Pada minggu ini (jurnal refleksi dwi mingguan ke 5),
saya mengikuti kegiatan calon guru penggerak yang membahas modul 2.1 dengan
topik "Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran
Berdiferensiasi". Saya merasa bahwa banyak hal baik yang saya alami dalam
proses tersebut. Saya juga dapat berdiskusi dengan rekan-rekan sejawat dan
bertukar pengalaman dalam menerapkan nilai dan peran guru penggerak.
Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F (Fact, Feeling, Findings, dan Future, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P yakni : Peristiwa; Perasaan; Pembelajaran; dan Penerapan.
- Fact (Peristiwa)
Pembelajaran pada modul 2.1 diawali dengan tes awal
paket modul 2 yakni Senin tanggal 06 Juni 2024 pada LMS (learning manejemen
system). Pembelajaran masih menggunakan alur "MERDEKA" (mulai dari
diri, eksplorasi konsep, ruang kolabolasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi
pemahaman, koneksi antar materi, dan aksi nyata). Pada modul 2.1 ini pembelajaran
dimulai dari kegiatan mulai dari diri. Lalu dilanjutkan dengan eksplorasi
konsep modul 2.1 tentang materi memenuhi kebutuhan belajar murid melalui
pembelajaran berdiferensiasi.
Sebagaimana telah dilewati sebelumnya, pada Sabtu 07
Juni 2024 calon guru penggerak (CGP) dilibatkan dalam forum diskusi eksplorasi
konsep yang kemudian diminta mengunggah tugas eksplorasi konsep di LMS. Calon
guru penggerak diminta menyimpulkan pemahaman tentang pembelajaran
berdiferensiasi dengan menggunakan diagram frayer yang kemudian diunggah ke
LMS.
Pada Selasa 11 Juni 2024 Pukul 14.30 - 16.45 WIB,
saya bergabung di ruang kolaborasi bersama instruktur, yaitu Bapak AKHID
AHDIANNUR dan sesama CGP Angkatan 10 (sepuluh) Kotawaringin Timur. Tugasnya
adalah mengamati dan analisa sekenario pembelajaran dalam mengimplementasikan
pembelajaran berdiferensiasi. Setelah itu bersama kelompok membuat bahan
presentasi untuk kegiatan ruang kolaborasi 2.
Pada Rabu 12 Juni 2024 kembali bergabung di ruang
kolaborasi 2. Bersama kelompok dan fasilitator melakukan presentasi
berikut tanya jawab. Hasil dari ruang kolaborasi kelompok lalu di unggah
dalam LMS.
Pada tanggal 14 Juni 2024 LMS 2.1.a.6 Demonstrasi
Kontekstual Modul 2.1 dengan :
1. membuat RPP untuk satu mapel konteks KBM luring.
2. RPP memuat analisis kebutuhan murid, memunculkan
diferensiasi, dan sesuai rubrik penilian.
3. unggah RPP pada forum dengan judul/subject :
RPP-Nama CGP.
4. tanggapi salah satu RPP rekan CGP lainnya pilih
RPP yang belum diberi umpan balik.
5. beri penilaian dan umpan balik pada RPP CGP
lainnya sesuai pilihan.
6. unggah RPP pada LMS 2.1.a.6.1 paling lambat
tanggal 21 Juni 2024.
Banyak hal yang didapat saat belajar dan
merefleksikan modul 2.1. Semangat memenuhi kebutuhan belajar anak didik terus
membuncah, yaitu melalui pembelajaran berdiferensiasi. Artinya, materi ini
sangat bermanfaat untuk diterapkan di kelas. Melalui pembelajaran
berdiferensiasi ini, pencerahan dan penguatan strategi maupun metode belajar
mendapat tempat yang tepat. Keinginan yang kuat pun muncul untuk segera menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi ini di kelas.
- Pembelajaran
(Findings)
Seperti telah disebut di atas, ada pelajaran
berharga yang didapat dalam mempelajari modul ini, yaitu pembelajaran
berdiferensiasi. Banyak hal baru sebagai modal penting untuk menggali dan
meningkatkan minat, bakat dan potensi anak didik dikelas
- Penerapan (Future)
Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat
diselenggarakan secara efektif, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah
memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan, minat dan
profil belajar murid. Dengan memetakan kebutuhan belajar murid guru dapat
menentukan perbedaan konten, proses, serta produk dalam kegiatan pembelajaran.
Data pemetaan bisa diperoleh dari data murid pada tahun/semester sebelumnya
baik melalui angket, pengamatan maupun wawancara dengan sesama rekan guru dan
wali murid. Memang, pembelajaran berdiferensiasi ini bukan sesuatu yang baru
namun sudah juga di laksanakan oleh semua guru. Hanya saja terkadang guru
mengabaikan dan tidak melakukan pengembangan serta peneguhan dalam
implemtasinya. Dan pada akhirnya guru tidak mampu memahami kebutuhan belajar
murid. Oleh karena itu, dengan mempelajari modul pembelajaran berdiferensiasi
makan guru seolah di ingatkan kembali agar selalu semangat dalam
mewujudkan merdeka belajar dengan pembelajaran yang berpihak pada murid.
0 komentar:
Posting Komentar