Sampit, 8 Juni
2024 – Lokakarya kedua yang bertema "Visi untuk Perubahan Lingkungan
Belajar" diadakan dengan sukses pada hari Sabtu di BPG Mini, Jl. Jenderal
Sudirman, Sampit. Acara ini dihadiri oleh calon guru penggerak yang penuh
semangat dan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur.
Acara dimulai
dengan sambutan dari Kepala Dinas Pendidikan yang menekankan pentingnya visi
dan komitmen dalam menciptakan perubahan positif di lingkungan belajar. Beliau
menyoroti peran guru sebagai agen perubahan yang harus terus mengembangkan diri
dan berinovasi dalam proses pembelajaran.
Lokakarya ini
berfokus pada pendalaman dan pemahaman materi dari Learning Management System
(LMS) yang telah dipelajari secara mandiri oleh para peserta. Peserta dibagi
menjadi tiga kelompok secara acak untuk memaksimalkan interaksi dan kolaborasi
antar calon guru penggerak.
Kegiatan 1:
Membacakan Visi Perubahan
Setiap
perwakilan kelompok diminta untuk membacakan visi perubahan yang telah mereka
buat di LMS. Kelompok lain kemudian memberikan saran dan masukan yang
konstruktif. Diskusi berjalan aktif dengan banyak ide-ide segar yang diutarakan
oleh para peserta.
Kegiatan 2:
Membuat Rencana Tindak Lanjut
Peserta diminta
untuk membuat rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam aksi nyata.
Rencana ini ditulis di lembar kertas, kemudian setiap kelompok memberikan
komentar terhadap salah satu lembar kerja kelompok lain. Tujuannya adalah untuk
memperbaiki dan melengkapi rencana dengan masukan yang bermanfaat dari
perspektif lain.
Kegiatan 3:
Mengurutkan Cara Kerja Pembuatan Keyakinan Kelas
Dalam kegiatan
ini, peserta diberikan kalimat-kalimat acak yang harus diurutkan kembali
menjadi sebuah prosedur pembuatan keyakinan kelas. Tantangan ini melatih
kemampuan peserta dalam berpikir logis dan terstruktur.
Kegiatan 4:
Membahas Kasus-Kasus Pembelajaran dengan Segitiga Restitusi
Peserta diajak
untuk membahas berbagai kasus nyata dalam kegiatan belajar mengajar di
lingkungan sekolah. Metode penyelesaian yang digunakan adalah segitiga
restitusi, yang membantu peserta untuk menemukan solusi dengan pendekatan yang
empatik dan konstruktif.
Selama kegiatan,
untuk menjaga semangat dan energi peserta, diselingi dengan ice breaking berupa
senam dan gerakan riang. Aktivitas ini efektif membuat suasana menjadi lebih
hidup dan mencegah peserta merasa mengantuk.
Lokakarya ini
tidak hanya memberikan pemahaman mendalam tentang materi LMS, tetapi juga
memperkaya peserta dengan pengalaman kolaboratif dan keterampilan praktis yang
dapat langsung diterapkan dalam lingkungan sekolah. Dengan visi dan rencana
tindak lanjut yang telah disusun, diharapkan para calon guru penggerak dapat
membawa perubahan positif dan berkelanjutan dalam dunia pendidikan di Kabupaten
Kotawaringin Timur.
Dengan
berakhirnya kegiatan ini, para peserta merasa lebih siap dan termotivasi untuk
mengimplementasikan visi perubahan mereka. Kepala Dinas Pendidikan menyatakan
harapannya agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mendukung
pengembangan profesionalisme guru dan peningkatan kualitas pendidikan di daerah
ini.
0 komentar:
Posting Komentar