2024-06-18

Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1

 


Pada minggu ini (jurnal refleksi dwi mingguan ke 5), saya mengikuti kegiatan calon guru penggerak yang membahas modul 2.1 dengan topik "Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi". Saya merasa bahwa banyak hal baik yang saya alami dalam proses tersebut. Saya juga dapat berdiskusi dengan rekan-rekan sejawat dan bertukar pengalaman dalam menerapkan nilai dan peran guru penggerak.

Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F (Fact, Feeling, Findings, dan Future, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P yakni : Peristiwa; Perasaan; Pembelajaran; dan Penerapan.


  1. Fact (Peristiwa)

Pembelajaran pada modul 2.1 diawali dengan tes awal paket modul 2 yakni Senin tanggal 06 Juni 2024 pada LMS (learning manejemen system). Pembelajaran masih menggunakan alur "MERDEKA" (mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolabolasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi, dan aksi nyata). Pada modul 2.1 ini pembelajaran dimulai dari kegiatan mulai dari diri. Lalu dilanjutkan dengan eksplorasi konsep modul 2.1 tentang materi memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi.

Sebagaimana telah dilewati sebelumnya, pada Sabtu 07 Juni 2024 calon guru penggerak (CGP) dilibatkan dalam forum diskusi eksplorasi konsep yang kemudian diminta mengunggah tugas eksplorasi konsep di LMS. Calon guru penggerak diminta menyimpulkan pemahaman tentang pembelajaran berdiferensiasi dengan menggunakan diagram frayer yang kemudian diunggah ke LMS.

Pada Selasa 11 Juni 2024 Pukul 14.30 - 16.45 WIB, saya bergabung di ruang kolaborasi bersama instruktur, yaitu Bapak AKHID AHDIANNUR dan sesama CGP Angkatan 10 (sepuluh) Kotawaringin Timur. Tugasnya adalah mengamati dan analisa sekenario pembelajaran dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Setelah itu bersama kelompok membuat bahan presentasi untuk kegiatan ruang kolaborasi 2.

Pada Rabu 12 Juni 2024 kembali bergabung di ruang kolaborasi 2. Bersama kelompok dan fasilitator melakukan presentasi  berikut tanya jawab. Hasil dari ruang kolaborasi kelompok lalu di unggah dalam LMS.

Pada tanggal 14 Juni 2024 LMS 2.1.a.6 Demonstrasi Kontekstual Modul 2.1 dengan :

1. membuat RPP untuk satu mapel konteks KBM luring.

2. RPP memuat analisis kebutuhan murid, memunculkan diferensiasi, dan sesuai rubrik penilian.

3. unggah RPP pada forum dengan judul/subject : RPP-Nama CGP.

4. tanggapi salah satu RPP rekan CGP lainnya pilih RPP yang belum diberi umpan balik.

5. beri penilaian dan umpan balik pada RPP CGP lainnya sesuai pilihan.

6. unggah RPP pada LMS 2.1.a.6.1 paling lambat tanggal 21 Juni 2024.

     2. Perasaan (Feeling)

Banyak hal yang didapat saat belajar dan merefleksikan modul 2.1. Semangat memenuhi kebutuhan belajar anak didik terus membuncah, yaitu melalui pembelajaran berdiferensiasi. Artinya, materi ini sangat bermanfaat untuk diterapkan di kelas. Melalui pembelajaran berdiferensiasi ini, pencerahan dan penguatan strategi maupun metode belajar mendapat tempat yang tepat. Keinginan yang kuat pun muncul untuk segera menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini di kelas.

 

  1. Pembelajaran (Findings)

Seperti telah disebut di atas, ada pelajaran berharga yang didapat dalam mempelajari modul ini, yaitu pembelajaran berdiferensiasi. Banyak hal baru sebagai modal penting untuk menggali dan meningkatkan minat, bakat dan potensi anak didik dikelas

 

  1. Penerapan (Future)

Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat diselenggarakan secara efektif, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah  memetakan  kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan, minat dan profil belajar murid. Dengan memetakan kebutuhan belajar murid guru dapat menentukan perbedaan konten, proses, serta produk dalam kegiatan pembelajaran. Data pemetaan bisa diperoleh dari data murid pada tahun/semester sebelumnya baik melalui angket, pengamatan maupun wawancara dengan sesama rekan guru dan wali murid. Memang, pembelajaran berdiferensiasi ini bukan sesuatu yang baru namun sudah juga di laksanakan oleh semua guru. Hanya saja terkadang guru mengabaikan dan tidak  melakukan pengembangan serta peneguhan dalam implemtasinya. Dan pada akhirnya guru tidak mampu memahami kebutuhan belajar murid. Oleh karena itu, dengan mempelajari modul pembelajaran berdiferensiasi makan guru seolah di ingatkan kembali agar selalu  semangat dalam mewujudkan merdeka belajar dengan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Lokasi: Sampit, Mentawa Baru Hulu, Kec. Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar