Tujuan
Pembelajaran Khusus
CGP dapat
menjelaskan kebutuhan dasar yang menjadi motif dari tindakan manusia baik murid
maupun guru
CGP dapat
menganalisis dampak tidak terpenuhinya kebutuhan dasar terhadap pelanggaran
peraturan dan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai kebajikan
CGP dapat
mengidentifikasi peran dan sekolah guru dalam upayanya menciptakan lingkungan
belajar dan pemenuhan kebutuhan anak yang beragam.
5 Kebutuhan
Dasar Manusia menurut Dr. William Glasser dalam “Choice Theory”
Pertanyaan
Pemantik:
Ibu Ambar, guru
wali kelas kelas 2A di SD Pelita Hati, sedang bingung menghadapi ulah salah
satu murid di kelasnya, Doni. Beberapa
anak di kelas 2A telah datang padanya dan mengeluhkan Doni yang seringkali
meminta bekal makan siang mereka dengan paksa. Jika Anda menghadapi situasi
seperti Ibu Ambar, apa yang akan anda lakukan? Menurut anda, kira-kira apa
alasan Doni melakukan hal itu?
Jawab
Pertama, saya
akan bicara dengan Doni sendiri untuk tahu kenapa dia minta bekal
teman-temannya. Saya akan dengar dengan baik tanpa marah-marah. Doni bisa minta
bekal karena lapar atau tak punya bekal sendiri. Atau mungkin ada masalah di
rumahnya. Kalau saya sudah tahu masalahnya, saya akan cari solusinya. Misalnya,
saya bisa bicara sama orang tua Doni buat tahu lebih banyak tentang masalahnya.
Saya juga akan ajak Doni bicara tentang pentingnya berbicara dengan baik dan
minta tolong kalau dia susah. Saya juga akan libatkan semua anak di kelas. Saya
akan jelaskan bahwa memaksa minta bekal itu salah, tapi juga penting buat
saling bantu kalau ada yang susah.
Manusia memiliki
lima kebutuhan dasar: bertahan hidup, kasih sayang dan diterima, penguasaan,
kebebasan, dan kesenangan. Kebutuhan bertahan hidup adalah untuk kesehatan,
tempat tinggal, dan makanan. Kasih sayang dan diterima melibatkan hubungan
sosial dan menjadi bagian dari kelompok. Kebutuhan akan penguasaan mencakup
prestasi dan diakui atas kemampuan. Kebebasan adalah tentang memiliki pilihan
dan kendali atas hidup. Kesenangan adalah tentang mencari kesenangan, bermain,
dan tertawa. Semua kebutuhan ini penting untuk kesejahteraan manusia, dan
perilaku manusia sering kali bertujuan memenuhi salah satu atau lebih dari
kebutuhan ini.
Konsep 5
kebutuhan dasar manusia tidak hanya berlaku bagi anak-anak atau murid-murid,
namun juga bagi manusia dewasa, dalam setting sekolah adalah para tenaga
pendidik dan kependidikan. Lihatlah para guru di sekolah Anda. Dapatkan Anda
memprediksi kira-kira guru mana yang memiliki kebutuhan dasar yang tinggi akan
penguasaan, kebebasan, kesenangan, atau kasih sayang dan rasa diterima?
Kebutuhan dasar mana yang sedang berusaha dipenuhi oleh guru ketika mereka melakukan sebuah tindakan
tertentu? Kalau begitu, apa yang dapat dilakukan oleh seorang
pemimpin sekolah berdasarkan konsep 5 kebutuhan dasar ini dalam rangka
mewujudkan lingkungan dan budaya sekolah yang positif?
Glasser
menyatakan bahwa kapasitas untuk berubah ada di dalam diri kita. Jika kita
dapat mengidentifikasi kebutuhan apa yang mendorong perilaku kita, maka
perubahan perilaku positif dapat dimulai dengan mencari solusi untuk memenuhi
kebutuhan tertentu dengan cara yang positif.
Tugas Mandiri
Dunia
Berkualitas
Dunia
Berkualitas Anda adalah tempat khusus dalam pikiran Anda, tempat Anda menyimpan
gambaran representasi dari semua yang Anda inginkan: bisa berisi orang-orang,
hal-hal dan apa saja yang terbaik dalam hidup Anda dan membuat Anda merasa
bahagia dan terpenuhi kebutuhan dasar Anda. Dr. William Glasser menyebutnya
seperti semacam album foto sehingga isinya tidak akan terlalu banyak, hanya
akan terdiri dari beberapa hal saja yang sangat signifikan dan benar-benar
terbaik dalam hidup Anda yang membuat hidup Anda menjadi lebih bermakna.
Kebutuhan dasar bersifat lebih umum dan universal, sedangkan dunia berkualitas
lebih unik dan personal.
Orang, tempat,
benda, nilai-nilai, dan kepercayaan yang penting bagi Anda akan termasuk di
sana. Untuk masuk ke dunia berkualitas, syaratnya adalah bahwa sesuatu itu
harus terasa sangat baik bagi Anda dan memenuhi setidaknya satu atau lebih
kebutuhan dasar Anda. Dalam menentukan segala sesuatu yang masuk dalam dunia
berkualitas, tidak perlu kita terlalu mempertimbangkan standar masyarakat
tentang apa saja yang penting dan yang tidak. Gambaran dunia berkualitas adalah
unik dan spesifik untuk setiap orang. Jika Anda bisa hidup di dunia berkualitas
Anda, hidup akan sempurna buat Anda, tapi sayangnya, Anda tidak bisa tinggal di
sana.
Murid kita juga
mempunyai gambaran dunia berkualitas mereka. Tentunya sebagai guru kita ingin
mereka memasukkan hal-hal yang bermakna dan nilai-nilai kebajikan yang hakiki
ke dalam dunia berkualitas mereka. Bila guru dapat membangun interaksi yang
memberdayakan dan memerdekakan murid, maka murid akan meletakkan dirinya
sendiri sebagai individu yang positif dalam dunia berkualitas karena mereka
menghargai nilai-nilai kebajikan.
Untuk membantu
Anda, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
·
Siapakah orang-orang yang
paling penting dalam hidup Anda?
·
Nilai-nilai kebajikan apa yang
terpenting dalam hidup Anda?
·
Kalau Anda menjadi orang yang
ideal, karakter atau sifat apa yang Anda paling inginkan ada pada diri Anda?
·
Apa pencapaian Anda yang Anda
sangat banggakan?
·
Apa pekerjaan ideal bagi Anda?
·
Ceritakan bagian perjalanan
hidup Anda, dimana Anda merasa itulah titik puncak hidup Anda?
·
Apa yang paling bermakna dalam
hidup Anda?
Jawaban
Orang yang
paling berarti dalam hidup saya adalah keluarga: orang tua, suami dan
anak-anak. Bagi saya, nilai kebajikan tertinggi adalah bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, kejujuran, dan empati terhadap sesama. Karakter yang saya
harapkan untuk diri saya adalah sabar, tangguh, dan selalu bersyukur.
Pencapaian yang paling membanggakan bagi saya adalah menjadi PPPK. Pekerjaan
yang saya idamkan adalah menjadi seorang guru. Perjalanan hidup yang saya
anggap sebagai titik puncak adalah saat saya berhasil hidup mandiri, dapat
berbagi dengan orang lain, dan selalu bersyukur. Momen paling bermakna dalam
hidup saya adalah ketika saya menyadari bahwa perjalanan hidup yang penuh
tantangan dapat diatasi dengan usaha, syukur, dan keyakinan kepada Kuasa Tuhan
Yang Maha Esa. Jika saya menjadi seorang pemimpin, saya akan menciptakan budaya
positif yang membuat setiap peristiwa dan kegiatan berkesan, serta meningkatkan
kualitas hidup.
0 komentar:
Posting Komentar