Menetapkan Persyaratan Pemangkasan
A. Tujuan dan Jenis Pemangkasan
a. Tujuan Pemangkasan
Pemangkasan tanaman adalah langkah pembuangan beberapa bagian pada tanaman seperti cabang dan ranting untuk mendapatkan bentuk tertentu sehingga mencapai tingkat efisiensi yang tinggi agar cahaya matahari mampu menyinari, mempermudah mendeteksi hama dan penyakit serta mempermudah proses panen tanaman tersebut.
Pemangkasan tanaman dilakukan dengan tujuan :
- Untuk mengurangi beban tanaman sehingga keberadaan daun, ranting, dan buah yang terlampau lebat dapat dikurangi serta tanaman dapat menghasilkan buah dengan kualitas dan kuantitas lebih baik
- Dapat memperbaiki kondisi lingkungan tanaman seperti kelembaban, udara, cahaya, sirkulasi angin, dan suhu sehingga aktifitas fotosintesis dapat berlangsung dengan baik, normal, serta produksi oksigen dari tanaman semakin banyak
- Memperbaiki kondisi tanaman sehingga sistem pembuahan terangsang dan produksi pada tanaman semakin meningkat
- Mengontrol arah pertumbuhan tajuk tanaman, dan
- Untuk mendapatkan kerangka pohon yang kuat.
Peranan pemangkasan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah :
- Untuk tetap tumbuh secara vegetatif pada tanaman muda
- Untuk mendorong pembungaan
- Merangsang inisiasi pertumbuhan tunas-tunas
- Dapat meningkatkan vigor ujung batang.
Manfaat pemangkasan tanaman adalah :
- Merangsang pembungaan dan pembuahan
- Menambah hormon bagi beberapa tanaman tertentu
- Mencegah perkembangbiakan berbagai jenis hama dan penyakit tanaman, hal ini terjadi karena kondisi batang dan daun tanaman yang dipangkas selalu terbaharui
- Memperindah tanaman yang memiliki nilai tinggi karena bentuknya
- Memperkokoh batang pada tanaman-tanaman yang tumbuh dengan pola percabangan yang membentuk kanopi.
b. Jenis Pemangkasan
Jenis - jenis pemangkasan pada tanaman perkebunan, yaitu:
1). Pemangkasan bentuk
Pemangkasan bentuk dilakukan pada tanaman pembibitan dan tanaman belum menghasilkan (TBM) dengan tujuan: supaya tanaman tidak terlalu tinggi; menghasilkan cabang yang kuat; posisi percabangan teratur; percabangan arahnya menyebar; mempermudah pemeliharaan dan pemetikan; serta membentuk tajuk tanaman yang ideal. Bagian yang dipangkas adalah: batang utama, cabang yang berdempet dan cabang yang terlalu rimbun dan yang tidak diinginkan.
Gambar 2.1. Pemangkasan bentuk
2). Pemangkasan pemeliharaan
Pemangkasan pemeliharaan dilakukan pada tanaman yang sudah menghasilkan (TM), dengan tujuan: mengurangi kerimbunan pohon; supaya sinar matahari cukup; mengurangi kelembaban; dan mencegah tanaman terserang penyakit jamur dan hama. Bagian yang dipangkas adalah daun yang sakit, daun yang rimbun, daun yang tua dan tunas air/wiwil, dan buah serta akar yang berlebihan.
Gambar 2.2. Pemangkasan pemeliharaan
3). Pemangkasan produksi
Pemangkasan produksi dilakukan pada tanaman yang sudah menghasilkan (TM) waktu pelaksanaannya setelah panen, dengan tujuan: untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil buah. Bagian yang dipangkas adalah memotong cabang yang mati atau kering, cabang yang tumbuh ke dalam dan ke bawah dan cabang air yaitu cabang muda yang tidak akan menghasilkan buah.
Gambar 2.3. Pemangkasan produksi
4). Pemangkasan peremajaan
Pemangkasan peremajaan dilakukan pada saat tanaman mulai tidak produktif, dengan tujuan: untuk merangsang pertumbuhan reproduktif secara maksimum. Bagian yang dipangkas adalah batang atau cabang yang tidak produktif (menghasilkan).
Sumber: http://pertanianindonesiamandiri.blogspot.com/
Gambar 2.4. Pemangkasan peremajaan
B. Pemeriksaan Pohon/Tanaman
Kunci keberhasilan pada budidaya tanaman perkebunan adalah pemeliharaan dengan melakukan pemangkasan yang tepat. Apabila tanaman dibiarkan dari kecil hingga besar sehingga tanaman tersebut tumbuh semakin tinggi, maka akan menyulitkan dalam pemeliharaan dan pemungutan hasil, disamping itu produksinya akan berkurang. Oleh karena itu pemangkasan adalah salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan dalam rangka pemeliharaan. Langkah awal yang harus dilakukan adalah memeriksa pohon/tanaman yang akan dipangkas dengan cara mengidentifikasi semua bahan/organ tanaman yang layu atau mati seperti:daun, ranting, cabang, batang, tunas dan buah.
Gambar 2.5. Kondisi tanaman yang akan dipangkas
C. Identifikasi Cabang yang Akan Dipangkas
Melakukan pemangkasan tanaman, berarti kita harus memotong atau membuang bagian-bagian tertentu dari tanaman dengan sedemikian rupa, sehingga tujuan dari pangkasan dapat tercapai. Disatu pihak problema yang timbul adalah bagaimana menentukan bagian-bagian yang tidak dikehendaki itu agar pelaksanaan pemangkasan sejalan dengan tujuan pangkasan tersebut. Salah satu bagian tanaman yang tidak dikehendaki adalah cabang. Cabangcabang tanaman yang akan dipangkas diidentifikasi sesuai dengan tujuan dan jenis pemangkasan seperti: tunas air atau tunas sekunder, tunas adventif, tunas atau cabang menggantung, cabang liar atau cabang balik dan tunas atau cabang yang terserang hama maupun penyakit.
Gambar 2.6. Tunas air
Gambar 2.7. Tunas/cabang menggantung
Gambar 2.8. Tunas cacing dan tunas mati
Gambar 2.9. Cabang balik/tumpang tindih
Sumber : Pribadi
Gambar 2.11. Pemangkasan pada kelapa sawit
0 komentar:
Posting Komentar