka wawasan saya tentang esensi pendidikan yang sejati.

2.  Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya pahami adalah Dalam Modul 1.1, saya menggali akar pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang kemudian mengantar saya pada pemahaman yang lebih mendalam tentang peran guru sebagai penggerak dalam Modul 1.2. Saya menyadari bahwa filosofi pendidikan nasional menjadi landasan penting bagi peran guru sebagai agen perubahan dalam mewujudkan sistem pendidikan yang lebih baik.

3.   Saat momen itu terjadi, saya merasa seperti sedang menemukan sebuah pengetahuan yang langka dan berharga. Seperti menemukan kunci untuk memahami esensi sejati dari profesi sebagai seorang guru.

4.    Sebelum momen tersebut terjadi, saya berpikir bahwa menjadi seorang guru hanya sebatas memberikan pengetahuan kepada siswa. Namun, kini saya menyadari bahwa menjadi seorang guru adalah lebih dari sekadar mengajar, melainkan juga membentuk karakter, memberikan inspirasi, dan membimbing siswa untuk mencapai potensi terbaik mereka.

5.     Sebagai pengembangan diri, saya berencana untuk meluangkan waktu setiap minggu untuk refleksi diri, mengevaluasi praktik pengajaran saya, dan memperbaiki kelemahan serta memperkuat kelebihan dalam melaksanakan peran saya sebagai Guru Penggerak. Selain itu, saya juga berkomitmen untuk terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan saya melalui teknologi dengan mengapgrade aplikasi pembelajaran yang sudah saya buat menjadi lebih baik, memerikan pelatihan kepada rekan sejawat di bidang IT yang berkaitan dengan media ajar serta berpartisipasi dalam pelatihan atau seminar yang dapat meningkatkan kemampuan saya sebagai seorang pendidik.

2024-04-07

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (CPG 10) ---- Peta Pemikiran

 

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat menciptakan gambaran dirinya di masa depan, setelah mengikuti rangkaian program pendidikan Guru Penggerak

Tanpa terasa, Bapak/Ibu telah memasuki sesi pembelajaran Pembelajaran 4 Demonstrasi Kontekstual!

Sebagaimana judul unitnya, maka setelah merefleksikan pembelajaran sebelumnya, kini Bapak/Ibu diminta untuk berbagi dengan menyajikannya dalam bentuk sebuah karya.

Tugas: Membuat gambaran diri sebagai Guru Penggerak di masa depan

Bayangkan diri Bapak/Ibu sudah lulus program ini dan telah menjalani peran sebagai Guru Penggerak selama 3 tahun. Pada saat itu, tentunya Bapak/Ibu sudah memiliki kepercayaan diri dan telah membawakan kegiatan-kegiatan yang mewujudkan nilai dan peran sebagai Guru Penggerak. Buatlah kisah narasi tertulis/presentasi PowerPoint/poster/peta pikiran/video/audio sederhana yang dapat menggambarkan kira-kira apa saja aktivitas Bapak/Ibu sebagai Guru Penggerak baik dalam keseharian, atau yang terprogram rutin berkesinambungan, maupun yang sifatnya ad-hoc (khusus). Buatlah sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan nilai-nilai Guru Penggerak (berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif) yang Bapak/Ibu telah dihidupi selama 3 tahun tersebut.

Jawaban

Saya akan menunjukkan komitmen yang kuat dalam mewujudkan nilai-nilai penting yang melekat pada peran sebagao Guru Penggerak. Dalam kesehariannya, saya terlibat dalam beragam aktivitas yang mencerminkan sifat-sifat seorang Guru Penggerak yang berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif.

Berpihak pada Murid

Sebagai seorang Guru Penggerak yang berpihak pada murid, Saya akan selalu mengutamakan kepentingan dan perkembangan siswa di atas segalanya. Setiap kegiatan yang dijalankan selalu didasarkan pada kebutuhan dan minat siswa. Dengan cara saya sering mengadakan sesi konseling individu dengan siswa untuk mendengarkan aspirasi mereka dan memberikan dukungan serta bimbingan sesuai dengan potensi masing-masing.

Mandiri

Dalam upaya mewujudkan nilai mandiri, saya akan memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan potensi dan kepemimpinan mereka sendiri. Saya sering memberikan proyek-proyek mandiri untuk mata pelajaran saya kepada siswa di luar jam pelajaran untuk merancang dan melaksanakan inisiatif mereka sendiri. Hal ini membantu siswa untuk belajar bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri dan menjadi pribadi yang mandiri.

Reflektif

Sebagai seorang Guru Penggerak yang reflektif, Saya secara rutin melakukan evaluasi diri terhadap metode pengajaran dan interaksi dengan siswa. Setiap akhir semester, Saya menyelenggarakan sesi refleksi bersama dengan rekan guru untuk mengevaluasi keberhasilan program-program yang telah dilakukan serta mencari cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di masa mendatang.

Kolaboratif

Dalam semangat kolaborasi, Saya akan selalu aktif bekerja sama dengan rekan guru, orang tua siswa, serta pihak sekolah lainnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung. Saya akan sering mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa untuk membahas perkembangan anak-anak secara bersama-sama dan merumuskan strategi pendukung agar setiap siswa dapat berkembang secara optimal.

Inovatif

Sebagai seorang Guru Penggerak yang inovatif, Saya akan selalu mencari cara baru dan kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran agar lebih menarik dan relevan bagi siswa. Saya sering menggunakan teknologi terbaru dalam pembelajaran seperti aplikasi pembelajaran online atau simulasi virtual untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.

Dengan menjalankan aktivitas-aktivitas tersebut secara konsisten selama 3 tahun sebagai Guru Penggerak, Saya akan berhasil mewujudkan nilai-nilai penting yang melekat pada peran tersebut. Keberhasilan ini tidak hanya tercermin dari perkembangan akademis siswa tetapi juga dari kemampuan mereka dalam beradaptasi, berkolaborasi, serta memiliki sikap inovatif dalam menghadapi tantangan di era modern ini.

2024-04-06

1.2.a.5.1. Ruang Kolaborasi Modul 1.2 - Presentasi


 Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak dalam sesi 3 pertemuan tatap maya kegiatan ruang kolaborasi!

Setelah menyelesaikan tugas ruang kolaborasi bersama kelompok Anda, pada sesi pertemuan tatap maya ini Anda bersama kelompok akan mempresentasikan hasil kolaborasi Anda di depan kelompok lain dan fasilitator.

Ruang Kolaborasi Modul 1.2 - Presentasi

Sabtu, 06 April 2024

Pukul 13.00 - 15.15 WIB

Link : https://meet.google.com/nwb-sqpa-qda 

Dalam menjalankan peran sebagai seorang guru penggerak, diperlukan keterampilan, komitmen, dan pemahaman yang mendalam akan nilai-nilai yang menjadi landasan dari peran tersebut. Sebagai bagian dari modul 1.2, calon guru penggerak terlibat dalam kegiatan presentasi berbasis Google Meet yang menyoroti nilai-nilai dan peran guru penggerak. Dalam presentasi tersebut, tiga kelompok melakukan presentasi tentang keunggulan masing-masing anggota kelompok yang menggambarkan nilai guru penggerak yang paling dominan.

Nilai Guru Penggerak: Pemihakan kepada Murid

Kelompok 1 mempersembahkan rancangan kegiatan pramuka yang fokus pada pemberdayaan murid. Sebagai guru penggerak, nilai yang dominan adalah pemihakan kepada murid. Prinsip ini diwujudkan melalui berbagai kegiatan yang memperhatikan kebutuhan dan potensi setiap murid secara individu. Dalam rancangan kegiatan pramuka, guru penggerak berperan sebagai fasilitator yang memastikan setiap murid mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna sesuai dengan kapasitas dan minat mereka.

Nilai Guru Penggerak: Kolaborasi

Kelompok 2 membahas rancangan kegiatan pementasan drama pada perayaan bulan bahasa yang menonjolkan peran guru penggerak dalam kolaborasi. Sebagai guru penggerak, kolaborasi menjadi nilai yang dominan. Kolaborasi antara guru, murid, dan pihak lainnya merupakan kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berdaya. Dalam pementasan drama, guru penggerak berperan sebagai pengorganisir yang memfasilitasi kolaborasi antara berbagai pihak untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyeluruh dan berkesan.

Nilai Guru Penggerak: Pembimbingan (Coaching)

Kelompok 3 mengeksplorasi rancangan kegiatan pelatihan Google Workspaces dengan penekanan pada peran guru penggerak sebagai pembimbing. Sebagai guru penggerak, nilai yang dominan adalah pembimbingan (coaching). Guru penggerak bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memberikan bimbingan dan dorongan kepada murid untuk mencapai potensi terbaik mereka. Dalam pelatihan Google Workspaces, guru penggerak berperan sebagai coach yang mendukung murid dalam mengembangkan keterampilan digital dan kreativitas mereka.

Melalui kegiatan presentasi Google Meet ini, calon guru penggerak telah menggambarkan nilai-nilai yang menjadi landasan utama dari peran mereka dalam konteks berbagai kegiatan pendidikan. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai seperti pemihakan kepada murid, kolaborasi, dan pembimbingan, guru penggerak dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menginspirasi generasi mendatang.


2024-04-04

1.2.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.2 - Diskusi Mandiri (CPG 10)

 

Pada hari Kamis, jam 12:00, para peserta CPG Angkatan 10 berkumpul melalui platform Gmeet untuk melakukan pertemuan rutin. Kali ini, kegiatan tersebut berfokus pada diskusi mengenai nilai-nilai dan peran guru penggerak dalam konteks pendidikan, serta merancang sebuah kegiatan kolaboratif yang sesuai dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh masing-masing anggota kelompok.

Para CPG dibagi secara acak menjadi kelompok-kelompok kecil, dan saya berada dalam kelompok 2 bersama empat rekan CPG lainnya dan seorang PP. Diskusi kami dimulai dengan memahami nilai-nilai guru penggerak yang terdiri dari berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Setelah itu, kami menjelajahi peran guru penggerak, seperti menjadi pemimpin pembelajaran, coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid (student agency), dan menggerakkan komunitas praktis.

Melalui diskusi yang intens, kami mencoba mengidentifikasi nilai dan peran guru penggerak yang dominan pada diri masing-masing. Salah satu rekan memiliki dominasi dalam nilai reflektif, sementara yang lain lebih menonjol dalam peran menjadi coach bagi guru lain.

Setelah memahami kekuatan masing-masing anggota kelompok, kami memutuskan untuk merancang sebuah kegiatan kolaboratif yang dapat menggabungkan nilai-nilai yang kami miliki. Kami sepakat untuk mengadakan "Gebyar Bulan Bahasa" dengan pementasan drama legenda lokal berjudul "Batu Menangis".

Dalam diskusi kami, kami menetapkan tujuan kegiatan, alur atau strategi kegiatan, serta kesimpulan yang diharapkan dari hasil kegiatan ini. Tujuan utama kami adalah untuk mengembangkan kreativitas siswa, meningkatkan pemahaman mereka tentang warisan budaya lokal, serta memupuk nilai-nilai kerja sama dan inovasi.

Hasil diskusi dan perencanaan bisa tuangkan dalam bentuk karya poster/peta pikiran/powerpoint/video  yang menampilkan gambaran secara visual tentang acara Gebyar Bulan Bahasa, termasuk tujuan, alur kegiatan, dan kesimpulan yang diharapkan. Kami juga menyepakati untuk membuat presentasi PowerPoint yang akan kami tampilkan pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan ini memberikan refleksi positif tentang pentingnya komunikasi yang baik, kolaborasi, dan saling menghargai dalam membangun sebuah proyek bersama. Kami semua merasa termotivasi dan siap untuk melanjutkan perjalanan kami menuju perbaikan pendidikan dengan semangat yang sama.






 

2024-04-01

1.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.2 (CPG 10)

 


Tujuan Pembelajaran Khusus:

  • CGP mengetahui hubungan antara emosi, cara kerja otak, kebutuhan dasar manusia, daya untuk memilih, motivasi intrinsik, dan struktur sistemik lingkungan dalam pembentukan nilai-nilai dalam diri seseorang.
  • CGP menjelaskan makna Profil Pelajar Pancasila dalam transformasi pendidikan.
  • CGP menjelaskan makna nilai-nilai yang perlu dikembangkan guru penggerak.
  • CGP menjelaskan makna peran guru penggerak dalam transformasi pendidikan.
  • CGP mengetahui bahwa keteladanan dan sistem pembiasaan yang konsisten di suatu lingkungan mempengaruhi penumbuhan nilai-nilai dalam diri seseorang. 
  • CGP mengelaborasi makna pemimpin pembelajaran di sekolahnya masing-masing.

"Perubahan yang kita lakukan di pendidikan harus menuju pada suatu titik yang memanusiakan manusia dan memperkuat nilai kemanusiaan kita."

Menurut Bapak/Ibu, apa saja hal yang bekerja secara alami pada diri seorang manusia dan mempengaruhi bagaimana manusia dalam berperilaku?

apa saja hal yang bekerja secara alami pada diri seorang manusia dan mempengaruhi bagaimana manusia dalam berperilaku? Menurut saya, ada beberapa faktor alami yang mempengaruhi perilaku manusia. Pertama, adalah naluri dasar yang dimiliki setiap manusia, seperti naluri untuk bertahan hidup, reproduksi, dan keinginan untuk bersosialisasi. Kedua, adalah faktor genetik yang membawa warisan genetik dari orang tua, yang dapat memengaruhi kecenderungan terhadap sifat-sifat tertentu. Selain itu, lingkungan tempat seseorang dibesarkan juga berperan penting, termasuk pengaruh budaya, nilai-nilai sosial, dan pengalaman pribadi yang membentuk pola pikir dan perilaku individu.

Bagaimana Bapak/Ibu memahami cara kerja otak, 5 kebutuhan dasar manusia, tahap tumbuh-kembang anak berserta pengaruhnya pada pembentukan kebiasaan dan nilai-nilai hidup manusia? Mengapa demikian?

Memahami cara kerja otak Pemahaman tentang cara kerja otak, kebutuhan dasar manusia, tahap tumbuh-kembang anak, dan pengaruhnya pada pembentukan kebiasaan dan nilai-nilai hidup manusia penting karena membantu kita memahami diri sendiri dan orang lain dengan lebih baik. Hal ini juga memungkinkan kita untuk merancang lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat, serta memberikan intervensi yang tepat pada tahapan-tahapan yang kritis dalam kehidupan manusia. Dengan pemahaman ini, kita dapat membantu individu mencapai potensi penuh mereka dan hidup dengan lebih bermakna dan bahagia.

Menurut Bapak/Ibu nilai-nilai apa yang perlu dikuatkan sebagai guru penggerak? Mengapa demikian?

Nilai-nilai apa yang perlu dikuatkan sebagai guru penggerak Nilai-nilai ini menjadi dasar yang kuat untuk menciptakan lingkungan belajar inklusif dan merangsang bagi setiap siswa. Mereka juga membantu guru penggerak membangun hubungan positif dengan siswa, orang tua, dan masyarakat, meningkatkan efektivitas program pendidikan.

Sebelum Bapak/Ibu mempelajari materi pada sesi ini, silakan renungkan apa makna dari pernyataan: manusia merdeka adalah manusia yang berdaya dalam memilih dan mereka termotivasi dari dalam?

Manusia Merdeka adalah Manusia yang Berdaya dalam Memilih: Ini mengacu pada konsep bahwa kebebasan sejati tidak hanya berarti bebas dari pengaruh luar, tetapi juga kemampuan untuk membuat pilihan yang tepat dan bertanggung jawab atas pilihan tersebut. Manusia yang Termotivasi dari Dalam: Ini menekankan bahwa motivasi sejati berasal dari dalam diri individu, bukan dari faktor eksternal seperti hadiah atau hukuman. Hal ini mengajukan gagasan bahwa kebebasan yang sejati dan motivasi yang kuat berasal dari kemampuan individu untuk mengendalikan diri mereka sendiri dan memperoleh motivasi dari dorongan internal mereka.

Manakah dari nilai-nilai Guru Penggerak yang dikuatkan setelah Bapak/Ibu memahami teori pilihan dan motivasi intrinsik?

Nilai-nilai Guru Penggerak yang dikuatkan setelah Bapak/Ibu memahami teori pilihan dan motivasi intrinsik? Guru penggerak aktif terlibat dalam proses belajar murid, mendorong mereka untuk mengembangkan pilihan yang sesuai dengan minat dan keinginan mereka sendiri. Mereka menggunakan berbagai strategi untuk memotivasi murid secara intrinsik, seperti memberikan tugas yang bermakna, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan memberikan tantangan yang sesuai dengan tingkat kemampuan murid.

Tindakan spesifik apa yang dapat dilakukan untuk menguatkan diri Bapak/Ibu sendiri untuk memberdayakan murid dalam memilih jalan kodratnya sekaligus menguatkan tumbuhnya motivasi intrinsik mereka dalam mengejawantahkan Profil Pelajar Pancasila?

Untuk menguatkan diri sendiri dan memberdayakan murid dalam memilih jalan kodratnya serta menguatkan motivasi intrinsik mereka dalam mengejawantahkan Profil Pelajar Pancasila, berikut adalah beberapa tindakan spesifik yang bisa dilakukan: Menguasai dengan baik isi dari Profil Pelajar Pancasila merupakan langkah awal yang penting. Hal ini akan membantu dalam memberikan arahan yang tepat kepada murid dan memfasilitasi proses pendampingan mereka.

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana struktur sistemik lingkungan dalam pembentukan nilai-nilai dalam diri seseorang?

Struktur sistemik lingkungan memainkan peran penting dalam pembentukan nilai-nilai dalam diri seseorang. Lingkungan mencakup berbagai faktor seperti keluarga, sekolah, teman sebaya, dan masyarakat yang secara konsisten memberikan pengaruh dan model nilai-nilai tertentu. Interaksi dengan lingkungan ini memengaruhi persepsi, sikap, dan perilaku individu, membentuk nilai-nilai yang mereka anut serta cara mereka memandang dunia dan bertindak di dalamnya.

Apa kaitan antara diagram identitas gunung es dengan penumbuhan Profil Pelajar Pancasila pada murid dan transformasi pendidikan?

Diagram identitas gunung es menggambarkan bahwa sebagian besar karakter seseorang tidak terlihat secara langsung, melainkan berada di bawah permukaan. Hal ini memiliki kaitan dengan penumbuhan Profil Pelajar Pancasila pada murid dan transformasi pendidikan karena menekankan pentingnya pembentukan karakter yang tidak hanya terfokus pada aspek eksternal, tetapi juga internal

Apa konsekuensi logis dari diagram identitas gunung es pada peran saya sebagai Guru Penggerak dalam transformasi pendidikan?

Sebagai Guru Penggerak, konsekuensi logisnya adalah saya perlu memahami bahwa penumbuhan karakter murid tidak hanya berkaitan dengan pembelajaran akademis, tetapi juga pembentukan nilai-nilai, etika, dan moral. Saya harus mampu menjadi teladan dalam mengembangkan karakter baik dalam diri sendiri dan orang lain. Dengan memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip yang terkandung dalam diagram identitas gunung es, saya dapat memimpin perubahan dalam lingkungan pendidikan, menjadikan nilai-nilai kebajikan sebagai fokus utama, serta mendorong kolaborasi dan pengembangan komunitas untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung.

2024-03-31

1.2.a.3. Mulai dari diri - Modul 1.2 (CGP 10)

 

Tujuan Pembelajaran Khusus

  •  CGP dapat mengidentifikasi nilai-nilai diri sendiri, yang selama ini melekat dalam pribadinya.
  • CGP dapat menjelaskan peran dirinya sebagai seorang Guru di dalam lingkungan sekolahnya masing-masing

Pada kesempatan ini, pembelajaran akan dimulai dengan membuat diagram trapesium usia dan menjawab beberapa pertanyaan mengenai diri Bapak/Ibu. Agar mendapatkan manfaat yang maksimal dari kegiatan ini, hal yang perlu diperhatikan ketika menjawab pertanyaan nanti adalah kejujuran Bapak/Ibu dalam memberikan jawaban. Tidak ada jawaban benar ataupun salah. Apa yang menjadi pertanyaan hanyalah upaya untuk membantu menggali pengalaman serta nilai diri Bapak/Ibu sendiri. Silakan jawab semua jangan sampai terlewat. Ambil waktu khusus agar dapat mengerjakannya dengan tenang. Selamat Mengerjakan!

Kegiatan 1. Trapesium usia

  1. Buatlah garis miring naik ke atas (sisi kiri), tuliskan usia saat Bapak/Ibu menyelesaikan masa sekolah pada ujung garis tersebut.
  2. Lanjutkan dengan membuat garis mendatar (tengah), yang menunjukkan usia kerja. Pada salah satu titik di garis tersebut, tuliskan angka yang menunjukkan usia saat ini.
  3. Buatlah garis miring menurun (sisi kanan) untuk menandakan masa pensiun.
  4. Ingatlah dua peristiwa penting pada masa sekolah; satu peristiwa bernuansa positif dan satu lagi yang negatif yang terkait relasi Bapak/Ibu dengan guru pada rentang usia PAUD sampai sekolah menengah (4-17 tahun).
  5. Pada bagian garis miring naik ke atas (sisi kiri), tulis angka yang menunjukkan pada usia berapa kedua peristiwa tersebut terjadi (misalnya: umur 7 dan 12 tahun).
  6. Hitunglah selisih dari usia Bapak/Ibu sekarang dan usia pada saat kedua peristiwa tersebut terjadi.

Jawaban


Tugas 1. Refleksi

Jika Bapak/Ibu sudah membuat diagram trapesium usia ini, jawablah pertanyaan berikut:

  1.  Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?
  2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?
  3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan roda emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan Bapak/Ibu di masa itu)
  4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?
  5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya? 
  6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?

Jawaban
  1. Peristiwa negatif ketika saya saya berumur 12 tahun kelas 1 SMP, kedua orang tua saya bercerai dan hal itu menggangu aktivitas belajar sehingga saya yang biasa masuk 5 besar peringkat kelas, menjadi ke peringkat 25 dikelas. Peristiwa positif yang saya alami ketika saya berumur 17 tahun kelas 3 SMU. Pada saat itu menjelang EBTA dan EBTANAS, saya berfikir saya tidak akan bisa mengerjakan soal ujian karena sebelum ujian saya mengalami sakit yang lama sehingga tidak hadir disekolah. Teman-teman di kelas membantu saya dlam belajar mengejar ketertinggalan saya selama sakit. Bukan hanya dukungan teman-teman, dari wali kelas banyak juga membantu saya dalam belajar dan menginformasikan tugas-tugas yang harus saya kerjakan. Berkat bantuan semua alhamdulilah saya dapat mengerjakan soal ujian dan lulus dengan nilai baik.
  2. Selain saya yang terlibat dalam kejadian tersebut adalah orang tua, guru dan teman-teman
  3. Peristiwa positif: Dengan bimbingan dari guru (wali kelas), serta bantuan teman-teman saya akhir nya bisa lulus dengan nilai baik. Peristiwa negatif: Saya merasa marah, sedih, dan terpukul akibat perceraian tersebut sehingga saya tidak bisa konsentrasi belajar disekolah
  4. Masa sekolah adalah periode di mana kita mulai membentuk identitas kita. Pengalaman-pengalaman tersebut membantu membentuk nilai-nilai, keyakinan, dan preferensi yang menjadi bagian dari siapa kita. Oleh karena itu, momen-momen penting di masa sekolah sering kali tetap berpengaruh karena mereka membentuk dasar bagi identitas kita
  5. Dari kedua konsep tersebut, seorang guru juga memperoleh pelajaran tentang pentingnya konsistensi dalam memberikan dukungan dan peduli terhadap perkembangan peserta didik. Memahami bahwa setiap anak memiliki pengalaman emosional yang unik, seorang guru harus konsisten dalam memberikan dukungan dan peduli terhadap kebutuhan emosional mereka. Hal ini menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di mana peserta didik merasa didengar dan dihargai.
  6. Sebagai seorang guru, saya percaya bahwa peran saya adalah membimbing murid-murid dalam proses belajar yang membawa makna, membantu mereka menemukan nilai-nilai penting dalam pendidikan.

Tugas 2. Nilai dan peran guru penggerak menurut saya

  1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?
  2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?

Jawaban

Dalam menjalankan peran sebagai seorang guru yang efektif, terdapat sejumlah nilai-nilai yang mungkin saya miliki yang membantu menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah. Berikut adalah beberapa nilai-nilai tersebut:

Empati: kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan serta pengalaman orang lain. Dengan memiliki empati, saya dapat lebih baik memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh murid-murid, rekan guru, dan anggota komunitas sekolah, sehingga saya  dapat merespon dengan lebih baik.

Keterbukaan: keterbukaan terhadap gagasan dan pandangan dari orang lain. Dengan bersikap terbuka, saya menciptakan lingkungan di mana semua orang merasa didengar dan dihargai, yang dapat mendorong kolaborasi dan pertumbuhan yang positif.

Integritas: konsistensi antara nilai-nilai dan tindakan saya. Dengan memiliki integritas, saya menjadi teladan bagi murid-murid dan mendapatkan kepercayaan dari rekan guru dan komunitas sekolah.

Komitmen terhadap pembelajaran: kesediaan untuk terus belajar dan mengembangkan diri sendiri. Dengan menunjukkan komitmen terhadap pembelajaran, menginspirasi murid-murid untuk mengadopsi sikap yang sama terhadap pendidikan dan pengembangan pribadi.

Kerja Tim: kemampuan untuk bekerja sama dengan rekan guru dan anggota komunitas sekolah lainnya. Dengan bekerja sebagai tim, saya dapat memanfaatkan keahlian dan pengalaman masing-masing untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan mendukung.

Kesabaran: kemampuan untuk tetap tenang dan sabar dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Dengan bersikap sabar, dapat memberikan dukungan yang diperlukan kepada murid-murid dan membantu mereka mengatasi hambatan belajar mereka.

Keterlibatan: keterlibatan aktif dalam kegiatan dan inisiatif sekolah. Dengan terlibat,  dapat memberikan contoh bagi murid-murid tentang pentingnya berpartisipasi dalam kehidupan sekolah dan komunitas.

Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?

Sebagai seorang guru, saya memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya. Berikut beberapa peran yang mungkin saya telah mainkan:

Pengajar: saya bertanggung jawab untuk memberikan pelajaran kepada murid-murid. Dengan cara ini, saya membentuk fondasi pengetahuan mereka dan membantu mereka mengembangkan keterampilan yang diperlukan.

Inspirator: sebagai guru, saya memiliki kesempatan untuk menginspirasi murid-murid. Melalui pemahaman, dorongan, dan dukungan, saya dapat membantu mereka menemukan minat mereka sendiri dan mendorong mereka untuk mencapai potensi maksimal mereka.

Pendukung: saya berperan sebagai pendukung bagi murid-murid. Ini bisa berupa memberikan bimbingan dalam belajar, memberikan dukungan emosional ketika mereka menghadapi tantangan, dan memastikan bahwa setiap murid merasa didukung dalam perjalanan mereka.

Pengelola kelas: sebagai pengelola kelas, saya bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, teratur, dan merangsang bagi murid-murid. Saya memastikan bahwa setiap murid mendapat kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.

Pemimpin: saya dapat berperan sebagai pemimpin di antara rekan guru dan komunitas sekolah. Dengan berbagi ide, berkolaborasi dalam pengembangan kurikulum, atau mengorganisir kegiatan ekstrakurikuler, saya membantu memperkuat ikatan antara staf sekolah dan meningkatkan keberhasilan sekolah secara keseluruhan.

Model perilaku: sebagai seorang guru, saya juga berperan sebagai model perilaku bagi murid-murid. Cara saya berinteraksi dengan rekan guru, memecahkan masalah, dan menanggapi tantangan dapat menjadi contoh yang kuat bagi murid-murid.

Mentor: saya mungkin juga telah berperan sebagai mentor bagi rekan guru yang lebih baru atau bagi murid-murid yang membutuhkan bimbingan tambahan. Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan saya, saya dapat membantu orang lain tumbuh dan berkembang dalam profesi mereka.


2024-03-27

Lokakarya Orientasi Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 10 Kabupaten Kotawaringin Timur

 


Dalam rangka melanjutkan pelaksanaan Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 10 yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Tengah, melaksanakan Lokakarya Orientasi pada Dinas Pendidikan Kabupaten Blora.

Kegiatan tersebut dilaksanankan secara luring pada hari Rabu, (27/3/2024) yang dilaksanakan di Aula BPG Mini Jl. Jendral Sudirman Sampit dari pukul 07:30 s/d selesai yang dihadiri para CGP (Calon Guru Penggerak), Pengajar peraktek, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur untuk berperan aktif sebagai peserta dalam kegiatan Lokakarya Orientasi.

Sebanyak 34 orang calon guru penggerak dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawarngin Timur. mengikuti kegiatan lokakarya orientasi ini. Peran Guru Penggerak diantaranya :

(1) Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya,

(2) Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah,

(3) Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah,

(4) Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,

(5) Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah.

Materi lokakarya PGP kali ini dengan agenda;

 


Agenda kegiatan meliputi :

1. Pembukaan Lokakarya dan Agenda dan Tujuan Lokakarya

2. Perkenalan diri

Peserta kegiatan di minta untuk menggambarkan sesuaitu baik itu berupa mahluk hidup atau pun benda mati. Selanjutnya di lanjutkan dengan game membuat kelompok dengan berkeliling di iringi lagu menambah keseruan permainan ini. Peserta yang tidak memiliki pasangan dalam kelompok yang di tentukan jumlahnya maka dia wajib memperkenalkan diri dan menyampaikan alasan dia menggambar sesuatu.

3. Kesepakatan Kelas

Peserta di berikan kertas stik note untuk menuliskan kesepakatan apa yang akan di buat selama kegiatan berlangsung, dan kertas tersebut di tempelkan pada media di dinding.

4. Harapan dan Kekhawatiran

Membuat harapan dan kekhawitiran selama kegiatan calaon guru penggrak di laksanakan. 2 hal tersebut di tulis pada kertas stik notes yang di berikan pengajar praktik dan selanjutnya akan di tempel pada media di dinding ruangan. Pengajar praktek mengelompokan hal-hal atau maksud yang sama. Akhirnya di minta satu persatu calon guru penggerak membacakan dan menjelaskan alasanya.

5. Pengantar Program PGP & Perjalanan Calon Guru Penggerak

Pemaparan materi ini di sampaikan oleh pengajar praktek secara bergantian. Di lanjutkan dengan mengisi lembar kerja 1 kesepakatan peran CGP dan kepala sekolah (melakukan diskusi langsung antara CPG dengan kepala sekolah. Lembar kerja 2 kompetensi guru penggerak

6. Posisi Diri

Mengisi lembar kerja 3 yang berisi evaluasi diri guru penggerak.

7. Rencana Pengembangan Kompetensi Diri

Mengisi lembar 4 rencana pengembangan kompatensi diri

8. Pengenalan Portofolio digital

Calon guru penggerak di minta untuk membuat portofolio kegiatan dari awal mengikuti kegiatan guru penggerak sampai berakhirnya kegiatan itu. Isi portofolio bisa berupa dokumentasi, video atau artikel yang sudah di susun rapi oleh calon guru penggerak. Portofolio ini di buat menggunakan google sites.

9. Refleksi peserta

Untuk refleksi kami di minta menjawab pertanyaan berupa

  • Apa saja yang di pelajari selama kegiatan lokakarya orientasi ?
  • Manfaat apa yang di dapat selama kegiatan berlangsung?

 

Semoga tujuan lokakarya CGP dapat tercapai dengan baik. Tujuan lokakarya ke 0 CGP diantaranya; Tujuan Lokakarya Orientasi:

  • CGP mengenal ekosistem belajar di program guru penggerak
  • Calon Guru Penggerak (CGP) memahami program Pendidikan Guru Penggerak (alur, peran tim pendukung, kompetensi lulusan)
  • CGP mengidentifikasi posisi diri pada Kompetensi Guru Penggerak
  • CGP dapat membuat rencana pengembangan kompetensi diri Guru Penggerak, berikut dukungan yang diperlukan, dan tantangan yang mungkin terjadi
  • CGP memahami pentingnya membuat portofolio, tahapan dan contoh portofolio sebagai bagian dari pengembangan kompetensi