2024-06-25

2.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.2

 


Tujuan Pembelajaran Khusus: 

  1. CGP dapat menjelaskan urgensi Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman  agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
  2. CGP dapat menjelaskan konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL  (Collaborative  for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
  3. CGP dapat mendemonstrasikan pemahaman tentang konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar pengembangan 5 kompetensi sosial emosional  (KSE).
  4. CGP dapat menjelaskan bagaimana implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam  praktik mengajar guru dan kurikulum akademik,  penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah. 

Kesadaran tentang pentingnya pendidikan holistik berawal dari teori Kecerdasan Emosi oleh Daniel Goleman dan berkembang menjadi konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) melalui CASEL pada tahun 1995. PSE bertujuan untuk mendorong perkembangan positif anak melalui program terkoordinasi di komunitas sekolah. PSE terbukti meningkatkan kompetensi sosial dan emosional, menciptakan lingkungan belajar positif, dan meningkatkan sikap positif serta toleransi murid. PSE juga berkontribusi pada pencapaian akademik yang lebih baik dan kesejahteraan psikologis (well-being) murid. Well-being mengacu pada kondisi nyaman, sehat, dan bahagia. Individu dengan well-being yang baik memiliki sikap positif terhadap diri dan orang lain, mampu mengatur tingkah laku, menciptakan lingkungan yang mendukung, memiliki tujuan hidup, serta berusaha mengembangkan diri. Noble dan McGrath (2016) menambahkan bahwa well-being optimal pada murid ditandai dengan suasana hati positif, relasi baik, resiliensi, optimalisasi diri, dan kepuasan.

Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah proses kolaboratif di seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan anak dan orang dewasa mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif dalam aspek sosial dan emosional. Tujuan PSE meliputi: Memahami dan mengelola emosi (kesadaran diri) Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri) Menunjukkan empati (kesadaran sosial) Membangun dan mempertahankan hubungan positif (keterampilan berelasi) Membuat keputusan bertanggung jawab (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)

Pembelajaran Sosial dan Emosional (KSE) mencakup lima kompetensi utama: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Kelima kompetensi ini sangat penting dalam mengembangkan karakter murid yang berkarakter, disiplin, santun, jujur, peduli, responsif, dan proaktif.



Daniel Goleman menekankan bahwa perhatian adalah keterampilan fundamental yang memengaruhi semua aspek pembelajaran, namun sering diabaikan dalam pendidikan. Melatih kemampuan memperhatikan (mindfulness) adalah kelanjutan penting dari Pembelajaran Sosial dan Emosional (SEL) untuk membantu anak-anak mengelola diri dan meningkatkan pembelajaran. Mindfulness adalah kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian penuh pada kondisi saat ini dengan rasa ingin tahu dan tanpa menghakimi. Ini merupakan kemampuan alami manusia, namun sering terhambat oleh pikiran yang sulit dikendalikan. Melibatkan mengarahkan perhatian sepenuhnya pada aktivitas saat ini, seperti menonton film, mendengarkan dengan seksama, mengamati sekeliling, dan mengajar di kelas. Praktik mindfulness juga mencakup latihan sederhana seperti menyadari napas.

Pembelajaran Sosial dan Emosional (KSE) melibatkan kolaborasi seluruh komunitas sekolah untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif melalui pengajaran eksplisit, integrasi dalam kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas yang mendukung, dan penguatan KSE pendidik dan tenaga kependidikan (PTK). Ini mencakup penghormatan dan pelibatan suara murid, serta kemitraan dengan keluarga dan komunitas, sejalan dengan prinsip Tri Sentra Ki Hajar Dewantara. KSE terintegrasi dalam semua aspek pendidikan untuk mendukung perkembangan sosial, emosional, dan akademik murid, memastikan lingkungan yang responsif secara budaya, dan membangun hubungan saling percaya, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan psikologis murid.

Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) melalui pengajaran eksplisit memastikan murid memiliki kesempatan yang konsisten untuk mengembangkan, melatih, dan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional mereka dengan cara yang sesuai dan terbuka terhadap keragaman budaya. Pengajaran eksplisit KSE dapat dilakukan melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Pendidik dapat menggunakan berbagai proyek, acara, atau kegiatan rutin sekolah untuk secara eksplisit mengajarkan kompetensi sosial dan emosional, memastikan pembelajaran ini terintegrasi dengan pengalaman sehari-hari murid dan mendukung perkembangan holistik mereka.

Refleksi D.1a:

  1. Sebelumnya saya berpikir…., ternyata…..
  2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah:

Sebelumnya saya berpikir Sebelumnya saya berpikir bahwa pembelajaran tentang sosial dan emosional diri, tidak bisa diterapkan di kegiatan pembelajaran di kelas. Ternyata saya salah, pembelajaran tentang sosial dan emosional diri bisa diterapkan di pembelajaran kelas. Saya bisa melakukan teknik pembelajaran tentang praktik kesadaran penuh dengan Doscovery Learning, Game, dan proyek B. Ide pembelajaran baru Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah: a. Melakukan praktik kesadaran penuh dengan Doscovery Learning, Game, dan proyek b. Memberikan kebebasan pada murid untuk menyelesaikan proyek dengan produk yang bervariasi.

Refleksi D.1c:

  1. Sebelumnya saya berpikir…., ternyata…..
  2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah:

Sebelumnya saya berfikir bahwa pengendalian emosi dapat dilakukan hanya oleh diri sendiri, ternyata pengendalian emosi dapat dilatih melalui kegiatan pembelajaran dengan kesadaran penuh sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan psikologi dan kompetensi akademik. 2. Setelah saya membaca contoh RPP management diri saya akan mengajak murid-murid untuk bermain peran yang melibatkan emosi tinggi lalu bersama-sama mengidentifiksi dampak emosi tersebut dan langkah menghadapi masalah yang sering ditemui murid.

Refleksi D.1c:

  1. Sebelumnya saya berpikir…., ternyata…..
  2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah:

Sebelumnya saya berfikir kesadaran sosial tercipta dari lingkungan keluarga, dalam membentuk pribadi yang memiliki empati terhadap sesama atau tidak. Ternyata melalui interaksi dalam kegiatan pembelajaran, kesadaran sosial dapat ditumbuhkembangkan dalam diri murid. Saya akan menerapkan ide pembelajaran baru yaitu meminta setiap siswa menuliskan cerita pengelaman yang membuat merasa senang, merasa takut, mereka merasa sedih, kemudian menempelkan pada papan tulis. Selanjutnya saya meminta siswa untuk melakukan Window shoping untuk membaca cerita dari temannya, dan menuliskan respon yang murid berikan dari cerita yang dibaca. Lalu didiskusikan dalam kelas untuk membahas bersama.

Refleksi D.1d:

  1. Sebelumnya saya berpikir…., ternyata…..
  2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah:

Sebelumnya saya berfikir bahwa keterampilan berelasi hanya bekerja sama dengan orang lain, ternyata tetap bersama orang yang sering mengecewakan juga bagian dari keterampilan berelasi. Hal ini perlu diajarkan kepada murid karena dalam kehidupan mereka akan sering bertemu dengan banyak orang kadang mengecewakan. Karenanya murid perlu diajarkan mengelola emosi untuk menumbuhkan keterampilan berelasi. 2. Pembelajaran menarik yang akan saya terapkan di kelas adalah memberikan konflik kepada siswa tentang kekecewaan berelasi, memainkan peran secara berkelompok, lalu berdiskusi untuk mencari solusi.

Refleksi D.1e:

  1. Sebelumnya saya berpikir…., ternyata…..
  2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah:

Sebelumnya saya berpikir bahwa murid sulit membuat keputusan yang bertanggung jawab, ternyata dengan pembiasaan yang diberikan di kelas dapat mengajarkan mereka mengambil keputusan bertanggung jawab. 2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan adalah merancang pembelajaran dan melaksanakannya untuk menumbuhkan pembiasaan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab seperti penentuan pengurus kelas.

Menyusun RPP yang menggambarkan integrasi KSE dalam 3 bagian Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yaitu pembukaan yang hangat, kegiatan inti yang melibatkan, penutupan optimistik. Contoh RPP di atas akan saya jadikan referensi dalam penyusun RPP pembelajaran di kelas.

Setelah mempelajari RPP TK - SMP, silahkan Bapak/Ibu refleksikan pertanyaan berikut.

  1. Sebelumnya saya berpikir…., ternyata…..
  2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah:

Sebelumnya saya berpikir bahwa KSE merupakan bagian yang terpisah dalam pembelajaran dan hanya bisa diterapkan pada muatan PKn dan Pendidikan Agama. Melalui contoh RPP di atas, KSE dapat diterapka pada semua pelajaran. 2. Ide pembelajaran yang akan saya lakukan adalah menyusun RPP yang memuat pengembangan KSE pada muatan pelajaran Produktif APHP.

Tugas D3.1 Apa refleksi Anda setelah menonton video  tersebut:

  1. Sebelumnya saya berpikir…., ternyata…..
  2. Ide pembelajaran baru atau menarik  akan saya terapkan di kelas saya  adalah:
  3. Yang ingin saya perdalam lebih lanjut adalah:

Sebelumnya saya berpikir bahwa KSE hanya berhubungan dengan beberhasilan belajar murid, Ternyata KSE juga dapat diintegrasikan ke dalam perangkat pembelajaran. KSE juga menimbulkan wellbeing untuk menumbuhkan kesejahteraan psikologi murid dalam melaksanakan proses pembelajaran. 2. Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan di kelas adalah mengkolaborasikan perangkat pembelajaran dengan KSE agar menciptakan pembelajaran yang nyaman dan menumbukkan kesejahteraan psikologi murid dengan baik. 3. Yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah penerapannya di dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran Sosial dan Emosional dapat diterapkan secara kolaboratif di seluruh komunitas sekolah, membantu setiap warga sekolah mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif. Dengan mengintegrasikan aspek sosial dan emosional, guru dan murid dapat meningkatkan kompetensi dalam kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Ini tidak hanya memperkaya proses belajar mengajar, tetapi juga membangun lingkungan sekolah yang lebih harmonis dan suportif.

Berdasarkan penjelasan tentang langkah-langkah penguatan KSE  bagi pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah:

1. Tentukan satu rencana yang akan  Anda terapkan untuk  penguatan KSE diri Anda. Berikan alasan Anda memilih langkah tersebut!

Refleksi D.4a:


Bentuk penguatan KSE pada diri saya adalah belajar dan menjadi teladan. Alasanya karena dengan teladan murid mudah belajar, tendang kemandirian, empati, kolaborasi, sehingga menjadi pembelajar sepanjang hayat.


2. Manakah langkah penguatan kompetensi yang penting bagi rekan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah Anda saat ini? Berikan alasan Anda memilih langkah tersebut!

Refleksi D.4b:


Bentuk penguatan kompetensi yang penting bagi rekan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah adalah KOLABORASI, Alasan karena dengan kolaborasi dapat membangun empati dan relasi dalam mengambil sebuah keputusan yang bertangungjawab
Lokasi: Sampit, Mentawa Baru Hulu, Kec. Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar