2024-06-19

2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1



Durasi : 2 JP

Moda: Penugasan Mandiri secara asinkron

Tujuan Pembelajaran Khusus: :

CGP dapat membuat sintesa pemahaman dengan mengkoneksikan semua materi yang telah dipelajari sebelumnya untuk menjelaskan pemahamannya tentang pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana mengimplementasikannya.


Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah sebuah paradigma atau cara berpikir yang inovatif. Ini adalah pendekatan pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan unik setiap murid. Tujuannya adalah untuk mendukung semua murid di kelas agar mereka dapat mencapai potensi maksimal mereka. Dalam praktiknya, pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses belajar mengajar agar sesuai dengan kebutuhan belajar individu setiap murid.

Menurut Tomlinson (1999:14), di dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru secara konsisten berupaya untuk merespon kebutuhan belajar murid. Dengan demikian, pembelajaran berdiferensiasi bukan hanya sekadar metode, tetapi juga sebuah komitmen untuk memastikan bahwa setiap murid mendapatkan perhatian dan dukungan yang mereka butuhkan untuk sukses.

Bagaimana Melakukan Pembelajaran Berdiferensiasi di kelas

Pembelajaran berdiferensiasi dapat diterapkan di kelas melalui langkah-langkah berikut yang efektif dan terstruktur: 

  • Menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas: Pastikan tujuan pembelajaran selaras dengan Kompetensi Dasar (KD) dan indikator yang ditetapkan. 
  • Memahami dan merespons kebutuhan belajar murid: Kenali kesiapan belajar, minat, dan profil belajar setiap murid untuk memberikan respons yang tepat. 
  • Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran: Rancang pembelajaran berdasarkan hasil asesmen awal untuk memastikan setiap murid mendapat perhatian yang sesuai. 
  • Menciptakan suasana kelas yang positif: Bangun budaya positif di kelas yang mendukung proses pembelajaran yang efektif dan inklusif. 
  • Melaksanakan penilaian berkelanjutan: Lakukan penilaian secara terus-menerus untuk memantau perkembangan dan kebutuhan murid. 
  • Melakukan refleksi rutin: Refleksi secara rutin terhadap proses pembelajaran yang telah berjalan dan tentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pembelajaran berdiferensiasi akan menjadi lebih terarah dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi setiap murid

Pembelajaran Berdiferensiasi dapat Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid dan Membantu Mencapai Hasil Belajar yang Optimal

Pembelajaran berdiferensiasi mampu memenuhi kebutuhan belajar murid karena guru mempertimbangkan berbagai faktor seperti kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid saat menyusun rancangan pembelajaran. Pendekatan ini bersifat proaktif dan dinamis, serta berakar pada penilaian yang berkelanjutan, memungkinkan penggunaan berbagai metode yang sesuai dengan keragaman murid. Yang paling penting, pembelajaran berdiferensiasi berpusat pada murid, memastikan setiap individu mendapatkan perhatian yang sesuai.

Dengan demikian, proses pembelajaran berdiferensiasi membantu murid mencapai hasil belajar optimal, dengan mempertimbangkan keberagaman mereka dalam menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pendekatan ini tidak hanya efektif tetapi juga mendorong partisipasi aktif dan keterlibatan murid dalam pembelajaran.

Kaitan antara Materi dalam Modul 2.1 dengan Modul Lain di Program Pendidikan Guru Penggerak

Ki Hajar Dewantara menekankan tujuan pendidikan untuk menuntun setiap kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan tertinggi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh dan berkembangnya kekuatan kodrat anak-anak, yang tentunya beragam antara satu anak dengan yang lainnya.

Pembelajaran berdiferensiasi menjadi pendekatan yang masuk akal untuk menumbuhkembangkan kekuatan kodrat anak dengan memperhatikan kebutuhan belajar mereka berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajar. Pendekatan ini menempatkan murid sebagai pusat pembelajaran, memastikan bahwa setiap murid mendapat perhatian yang sesuai dengan kebutuhannya.

Dalam Modul 1.2, dibahas tentang nilai dan peran seorang Guru Penggerak yang diharapkan memiliki nilai-nilai: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, dan Berpihak pada Murid. Nilai-nilai ini diharapkan tumbuh dan dilestarikan dalam diri seorang Guru Penggerak, saling mendukung satu sama lain, dan menjadi pedoman berperilaku.

Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru secara sadar maupun tidak sadar telah mengejawantahkan nilai-nilai tersebut. Dengan memahami bahwa setiap murid adalah individu yang unik dengan tantangan dan potensinya masing-masing, pembelajaran berdiferensiasi membantu murid mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengan cara yang sesuai dengan mereka.

Sebagai gambaran, nilai-nilai Guru Penggerak diterapkan dalam pembelajaran berdiferensiasi sebagai berikut:

  • Mandiri: Guru menyusun perangkat RPP berdiferensiasi secara mandiri, menunjukkan kemandirian dalam perencanaan pembelajaran. 
  • Reflektif: Guru melaksanakan asesmen awal dan menggunakan hasil refleksi tersebut sebagai dasar dalam merancang RPP. 
  • Kolaboratif: Guru bekerja sama dengan rekan sejawat dan CGP (Calon Guru Penggerak) untuk mempersiapkan pembelajaran berdiferensiasi yang ideal. 
  • Inovatif: Guru berinovasi dalam menyediakan media pembelajaran dan menciptakan penilaian yang kreatif dan menyenangkan. 
  • Berpihak pada Murid: Guru merespon keberagaman kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi.

Kaitan Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Peran Guru Penggerak.

  • Pemimpin Pembelajaran: Guru berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada peserta didik, memperhatikan segala aspek pembelajaran yang mendukung tumbuh kembang mereka, termasuk pembelajaran berdiferensiasi. 
  • Menggerakkan Komunitas Praktisi: Guru berbagi pengalaman dan praktik pembelajaran berdiferensiasi dalam komunitas praktisi. 
  • Coach bagi Guru Lain: Guru memberikan pendampingan kepada rekan sejawat dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, yang merupakan hal baru dalam Kurikulum Merdeka. 
  • Mendorong Kolaborasi: Guru mendorong kolaborasi dengan sesama guru untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. 
  • Mewujudkan Kepemimpinan Murid: Dalam pembelajaran berdiferensiasi, murid dapat mengembangkan kepemimpinan diri, baik dalam pembelajaran mandiri maupun kelompok, terutama dalam proses diferensiasi.

Modul 1.3 Visi Guru Penggerak menjadi acuan penting dalam memberikan pendidikan dan pengajaran kepada peserta didik. Dalam menyusun visi, guru mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan murid. Guru memiliki visi untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid, dengan pembelajaran berdiferensiasi sebagai salah satu cara utama untuk mencapai tujuan tersebut, serta mengembangkan karakter profil pelajar Pancasila.

Pada modul 1.4 Untuk membangun budaya positif, sekolah perlu menciptakan lingkungan yang positif, aman, dan nyaman agar murid dapat berpikir, bertindak, dan berkreasi dengan merdeka, mandiri, dan bertanggung jawab. Pembelajaran berdiferensiasi akan efektif jika budaya positif di kelas sudah terbangun dengan baik, sehingga proses pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal.

 


Lokasi: Sampit, Mentawa Baru Hulu, Kec. Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar