2024-06-26

2.2.a.4.1.a. Eksplorasi Konsep - Modul 2.2

 


2.2.a.4.1.a. Eksplorasi Konsep - Kasus 1

Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar ulang tahun sekolah untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran PPKN. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu murid, Diana, Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?”  Seisi ruang kelas terkejut.  Wajah Diana memerah.  Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.
Jawablah pertanyaan berikut.
  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
  2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran diri yang berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda

1. Bapak Eling marah karena merasa tidak dihargai saat salah satu murid tidak melakukan instruksinya atau bisa juga Bapak Eling merasa kewalahan atau ketakutan (cemas) karena tidak bisa menangani kelas.

2. Menerapkan latihan berkesadaran penuh (mindfulness) sambil mengembangkan kompetensi kesadaran diri (self awareness). Untuk mencapai pemahaman kesadaran diri dan mampu mengenali emosinya, Bapak Eling dapat mempraktikkan kesadaran penuh (mindfulness).

·       Teknik STOP adalah salah satu teknik mindfulness yang dapat digunakan untuk mengembalikan diri pada kondisi saat ini dengan kesadaran penuh. STOP yang merupakan akronim dari: Stop/ Berhenti. Hentikan apapun yang sedang Anda lakukan. Take a deep Breath/ Tarik napas dalam. Sadari napas masuk, sadari napas keluar. Rasakan udara segar yang masuk melalui hidung. Rasakan udara hangat yang keluar dari lubang hidung. Lakukan 2-3 kali. Napas masuk, napas keluar.

·       Observe/ Amati. Amati apa yang Anda rasakan pada tubuh Anda? Amati perut yang mengembang sebelum membuang napas. Amati perut yang mengempes saat Anda membuang napas. Amati pilihan-pilihan yang dapat Anda lakukan.

·       Proceed/ Lanjutkan. Latihan selesai. Silahkan lanjutkan kembali aktivitas Anda dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih positif.


2.2.a.4.1.b. Eksplorasi Konsep - Kasus 2


Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Setelah kegiatan belajar-mengajar berakhir, Bapak Eling memimpin rapat panitia besar yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Pak Eling untuk mempelajari perubahan proposal acara.  Pak Eling perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah.  Oleh karena itu, Bapak Eling diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Bapak Eling pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran PPKN keesokan harinya. Paginya, Bapak Eling, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik proyek PPKN sehingga proses pembelajaran sempat tersendat.

Pada akhirnya, semua pekerjaan tidak ada yang terselesaikan sampai sehari sebelum hari pengumpulan.


Pertanyaan diskusi:

  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas
  2. Berdasarkan pemahaman Anda tentang KSE manajemen diri berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda

1.       Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah Pak Eling kurang dapat membagi manajemen waktu dan membagi beban kerja pada tugas tambahan. Seharusnya sebagai Guru harus lebih memprioritaskan tugas pokok sebagai Guru sebelum mengerjakan Tugas Tambahan di sekolah. Dan seharusnya panitia yang lain juga bisa bekerja dengan baik, bukan semuanya harus dikerjakan oleh Pak Eling selaku ketua panitia.

2.       Kompetensi Sosial dan Emosional yang dibutuhkan oleh Bapak Eling untuk menghadapi kasus tersebut adalah:

·       Pengelolaan emosi dan fokus, yaitu bapak Eling harus bisa mengelola emosi dan fokus agar dapat terlaksana semua tugas dalam waktu yang bersamaan, menjadi Guru (mengajar) 

·       Kemampuan kerja sama dan resolusi konflik, hal ini sangat dibutuhkan oleh pak Eling karena sebagai ketua Panitia harus bisa bekerja sama dengan guru lain supaya pekerjaan menjadi ringan dan pak Eling tidak terlalu banyak bebannya


2.2.a.4.1.c. Eksplorasi Konsep - Kasus 3


Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Saat mempelajari proposal acara perayaan ulang tahun sekolah di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah seorang murid kelas 9 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet. Murid tersebut meminta keringanan ataupun kesempatan untuk mengumpulkan tugasnya saat jam pulang sekolah namun Bapak Eling memutuskan tidak menerima dan konsekuensinya adalah murid tersebut tidak mendapatkan nilai tugas.


Pertanyaan refleksi.
  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat,  padat, dan jelas.
  2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran sosial berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

1. Situasi yang dialami bapak Eling adalah Pak Eling kecewa terhadap siswa yang merupakan atlet renang tetapi tidak bisa menjunjung sikap bertanggungjawab, konsekuen dan disiplin karena tidak mengumpulkan tugas pada waktunya.

2. Kompetensi Sosial dan Emosional yang dibutuhkan oleh Bapak Eling untuk menghadapi kasus tersebut adalah empati terhadap murid atlet tersebut. Bapak Eling harus berlatih untuk bisa berempati terhadap keadaan murid yang merupakan seorang atlet, yang harus berlatih keras untuk dapat menjadi juara dan membawa naik baik sekolah dan daerahnya. Setelah berempati, maka Bapak Eling tetap harus membuat murid tersebut mindfullnes , supaya hidupnya bermakna dengan tetap menjalankan keduanya dengan seimbang dan tidak ada yang dikorbankan, menjadi murid yang baik dan atket yang handal.


2.2.a.4.1.d. Eksplorasi Konsep - Kasus 4

Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Setelah selesai memeriksa proposal acara perayaan ulang tahun sekolah, Bapak Eling mengirimkan proposal tersebut kepada kepala sekolah. Ternyata proposal yang dikirimkan oleh Bapak Eling dinilai tidak sesuai oleh kepala sekolah karena isinya harus sesuai dengan pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak melibatkan orang tua murid dan penyesuaian anggaran agar sesuai dengan budget yang diberikan sekolah. Bapak Eling tidak menyangka jika dia harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Revisi proposal tentu akan memakan waktu lagi dan Bapak Eling sudah membayangkan ini akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Bapak Eling mengungkapkan hal ini kepada panitia. Bapak Eling mengungkapkan bahwa dia tidak mau mengubah proposal dan meminta Wakil Ketua Panitia tersebut yang merevisi proposal.
Pertanyaan diskusi.

  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat,  dan jelas.
  2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE keterampilan berelasi berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

1. Situasi yang dialami bapak Eling Pak Eling merasa kecewa karena harus mengulang proposal acara 17 Agustus, di saat yang bersamaan banyak tugas yang harus Pak Eling selessaikan. Akhirnya karena ada perasaan takut tidak menyelesaikan semua tugas dengan tepat waktu maka Pak Eling langsung menunjuk wakil ketua untuk merevisi proposal kegiatan 17 Agustus. Dan Pak Eling karena kecewa sekali maka menyampaikan kepada wakil ketua bahwa pak Eling tidak berkenan untuk mengganti proposal sesuai dengan permintaan Kepala sekolah.

2. Kompetensi Sosial dan Emosional yang dibutuhkan oleh Bapak Eling untuk menghadapi kasus tersebut adalah Kemampuan Kerja sama dan resolusi konflik, karena ini yang sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin atau ketua pelaksana kegiatan. Pada saat seorang pemimpin dapat mengendalikan emosi dan sosialnya tinggi maka akan menjadi pemimpin yang baik,yang dapat bekerja sama, mengatur emosi.


2.2.a.4.1.e. Eksplorasi Konsep - Kasus 5

Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Kepala sekolah memiliki kepercayaan besar pada Bapak Eling serta melihat pengalaman yang dimiliki sudah jauh lebih banyak, ia diberi tanggung jawab ekstra dibanding dengan guru-guru yang lain. Itu sebabnya Bapak Eling dipilih untuk menjadi penanggung jawab acara penting sekolah dan menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Sebaliknya,  setelah bekerja selama beberapa tahun di sekolah yang sama, Bapak Eling merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Meski demikian, sekarang dia tidak merasakannya lagi. Ditambah dirinya merasa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri.


Pertanyaan diskusi.

  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
  2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE pengambilan keputusan yang bertanggung jawab berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasi tersebut dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda

1. Situasi yang dialami bapak Eling Bapak Eling mengalami kewalahan atas semua tugas tambahan di sekolah, yang membuat dirinya tidak bisa menjadi guru yang baik karena kualitas mengajarnya makin menurun. Awalnya tugas tambahan itu menambah motivasi buat bapak Eling ternyata justru bomerang untuk Pak Eling, maka beliau memutuskan untuk mengundurkan diri

 2. Kompetensi Sosial dan Emosional yang dibutuhkan oleh Bapak Eling untuk menghadapi kasus tersebut adalah Pengambilan keputusan yang ertanggung jawab. Karena kegalauan bapak Eling yang akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari sekolah. Seharusnya bapak Eling mempertimbangkan baik- baik keputusan yang diambil, masalah beban bisa dibicarakan kepada kepala sekolah supaya mencapai tujuan yang paling tepat.



2024-06-25

2.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.2

 


Tujuan Pembelajaran Khusus: 

  1. CGP dapat menjelaskan urgensi Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman  agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
  2. CGP dapat menjelaskan konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL  (Collaborative  for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
  3. CGP dapat mendemonstrasikan pemahaman tentang konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar pengembangan 5 kompetensi sosial emosional  (KSE).
  4. CGP dapat menjelaskan bagaimana implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam  praktik mengajar guru dan kurikulum akademik,  penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah. 

Kesadaran tentang pentingnya pendidikan holistik berawal dari teori Kecerdasan Emosi oleh Daniel Goleman dan berkembang menjadi konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) melalui CASEL pada tahun 1995. PSE bertujuan untuk mendorong perkembangan positif anak melalui program terkoordinasi di komunitas sekolah. PSE terbukti meningkatkan kompetensi sosial dan emosional, menciptakan lingkungan belajar positif, dan meningkatkan sikap positif serta toleransi murid. PSE juga berkontribusi pada pencapaian akademik yang lebih baik dan kesejahteraan psikologis (well-being) murid. Well-being mengacu pada kondisi nyaman, sehat, dan bahagia. Individu dengan well-being yang baik memiliki sikap positif terhadap diri dan orang lain, mampu mengatur tingkah laku, menciptakan lingkungan yang mendukung, memiliki tujuan hidup, serta berusaha mengembangkan diri. Noble dan McGrath (2016) menambahkan bahwa well-being optimal pada murid ditandai dengan suasana hati positif, relasi baik, resiliensi, optimalisasi diri, dan kepuasan.

Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah proses kolaboratif di seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan anak dan orang dewasa mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif dalam aspek sosial dan emosional. Tujuan PSE meliputi: Memahami dan mengelola emosi (kesadaran diri) Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri) Menunjukkan empati (kesadaran sosial) Membangun dan mempertahankan hubungan positif (keterampilan berelasi) Membuat keputusan bertanggung jawab (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)

Pembelajaran Sosial dan Emosional (KSE) mencakup lima kompetensi utama: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Kelima kompetensi ini sangat penting dalam mengembangkan karakter murid yang berkarakter, disiplin, santun, jujur, peduli, responsif, dan proaktif.



Daniel Goleman menekankan bahwa perhatian adalah keterampilan fundamental yang memengaruhi semua aspek pembelajaran, namun sering diabaikan dalam pendidikan. Melatih kemampuan memperhatikan (mindfulness) adalah kelanjutan penting dari Pembelajaran Sosial dan Emosional (SEL) untuk membantu anak-anak mengelola diri dan meningkatkan pembelajaran. Mindfulness adalah kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian penuh pada kondisi saat ini dengan rasa ingin tahu dan tanpa menghakimi. Ini merupakan kemampuan alami manusia, namun sering terhambat oleh pikiran yang sulit dikendalikan. Melibatkan mengarahkan perhatian sepenuhnya pada aktivitas saat ini, seperti menonton film, mendengarkan dengan seksama, mengamati sekeliling, dan mengajar di kelas. Praktik mindfulness juga mencakup latihan sederhana seperti menyadari napas.

Pembelajaran Sosial dan Emosional (KSE) melibatkan kolaborasi seluruh komunitas sekolah untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif melalui pengajaran eksplisit, integrasi dalam kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas yang mendukung, dan penguatan KSE pendidik dan tenaga kependidikan (PTK). Ini mencakup penghormatan dan pelibatan suara murid, serta kemitraan dengan keluarga dan komunitas, sejalan dengan prinsip Tri Sentra Ki Hajar Dewantara. KSE terintegrasi dalam semua aspek pendidikan untuk mendukung perkembangan sosial, emosional, dan akademik murid, memastikan lingkungan yang responsif secara budaya, dan membangun hubungan saling percaya, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan psikologis murid.

Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) melalui pengajaran eksplisit memastikan murid memiliki kesempatan yang konsisten untuk mengembangkan, melatih, dan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional mereka dengan cara yang sesuai dan terbuka terhadap keragaman budaya. Pengajaran eksplisit KSE dapat dilakukan melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Pendidik dapat menggunakan berbagai proyek, acara, atau kegiatan rutin sekolah untuk secara eksplisit mengajarkan kompetensi sosial dan emosional, memastikan pembelajaran ini terintegrasi dengan pengalaman sehari-hari murid dan mendukung perkembangan holistik mereka.

Refleksi D.1a:

  1. Sebelumnya saya berpikir…., ternyata…..
  2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah:

Sebelumnya saya berpikir Sebelumnya saya berpikir bahwa pembelajaran tentang sosial dan emosional diri, tidak bisa diterapkan di kegiatan pembelajaran di kelas. Ternyata saya salah, pembelajaran tentang sosial dan emosional diri bisa diterapkan di pembelajaran kelas. Saya bisa melakukan teknik pembelajaran tentang praktik kesadaran penuh dengan Doscovery Learning, Game, dan proyek B. Ide pembelajaran baru Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah: a. Melakukan praktik kesadaran penuh dengan Doscovery Learning, Game, dan proyek b. Memberikan kebebasan pada murid untuk menyelesaikan proyek dengan produk yang bervariasi.

Refleksi D.1c:

  1. Sebelumnya saya berpikir…., ternyata…..
  2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah:

Sebelumnya saya berfikir bahwa pengendalian emosi dapat dilakukan hanya oleh diri sendiri, ternyata pengendalian emosi dapat dilatih melalui kegiatan pembelajaran dengan kesadaran penuh sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan psikologi dan kompetensi akademik. 2. Setelah saya membaca contoh RPP management diri saya akan mengajak murid-murid untuk bermain peran yang melibatkan emosi tinggi lalu bersama-sama mengidentifiksi dampak emosi tersebut dan langkah menghadapi masalah yang sering ditemui murid.

Refleksi D.1c:

  1. Sebelumnya saya berpikir…., ternyata…..
  2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah:

Sebelumnya saya berfikir kesadaran sosial tercipta dari lingkungan keluarga, dalam membentuk pribadi yang memiliki empati terhadap sesama atau tidak. Ternyata melalui interaksi dalam kegiatan pembelajaran, kesadaran sosial dapat ditumbuhkembangkan dalam diri murid. Saya akan menerapkan ide pembelajaran baru yaitu meminta setiap siswa menuliskan cerita pengelaman yang membuat merasa senang, merasa takut, mereka merasa sedih, kemudian menempelkan pada papan tulis. Selanjutnya saya meminta siswa untuk melakukan Window shoping untuk membaca cerita dari temannya, dan menuliskan respon yang murid berikan dari cerita yang dibaca. Lalu didiskusikan dalam kelas untuk membahas bersama.

Refleksi D.1d:

  1. Sebelumnya saya berpikir…., ternyata…..
  2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah:

Sebelumnya saya berfikir bahwa keterampilan berelasi hanya bekerja sama dengan orang lain, ternyata tetap bersama orang yang sering mengecewakan juga bagian dari keterampilan berelasi. Hal ini perlu diajarkan kepada murid karena dalam kehidupan mereka akan sering bertemu dengan banyak orang kadang mengecewakan. Karenanya murid perlu diajarkan mengelola emosi untuk menumbuhkan keterampilan berelasi. 2. Pembelajaran menarik yang akan saya terapkan di kelas adalah memberikan konflik kepada siswa tentang kekecewaan berelasi, memainkan peran secara berkelompok, lalu berdiskusi untuk mencari solusi.

Refleksi D.1e:

  1. Sebelumnya saya berpikir…., ternyata…..
  2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah:

Sebelumnya saya berpikir bahwa murid sulit membuat keputusan yang bertanggung jawab, ternyata dengan pembiasaan yang diberikan di kelas dapat mengajarkan mereka mengambil keputusan bertanggung jawab. 2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan adalah merancang pembelajaran dan melaksanakannya untuk menumbuhkan pembiasaan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab seperti penentuan pengurus kelas.

Menyusun RPP yang menggambarkan integrasi KSE dalam 3 bagian Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yaitu pembukaan yang hangat, kegiatan inti yang melibatkan, penutupan optimistik. Contoh RPP di atas akan saya jadikan referensi dalam penyusun RPP pembelajaran di kelas.

Setelah mempelajari RPP TK - SMP, silahkan Bapak/Ibu refleksikan pertanyaan berikut.

  1. Sebelumnya saya berpikir…., ternyata…..
  2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah:

Sebelumnya saya berpikir bahwa KSE merupakan bagian yang terpisah dalam pembelajaran dan hanya bisa diterapkan pada muatan PKn dan Pendidikan Agama. Melalui contoh RPP di atas, KSE dapat diterapka pada semua pelajaran. 2. Ide pembelajaran yang akan saya lakukan adalah menyusun RPP yang memuat pengembangan KSE pada muatan pelajaran Produktif APHP.

Tugas D3.1 Apa refleksi Anda setelah menonton video  tersebut:

  1. Sebelumnya saya berpikir…., ternyata…..
  2. Ide pembelajaran baru atau menarik  akan saya terapkan di kelas saya  adalah:
  3. Yang ingin saya perdalam lebih lanjut adalah:

Sebelumnya saya berpikir bahwa KSE hanya berhubungan dengan beberhasilan belajar murid, Ternyata KSE juga dapat diintegrasikan ke dalam perangkat pembelajaran. KSE juga menimbulkan wellbeing untuk menumbuhkan kesejahteraan psikologi murid dalam melaksanakan proses pembelajaran. 2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan di kelas adalah mengkolaborasikan perangkat pembelajaran dengan KSE agar menciptakan pembelajaran yang nyaman dan menumbukkan kesejahteraan psikologi murid dengan baik. 3. Yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah penerapannya di dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran Sosial dan Emosional dapat diterapkan secara kolaboratif di seluruh komunitas sekolah, membantu setiap warga sekolah mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif. Dengan mengintegrasikan aspek sosial dan emosional, guru dan murid dapat meningkatkan kompetensi dalam kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Ini tidak hanya memperkaya proses belajar mengajar, tetapi juga membangun lingkungan sekolah yang lebih harmonis dan suportif.

Berdasarkan penjelasan tentang langkah-langkah penguatan KSE  bagi pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah:

1. Tentukan satu rencana yang akan  Anda terapkan untuk  penguatan KSE diri Anda. Berikan alasan Anda memilih langkah tersebut!

Refleksi D.4a:


Bentuk penguatan KSE pada diri saya adalah belajar dan menjadi teladan. Alasanya karena dengan teladan murid mudah belajar, tendang kemandirian, empati, kolaborasi, sehingga menjadi pembelajar sepanjang hayat.


2. Manakah langkah penguatan kompetensi yang penting bagi rekan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah Anda saat ini? Berikan alasan Anda memilih langkah tersebut!

Refleksi D.4b:


Bentuk penguatan kompetensi yang penting bagi rekan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah adalah KOLABORASI, Alasan karena dengan kolaborasi dapat membangun empati dan relasi dalam mengambil sebuah keputusan yang bertangungjawab

2024-06-24

2.2.a.3. Mulai dari Diri - Modul 2.2

 


Refleksi Kompetensi Sosial dan Emosional

Selama menjadi pendidik, Anda tentu pernah mengalami sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu Anda bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.


Question #1

1

Response is required
Response is required

Kejadian ketika saya menjadi guru SMK di sekolah swasta (yayasan) pada tahun 2020 di Kabupaten Kotawaringin Timur kalimantan Tengah. Selama ini sekolah sebelum di bawah yayasan di naungi oleh Perusahaan yang memiliki sekolah dari tahun 2011 dan kemudian pada tahun 2019 akhirnya sekolah di naungi yayasan bukan perusahaan lagi. Yayasan sekolah kami banyak sekali membatasi kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah, terutama untuk kegiatan guru dalam pengembangan diri seperti ikut pelatihan yang mengharuskan guru keluar daerah sataupun masih daerah lain dalam satu provinsi. Pada tahun 2020 saya berhasil membawa nama sekolah tingkat provinsi masuk ke 5 besar PembaTik, dengan susah payah saya melewati level 1 sampai level 4 untuk masuk ke 5 besar tersebut. Walaupun akhirnya saya tidak menjadi peringkat 1 hal ini sangat membanggakan bagi saya.

Dengan masuknya ke 5 besar tingkat provinsi tidak ada ucapan terima kasih dari yayasan ataupun mengungkit prestasi saya di tingkat provinsi. Malah yayasan membanggakan guru yang juara lomba tingkat yayasan yang mereka adakan. Hal ini lah yang membuat saya merasa kecewa dengan yayasan yang maungi tempat saya mengajar.


Question #2

2

Response is required
Response is required

Setelah saya renungkan dan saya pikirkan dengan hati yang jernih saya mengatakan pada diri saya bahwa inilah mungkin jalan yang terbaik buat saya dan semoga ada hikmahnya dibalik kekecewaan saya kepada yayasan. Dengan kesabaran dan rasa kecewa saya saya masih bekerja di sekolah yayasan.

Pada pertengahan tahun 2021 ramai di buka tes PPPK untuk guru, karena rasa kecewa yang sagat dalam akhirnya saya mendaftar PPPK untuk guru pada tahap 2 (bukan sekolah induk dan berasal dari sekolah yayasan). Saya berusaha keras belajar melalui online agar hasil tes PPPK bisa saya lalui dengan baik. Akhirnya saya mengikuti tesdan alhamdulillah saya diterima. ternyata ALLah memang sangat adil dan selalu sayang kepada hambanya yang mau berusaha tentu akan ada jalan keluarnya.


Question #3

3

Response is required
Response is required

Hal penting dari krisis yang telah saya alami tersebut adalah semakin menguatkan saya dalam memandang hidup ini bahwa tidak ada persoalan yang tidak ada jalan keluarnya asal kita mau berusaha dan berdoa, dan tuhan tidak akan memberikan beban yang berat apabila kita tidak mampu memikulnya, semua sudah sesuai dengan kadarnya masing-masing dan kita hanya menjalaninya saja dengan sabar dan selalu istiqomah dijalannya. Dan dampak pengelolaan dari krisis yang telah saya alami tersebut dalam menjalankan peran sebagai pendidik adalah selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam mendidik murid-murid di sekolah serta sabar dalam menghadapi permasalahan yang ada.

Question #4

4

Response is required
Response is required

Sangat setuju. karena murid yang memiliki pemahaman diri, ketangguhan atau kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain lebih mudah dalam mengatur dirinya untuk mengetahui sejauh mana dia memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru dia akan bisa melihat kelemahan dan kelebihan dirinya dan akan terus berkomunikasi dengan orang-orang ataupun bapak ibu guru agar bisa membantunya apabila ia mengalami kesulitan. 

Saya pernah mengajar murid seperti itu namanya Mulji ia memiliki karakter yang kuat hubungan dengan temannya sangat baik dengan bapak ibu guru selalu mengucapkan salam dan sangat hormat serta selalu bertanya apabila tidak mengerti dalam setiap pelajaran karena ia sangat ingin paham akan pelajaran yang ia ikuti jadi pengetahuan akan pelajaran standart seperti temannya. Pada saat lulus SMK di mengikuti tes masuk TNI dan dia di terima.

Question #5

5

Response is required
Response is required

Menjalin hubungan baik atau memiliki jaringan yang luas serta menjaga atau mengendalikan emosi dengan memahami karakter diri sendiri akan membuat seseorang kuat dalam menghadapi berbagai cobaan dan mampu menyelesaikan masalah dengan baik.

Harapan dan Ekspektasi

Question #6

6

Response is required
Response is required

Saya berharap pembelajaran selanjutnya bisa mencakup metode yang efektif untuk mengontrol emosi, terutama saat amarah mencapai puncaknya, sehingga kita bisa mengendalikannya dengan lebih baik. Kemampuan ini sangat penting untuk membantu murid-murid dalam menghadapi situasi sulit dengan tenang dan bijak.

Selain itu, saya bertekad untuk selalu menularkan aura positif dengan mengajarkan kontrol emosi yang baik kepada setiap orang yang saya temui. Dengan begitu, orang-orang di sekitar saya bisa mengendalikan amarah dan tetap sabar menghadapi berbagai permasalahan, khususnya dalam mengatasi murid-murid yang sering menimbulkan masalah di kelas atau di sekolah.

Question #7

7

Response is required
Response is required

Saya berharap pembelajaran selanjutnya dapat mengajarkan murid-murid cara-cara efektif untuk mengontrol emosi mereka saat menghadapi masalah dengan teman. Dengan keterampilan ini, mereka akan mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih harmonis dan saling mendukung.

Harapan saya adalah agar kelas atau sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar, di mana semua orang memiliki budaya positif. Tidak ada amarah yang meledak-ledak, emosi yang tidak terkendali, atau hukuman yang tidak mendidik. Dengan demikian, setiap murid dapat fokus pada pembelajaran dan berkembang secara maksimal.