2024-08-28

Modul 3.2 - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber daya - Pendidikan Guru Penggerak

 

·       Mengingat-ingat ekosistem, bayangkan sekolah atau salah satu sekolah tempat Bapak dan Ibu bertugas. Apa bagian-bagian yang ada dari sekolah tersebut sebagai sebuah ekosistem?

Jika dibayangkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah saya terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik mencakup berbagai unsur hidup seperti kepala sekolah, siswa, guru, tenaga kependidikan (seperti TU, petugas perpustakaan, laboran, tukang kebun, tenaga kebersihan, penjaga sekolah), komite sekolah, penjaga kantin, orang tua murid, pemangku kepentingan, masyarakat sekitar, serta unsur alam seperti pepohonan di lingkungan sekolah, ikan dan lele di kolam sekolah, serta ternak lebah kelulut di hutan sekolah.

Sedangkan komponen abiotik mencakup berbagai unsur tak hidup seperti ruang kelas, meja, bangku, kipas angin, proyektor, papan tulis, alat tulis, dekorasi kelas, laboratorium dan peralatan (termasuk komputer, peralatan kimia, fisika, dan biologi), perpustakaan beserta koleksi bukunya, mushola dan perlengkapannya, UKS dengan peralatan medisnya, toilet, ruang majelis guru, ruang kepala sekolah, ruang TU, ruang kesiswaan, ruang OSIS, ruang BK, kantin, ruang koperasi, lapangan upacara, lapangan olahraga, taman sekolah, hutan sekolah, kolam sekolah, greenhouse, ruang kompos, ruang kesenian, galeri, fingerprint, sistem administrasi, sistem E-Raport, sistem penilaian, peraturan-peraturan, KOSP, dokumen-dokumen, penilaian kinerja, serta lingkungan sekitarnya, dan lain sebagainya.

 

·     Apa saja yang bisa Anda sebut sebagai sumber daya yang dimiliki atau dapat dimanfaatkan oleh sekolah? Perhatikan untuk tidak terpaku pada hal-hal yang kelihatan.

Tenaga Kerja, Kepemimpinan oleh Kepala Sekolah, Pengelolaan Sekolah dan Sistem Manajemennya, Rencana Pembelajaran Operasional Sekolah (KOS), Semangat Kekeluargaan, Sarana dan Prasarana Sekolah, Pemanfaatan Teknologi dan Sistem Digital, Jaringan dan Kemitraan, serta Pemeliharaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Sekitar.

·    Refleksikan sosok pemimpin atau kepala sekolah yang memimpin sekolah tersebut. Apa hal-hal yang paling diingat dari sosok pemimpin tersebut, terkait dengan perannya di ekosistem sekolah serta pelibatan/pemanfaatan sumber daya yang ada?

Kepemimpinan seorang kepala sekolah sangat krusial dalam membentuk ekosistem sekolah yang sehat dan produktif dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada secara optimal. Saya mencoba mengenang dan merefleksikan sosok kepala sekolah yang pernah memimpin di sekolah kami, yang meninggalkan kesan mendalam dalam perannya.

Seorang pemimpin yang efektif memiliki visi dan misi yang jelas, yang kemudian disampaikan, didiskusikan bersama, dan dijadikan visi misi bersama sekolah. Mereka memiliki target kepemimpinan yang terukur dan terus dievaluasi, serta mampu membentuk manajemen yang mendukung kepemimpinannya dengan pembagian tugas yang jelas dan standar operasional prosedur (SOP) yang baik. Penyusunan Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP), Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana Kerja Tahunan (RKT/RKS), dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilakukan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan.

Kemampuan komunikasi yang baik menjadi kunci untuk menggerakkan seluruh komponen di sekolah, sementara kebijaksanaan dalam mengelola dan memanfaatkan semua sumber daya yang ada serta wibawa sebagai pemimpin menjadi ciri khas dari setiap kepala sekolah yang pernah memimpin di sini. Meskipun setiap kepala sekolah memiliki karakteristik unik, alhamdulillah, setiap pemimpin selalu diterima dengan baik dan memberikan warna tersendiri melalui amanah kepemimpinannya.

Selain itu, jiwa kolaboratif yang mengajak semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama mewujudkan impian sekolah juga menjadi ciri yang diingat. Tidak kalah penting adalah kemampuan kepala sekolah dalam mengelola konflik dengan cara yang menguntungkan banyak pihak, memberikan manfaat besar, dan meminimalkan mudarat. Supervisi yang dilakukan tidak hanya mencakup guru, tetapi juga seluruh staf di bawah kepemimpinannya (Tendik, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Laboratorium, Kepala Perpustakaan, Wali Kelas, dan tugas tambahan lainnya) dengan instrumen yang jelas untuk mendorong peningkatan potensi dan kemajuan sekolah. Seorang kepala sekolah yang baik juga mampu memotivasi semua orang di bawah kepemimpinannya untuk memberikan yang terbaik dari diri mereka.

·       Jadi, seperti apa peran pemimpin yang ideal itu, khususnya dalam hal memanfaatkan semua bagian dari ekosistem dan mengelola sumberdaya yang ada di dalam dan sekitar sekolah?

Menurut saya pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang amanah terhadap kepemimpinannya, mengutamakan keseimbangan ekosistem sekolah, dan memperhatikan keberlanjutan ekosistem sekolah. Dari yang telah saya lihat dalam diri kepala sekolah, maka indikator pemimpin ideal dalam pandangan saya:

  • ·       memiliki visi misi, berikut strategi dan rencana berkelanjutan
  • ·       memiliki kemampuan manajerial
  • ·       memiliki kemampuan komunikasi yang baik (mengayomi semua pihak)
  • ·       Adil dengan ketentuan-ketentuannya (sesuai SOP)
  • ·       memiliki kemampuan kolaborasi
  • ·       memiliki ilmu dan pengalaman kepemimpinan
  • ·       memiliki kemampuan mensupervisi
  • ·       memiliki kemampuan manajemen konflik
  • ·       memiliki kemampuan kewirausahaan
  • ·       memiliki kemampuan kemitraan dan kerjasama
  • ·       senang memotivasi
  • ·       Bijaksana dan berwibawa
  • ·       memiliki keberanian
  • ·   memiliki kemampuan kepemimpinan (tepat dalam memilih pembantunya, keberanian dalam bertindak, pengawasan yanag ketat, keberanian dalam menjalankan hukum dan peraturan)
  • ·       memiliki kasih sayang (tidak ada kasih sayang tanpa akal yang bijaksana dan kehormatan diri)

 

·       Silakan refleksikan, posisi diri Bapak dan Ibu dalam ekosistem sekolah. Sejauh mana Bapak Ibu sebagai guru atau peran lainnya telah memanfaatkan sumber daya sekolah?

Di sekolah ini, saya menjalankan beberapa peran penting: sebagai guru produktif APHP, Kepala jurusan APHP, serta walikelas. Dalam peran saya sebagai guru, saya menyusun perangkat pembelajaran, berkoordinasi dengan kepala sekolah, melaksanakan proses pembelajaran, melakukan penilaian, dan melaporkan hasil pembelajaran kepada wali kelas. Meski saya sudah berusaha menyampaikan informasi yang diperlukan, saya merasa ada kekurangan dalam mengkomunikasikan perkembangan setiap siswa kepada orang tua secara langsung, terutama karena beban jam mengajar dan jumlah siswa yang cukup banyak.

·       Apa saja harapan pada diri Bapak dan Ibu sebagai seorang pendidik, pemimpin, dan pada murid setelah mempelajari modul ini?

  • ·       Diri sendiri
  • ·       Murid
  • ·       Sekolah
  • Sesuai kompetensi lulusan yang dituju pada modul ini

1.       Diri sendiri: dapat melakukan pendampingan kepada seluruh komunitas sekolah untuk dapat menggunakan pendekatan reflektif dan interaktif dalam mengelola program dan sumber daya sekolah.

2.       Murid: dapat merencanakan, menginisiasi dan mengorganisasi kerangka program pengembangan sekolah yang mendorong kepemimpinan murid berbasis data dan bukti.

3.       Sekolah: dapat memfasilitasi pelibatan orang tua/wali murid dan masyarakat dalam pengembangan sekolah untuk peningkatan kualitas belajar murid.

·       Apa saja kegiatan, materi, manfaat, yang Bapak dan Ibu harapkan ada dalam modul ini?

Kegiatan yang diharapkan dalam modul ini tentunya seperti biasa yaitu menggunakan alur MERDEKA yang ada di pendahuluan

Mulai dari Diri

·       CGP mengingat ulang pengetahuan mereka tentang faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sekolah dengan mengisi pertanyaan yang ada.

·       CGP merefleksikan hasil jawaban yang dimiliki dari pengetahuan awal tentang materi ini dengan keadaan di sekolahnya.

·       CGP mengajukan pertanyaan dan harapan tentang materi ini

Eksplorasi Konsep

 

·       Faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah

·       Pendekatan berbasis aset dan pendekatan berbasis kekurangan/masalah

·       Pemetaan sumber daya yang ada di daerah dan sekolah menggunakan tujuh aset/sumber daya berdasarkan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD)

·       Prinsip pengelolaan sumber daya di sekolah dengan menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD)

·       Forum Diskusi: CGP mendiskusikan beberapa pertanyaan yang terkait materi dari tahap Eksplorasi Konsep dengan seluruh CGP dan dipandu oleh fasilitator

Ruang kolaborasi

·       CGP mengidentifikasi berbagai sumber daya di daerah untuk sekolahnya dan strategi pemanfaatannya secara efektif.

·       Setiap kelompok memilih satu jenis sumber daya yang akan didiskusikan dari lima sumber daya yang ada, dan hasilnya dipresentasikan dalam galeri virtual dan akan mendapatkan umpan balik dari peserta lain.

Demosntrasi Kontekstual

·       CGP melakukan analisis visi dan prakarsa perubahan dari video praktik baik.

·       CGP mengidentifikasi tindakan yang dilakukan guru dalam masing-masing tahapan B-A-G-J-A dari video praktik baik.

·       CGP merefleksikan peran pemimpin dari video praktik baik

Elaborasi Pemahaman

CGP mengelaborasi pemahamannya tentang strategi pengelolaan sumber daya melalui proses tanya jawab dan diskusi menggunakan moda konferensi daring dengan narasumber dan fasilitator. Pertanyaan-pertanyaan akan diberikan untuk menggali pemahaman CGP.

Koneksi Antar Materi

CGP membuat kesimpulan yang diunggah ke dalam sosial media dalam bentuk yang diinginkan, seperti video, artikel, infografis, powerpoint, atau lagu.

Aksi Nyata

CGP mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk mengidentifikasi aset/potensi/sumber daya secara kolaboratif bersama warga sekolah.

Materi yang diharapkan tentunya yang ada di eksplorasi konsep:

1.       Sekolah sebagai Ekosistem

2.       Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset

3.       Tujuh Modal Utama

·       Faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah

·       Pendekatan berbasis aset dan pendekatan berbasis kekurangan/masalah

·       Pemetaan sumber daya yang ada di daerah dan sekolah menggunakan tujuh aset/sumber daya berdasarkan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD)

·       Prinsip pengelolaan sumber daya di sekolah dengan menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD)

Manfaat yang diharapkan dalam modul ini adalah memiliki kemampuan dalam:

1.       Menganalisis aset dan kekuatan dalam pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.

2.       Merancang pemetaan potensi yang dimiliki sekolahnya menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-Based Community Development).

3.       Menunjukkan sikap aktif, terbuka, kritis dan kreatif dalam upaya pengelolaan sumber daya.

 

 

Lokasi: Sampit, Mentawa Baru Hulu, Kec. Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar