2024-05-19

1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas


Tujuan Pembelajaran Khusus

CGP dapat menganalisis pentingnya memiliki keyakinan sekolah/kelas sebagai fondasi dan arah tujuan sebuah sekolah/kelas, yang akan menjadi landasan dalam memecahkan konflik atau permasalahan di dalam sebuah sekolah/kelas.

CGP dapat menjelaskan proses pembentukan dari peraturan-peraturan beralih ke keyakinan kelas.

CGP akan dapat berpikir kritis, kreatif, reflektif, dan terbuka dalam menggali nilai-nilai yang dituju pada peraturan yang ada di sekolah mereka masing-masing.

Nilai-nilai keselamatan atau kesehatan inilah yang kita sebut sebagai suatu ‘keyakinan’, yaitu nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati secara tersirat dan tersurat, lepas dari latar belakang suku, negara, bahasa maupun agama. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya pada pembelajaran 2.1 tentang Nilai-nilai Kebajikan bahwa menekankan pada keyakinan seseorang akan lebih memotivasi seseorang dari dalam. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa makna. Murid-murid pun demikian, mereka perlu mendengarkan dan memahami arti sesungguhnya tentang peraturan-peraturan yang diberikan, apa nilai-nilai kebajikan dibalik peraturan tersebut, apa tujuan utamanya, dan menjadi tidak tertarik, atau takut sehingga hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan-peraturan yang mengatur mereka tanpa memahami tujuan mulianya.

Pada pembelajaran Disiplin dan Nilai-nilai Kebajikan Universal, kita telah mempelajari tentang nilai-nilai kebajikan yang dapat menjadi landasan kita dalam membuat suatu keyakinan sekolah atau menentukan visi dan misi atau tujuan dari sebuah institusi/sekolah.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

1.       Mengapa kita memiliki peraturan tentang penggunaan helm pada saat mengendarai kendaraan roda dua/motor?(Kemungkinan jawaban Anda adalah untuk ‘keselamatan’).

2.       Mengapa kita memiliki peraturan tentang penggunaan masker dan mencuci tangan setiap saat? (Kemungkinan jawaban Anda adalah ‘untuk kesehatan dan/atau keselamatan’). 

1. Kita memiliki peraturan tentang penggunaan helm saat mengendarai kendaraan roda dua/motor untuk keselamatan. Helm berfungsi sebagai perlindungan bagi kepala pengendara dalam hal terjadinya kecelakaan atau benturan yang bisa menyebabkan cedera kepala serius.

2. Penggunaan masker membantu mencegah penyebaran penyakit menular, terutama dalam konteks pandemi seperti COVID-19, sementara mencuci tangan secara teratur adalah langkah penting untuk menghindari penularan infeksi dan menjaga kesehatan diri serta orang lain.

Tahapan menciptakan Program Kebajikan

Lihat daftar kebajikan yang telah disusun bersama (contoh pada pembelajaran 2.1).

Tentukan nilai-nilai kebajikan yang ingin dijadikan perhatian utama di sekolah Anda. Curah pendapat dalam kelompok.

Sempurnakan beberapa daftar nilai-nilai kebajikan yang utama, bahas kembali dalam kelompok utama.

Buatlah poster atau muat di sosial media keyakinan sekolah/kelas Anda.

jawaban

https://www.facebook.com/share/p/xBdHtxGTRtNWL76S/?mibextid=oFDknk

Pembentukan Keyakinan Sekolah/Kelas

1.       Keyakinan kelas bersifat lebih ‘abstrak’ daripada peraturan, yang lebih rinci dan konkrit.

2.       Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal.

3.       Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif.

4.   Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga mudah diingat dan dipahami oleh semua warga kelas.

5.       Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan tersebut.

6.  Semua warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan keyakinan kelas lewat kegiatan curah pendapat.

7.       Bersedia meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu.

Lihatlah daftar peraturan di bawah ini kemudian tuliskan keyakinan kelas atau nilai kebajikan yang dituju dari peraturan tersebut. Adapun nilai-nilai kebajikan yang diterima secara universal lepas dari latar belakang budaya, bahasa, suku bangsa, maupun agama berupa hal-hal seperti keadilan, kehormatan, peduli, integritas, kejujuran, pelayanan, keamanan, kesabaran, tanggung jawab, mandiri, berprinsip, keselamatan, kesehatan, dan masih banyak lagi nilai-nilai kebajikan universal. Peraturan-peraturan yang tercantum di sisi kiri tidak terbatas pada peraturan yang ditemui di kelas atau sekolah, namun peraturan yang biasa kita temui di sekeliling kita.

·       Kembalikan barang ke tempatnya….. (Bertanggung jawab)

·       Dilarang Mengganggu Orang Lain…. (Saling Menghormati)

·       Hadir di sekolah 15 menit sebelum pembelajaran dimulai…. (Menghormati Orang Lain, Komitmen)

·       Dilarang Melakukan Kekerasan Keamanan…. (Saling Menghormati)

·       Dilarang Menggunakan Narkoba ….(Kesehatan)

·       Bergantian atau menunggu giliran…. (Menghormati Orang Lain, Berempati)

·       Dilarang Merokok Kesehatan,….. (Menghormati Orang Lain)

·       Gunakan masker Kesehatan,….. (Keamanan)

·       Berjalan di kelas dan koridor Keamanan, ….(Keselamatan)

Prosedur Pembentukan Keyakinan Sekolah/Kelas

1. Usulan/ Pendapat: Mempersilakan warga sekolah atau murid-murid di sekolah/kelas untuk berpendapat tentang nilai-nilai yang perlu disepakati di sekolah/kelas.

2. Pencatatan Masukan: Mencatat semua masukan dari para murid/warga sekolah di papan tulis atau kertas besar yang dapat dilihat semua anggota kelas/warga sekolah.

3. Penyusunan Keyakinan Positif: Mengubah kalimat-kalimat negatif menjadi positif.

4. Penemuan Nilai Kebajikan: Menganalisis daftar curah pendapat untuk menemukan nilai kebajikan atau keyakinan yang terdapat di balik peraturan tersebut.

5. Peninjauan Bersama: Tinjau kembali Keyakinan Sekolah/Kelas bersama-sama dan seleksi keyakinan yang paling relevan.

6. Persetujuan dan Penandatanganan: Setelah keyakinan sekolah/kelas dibuat, semua warga kelas, termasuk guru dan murid, dipersilakan meninjau dan menyetujuinya dengan menandatanganinya. 7. Pemajangan dan Pendalaman: Keyakinan Sekolah/Kelas dapat dipajang di dinding kelas agar mudah dilihat oleh semua warga kelas.

 Kegiatan-kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas (1)

1. Kegiatan Tampak Seperti/Tidak Tampak Seperti

Anggota kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok diberikan kertas. Salah satu anggota kelompok membuat huruf T kapital yang besar (Tabel T). Guru memberikan salah satu ‘keyakinan kelas’ kepada setiap kelompok. Dua kelompok bisa mendapatkan keyakinan yang sama bila ada 10 kelompok. Selanjutnya setiap kelompok diminta untuk bercurah pendapat tentang keyakinan tersebut, tampak seperti apa, tampak tidak seperti apa. Kemudian hasil curah pendapat  setiap kelompok dipresentasikan pada kelompok besar, dan kertasnya ditempel di sekeliling dinding kelas untuk dapat dilihat setiap warga kelas agar menguatkan pemahaman.

2.  Kegiatan Tugas Saya-Tugas Kamu (Tugas Guru-Tugas Murid)

Salah satu kegiatan lain yang dapat dilakukan untuk memperdalam keyakinan kelas, adalah mempelajari tanggung jawab setiap warga kelas. Keyakinan bertanggung jawab serta hak seseorang adalah sesuatu yang diungkapkan oleh Ki Hadjar Dewantara tentang menumbuhkan murid yang merdeka:

“...beratlah kemerdekaan itu! bukan hanya tidak terperintah saja, akan tetapi harus juga dapat menegakkan dirinya dan mengatur perikehidupannya dengan tertib. dalam hal ini termasuklah juga mengatur tertibnya perhubungan dengan kemerdekaan orang lain (Ki Hadjar Dewantara, buku kuning, hal.4.)

Pada pekan pendalaman Keyakinan Kelas, maka murid-murid dapat diajak berdiskusi tentang tanggung jawab dan hak masing-masing warga kelas, yaitu apa Tugas Guru dan Bukan Tugas Guru serta Apa Tugas Murid atau Bukan Tugas Murid. Berikut adalah langkah yang dapat dilakukan dalam mendiskusikan hal tersebut:

Tugas mandiri

1. Kegiatan Tampak Seperti/Tidak Tampak Seperti

Sekarang tugas mandiri Anda adalah, silahkan coba melakukan pemetaan seperti kegiatan sebelumnya.

Tersedia 2 butir Keyakinan Kelas 5 (lihat contoh) yang disediakan dalam bentuk Tabel T. Tuliskan gagasan-gagasan Anda tentang contoh perwujudan dari 2 keyakinan tersebut, tampak seperti apa dan tidak tampak seperti apa? Selanjutnya isilah bagaimana perwujudan dari Keyakinan Kelas 1 berikut: "setiap anggota kelas melakukan tugas". Tuliskan apa yang ingin Anda dengar, lihat, dan lakukan dalam format Tabel Y

2. Kegiatan Tugas Saya-Tugas Kamu (Tugas Guru-Tugas Murid)

 

Coba Anda lakukan kegiatan Tugas Saya-Tugas Kamu dengan murid-murid di sekolah Anda, atau bisa juga dilakukan dengan anak-anak Anda di rumah (menjadi: Tugas Orang Tua-Tugas Anak). Bercurah pendapat tentang tugas masing-masing warga kelas atau rumah untuk membangun lingkungan positif yang aman dan nyaman, yang selanjutnya menjadi suatu budaya positif.

Lokasi: Sampit, Mentawa Baru Hulu, Kec. Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar