·
Mengingat-ingat ekosistem,
bayangkan sekolah atau salah satu sekolah tempat Bapak dan Ibu bertugas. Apa
bagian-bagian yang ada dari sekolah tersebut sebagai sebuah ekosistem?
Jika dibayangkan
sebagai sebuah ekosistem, sekolah saya terdiri dari komponen biotik dan
abiotik. Komponen biotik mencakup berbagai unsur hidup seperti kepala sekolah,
siswa, guru, tenaga kependidikan (seperti TU, petugas perpustakaan, laboran,
tukang kebun, tenaga kebersihan, penjaga sekolah), komite sekolah, penjaga
kantin, orang tua murid, pemangku kepentingan, masyarakat sekitar, serta unsur
alam seperti pepohonan di lingkungan sekolah, ikan dan lele di kolam sekolah,
serta ternak lebah kelulut di hutan sekolah.
Sedangkan
komponen abiotik mencakup berbagai unsur tak hidup seperti ruang kelas, meja,
bangku, kipas angin, proyektor, papan tulis, alat tulis, dekorasi kelas,
laboratorium dan peralatan (termasuk komputer, peralatan kimia, fisika, dan
biologi), perpustakaan beserta koleksi bukunya, mushola dan perlengkapannya,
UKS dengan peralatan medisnya, toilet, ruang majelis guru, ruang kepala
sekolah, ruang TU, ruang kesiswaan, ruang OSIS, ruang BK, kantin, ruang
koperasi, lapangan upacara, lapangan olahraga, taman sekolah, hutan sekolah,
kolam sekolah, greenhouse, ruang kompos, ruang kesenian, galeri, fingerprint,
sistem administrasi, sistem E-Raport, sistem penilaian, peraturan-peraturan,
KOSP, dokumen-dokumen, penilaian kinerja, serta lingkungan sekitarnya, dan lain
sebagainya.
· Apa saja yang bisa Anda sebut
sebagai sumber daya yang dimiliki atau dapat dimanfaatkan oleh sekolah?
Perhatikan untuk tidak terpaku pada hal-hal yang kelihatan.
Tenaga Kerja, Kepemimpinan oleh Kepala Sekolah, Pengelolaan Sekolah dan Sistem Manajemennya, Rencana Pembelajaran Operasional Sekolah (KOS), Semangat Kekeluargaan, Sarana dan Prasarana Sekolah, Pemanfaatan Teknologi dan Sistem Digital, Jaringan dan Kemitraan, serta Pemeliharaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Sekitar.
· Refleksikan sosok pemimpin atau
kepala sekolah yang memimpin sekolah tersebut. Apa hal-hal yang paling diingat
dari sosok pemimpin tersebut, terkait dengan perannya di ekosistem sekolah
serta pelibatan/pemanfaatan sumber daya yang ada?
Kepemimpinan
seorang kepala sekolah sangat krusial dalam membentuk ekosistem sekolah yang
sehat dan produktif dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada secara
optimal. Saya mencoba mengenang dan merefleksikan sosok kepala sekolah yang
pernah memimpin di sekolah kami, yang meninggalkan kesan mendalam dalam
perannya.
Seorang pemimpin yang efektif memiliki visi dan misi yang jelas, yang kemudian disampaikan, didiskusikan bersama, dan dijadikan visi misi bersama sekolah. Mereka memiliki target kepemimpinan yang terukur dan terus dievaluasi, serta mampu membentuk manajemen yang mendukung kepemimpinannya dengan pembagian tugas yang jelas dan standar operasional prosedur (SOP) yang baik. Penyusunan Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP), Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana Kerja Tahunan (RKT/RKS), dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilakukan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan.
Kemampuan
komunikasi yang baik menjadi kunci untuk menggerakkan seluruh komponen di
sekolah, sementara kebijaksanaan dalam mengelola dan memanfaatkan semua sumber
daya yang ada serta wibawa sebagai pemimpin menjadi ciri khas dari setiap
kepala sekolah yang pernah memimpin di sini. Meskipun setiap kepala sekolah
memiliki karakteristik unik, alhamdulillah, setiap pemimpin selalu diterima
dengan baik dan memberikan warna tersendiri melalui amanah kepemimpinannya.
Selain itu, jiwa
kolaboratif yang mengajak semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama
mewujudkan impian sekolah juga menjadi ciri yang diingat. Tidak kalah penting
adalah kemampuan kepala sekolah dalam mengelola konflik dengan cara yang
menguntungkan banyak pihak, memberikan manfaat besar, dan meminimalkan mudarat.
Supervisi yang dilakukan tidak hanya mencakup guru, tetapi juga seluruh staf di
bawah kepemimpinannya (Tendik, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Laboratorium,
Kepala Perpustakaan, Wali Kelas, dan tugas tambahan lainnya) dengan instrumen
yang jelas untuk mendorong peningkatan potensi dan kemajuan sekolah. Seorang
kepala sekolah yang baik juga mampu memotivasi semua orang di bawah
kepemimpinannya untuk memberikan yang terbaik dari diri mereka.
·
Jadi, seperti apa peran
pemimpin yang ideal itu, khususnya dalam hal memanfaatkan semua bagian dari
ekosistem dan mengelola sumberdaya yang ada di dalam dan sekitar sekolah?
Menurut saya
pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang amanah terhadap kepemimpinannya,
mengutamakan keseimbangan ekosistem sekolah, dan memperhatikan keberlanjutan
ekosistem sekolah. Dari yang telah saya lihat dalam diri kepala sekolah, maka
indikator pemimpin ideal dalam pandangan saya:
- ·
memiliki visi misi, berikut
strategi dan rencana berkelanjutan
- ·
memiliki kemampuan manajerial
- ·
memiliki kemampuan komunikasi
yang baik (mengayomi semua pihak)
- ·
Adil dengan
ketentuan-ketentuannya (sesuai SOP)
- ·
memiliki kemampuan kolaborasi
- ·
memiliki ilmu dan pengalaman
kepemimpinan
- ·
memiliki kemampuan mensupervisi
- ·
memiliki kemampuan manajemen
konflik
- ·
memiliki kemampuan
kewirausahaan
- ·
memiliki kemampuan kemitraan
dan kerjasama
- ·
senang memotivasi
- ·
Bijaksana dan berwibawa
- ·
memiliki keberanian
- · memiliki kemampuan kepemimpinan
(tepat dalam memilih pembantunya, keberanian dalam bertindak, pengawasan yanag
ketat, keberanian dalam menjalankan hukum dan peraturan)
- ·
memiliki kasih sayang (tidak
ada kasih sayang tanpa akal yang bijaksana dan kehormatan diri)
·
Silakan refleksikan, posisi
diri Bapak dan Ibu dalam ekosistem sekolah. Sejauh mana Bapak Ibu sebagai guru
atau peran lainnya telah memanfaatkan sumber daya sekolah?
Di sekolah ini,
saya menjalankan beberapa peran penting: sebagai guru produktif APHP, Kepala
jurusan APHP, serta walikelas. Dalam peran saya sebagai guru, saya menyusun
perangkat pembelajaran, berkoordinasi dengan kepala sekolah, melaksanakan
proses pembelajaran, melakukan penilaian, dan melaporkan hasil pembelajaran
kepada wali kelas. Meski saya sudah berusaha menyampaikan informasi yang
diperlukan, saya merasa ada kekurangan dalam mengkomunikasikan perkembangan
setiap siswa kepada orang tua secara langsung, terutama karena beban jam
mengajar dan jumlah siswa yang cukup banyak.
·
Apa saja harapan pada diri
Bapak dan Ibu sebagai seorang pendidik, pemimpin, dan pada murid setelah
mempelajari modul ini?
- ·
Diri sendiri
- ·
Murid
- · Sekolah
- Sesuai kompetensi lulusan yang dituju pada modul ini
1.
Diri sendiri: dapat melakukan
pendampingan kepada seluruh komunitas sekolah untuk dapat menggunakan
pendekatan reflektif dan interaktif dalam mengelola program dan sumber daya
sekolah.
2.
Murid: dapat merencanakan,
menginisiasi dan mengorganisasi kerangka program pengembangan sekolah yang
mendorong kepemimpinan murid berbasis data dan bukti.
3. Sekolah: dapat memfasilitasi pelibatan orang tua/wali murid dan masyarakat dalam pengembangan sekolah untuk peningkatan kualitas belajar murid.
·
Apa saja kegiatan, materi,
manfaat, yang Bapak dan Ibu harapkan ada dalam modul ini?
Kegiatan yang
diharapkan dalam modul ini tentunya seperti biasa yaitu menggunakan alur
MERDEKA yang ada di pendahuluan
Mulai dari
Diri
·
CGP mengingat ulang pengetahuan
mereka tentang faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah dan peran
pemimpin dalam pengelolaan sekolah dengan mengisi pertanyaan yang ada.
·
CGP merefleksikan hasil jawaban
yang dimiliki dari pengetahuan awal tentang materi ini dengan keadaan di
sekolahnya.
·
CGP mengajukan pertanyaan dan
harapan tentang materi ini
Eksplorasi
Konsep
·
Faktor-faktor yang memengaruhi
ekosistem sekolah
·
Pendekatan berbasis aset dan
pendekatan berbasis kekurangan/masalah
·
Pemetaan sumber daya yang ada
di daerah dan sekolah menggunakan tujuh aset/sumber daya berdasarkan pendekatan
Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD)
·
Prinsip pengelolaan sumber daya
di sekolah dengan menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset
(Asset-Based Community Development/ABCD)
·
Forum Diskusi: CGP
mendiskusikan beberapa pertanyaan yang terkait materi dari tahap Eksplorasi
Konsep dengan seluruh CGP dan dipandu oleh fasilitator
Ruang
kolaborasi
·
CGP mengidentifikasi berbagai
sumber daya di daerah untuk sekolahnya dan strategi pemanfaatannya secara
efektif.
·
Setiap kelompok memilih satu
jenis sumber daya yang akan didiskusikan dari lima sumber daya yang ada, dan
hasilnya dipresentasikan dalam galeri virtual dan akan mendapatkan umpan balik
dari peserta lain.
Demosntrasi
Kontekstual
·
CGP melakukan analisis visi dan
prakarsa perubahan dari video praktik baik.
·
CGP mengidentifikasi tindakan
yang dilakukan guru dalam masing-masing tahapan B-A-G-J-A dari video praktik
baik.
·
CGP merefleksikan peran
pemimpin dari video praktik baik
Elaborasi
Pemahaman
CGP
mengelaborasi pemahamannya tentang strategi pengelolaan sumber daya melalui
proses tanya jawab dan diskusi menggunakan moda konferensi daring dengan
narasumber dan fasilitator. Pertanyaan-pertanyaan akan diberikan untuk menggali
pemahaman CGP.
Koneksi Antar
Materi
CGP membuat
kesimpulan yang diunggah ke dalam sosial media dalam bentuk yang diinginkan,
seperti video, artikel, infografis, powerpoint, atau lagu.
Aksi Nyata
CGP
mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk mengidentifikasi
aset/potensi/sumber daya secara kolaboratif bersama warga sekolah.
Materi yang
diharapkan tentunya yang ada di eksplorasi konsep:
1.
Sekolah sebagai Ekosistem
2.
Pendekatan Pengembangan
Komunitas Berbasis Aset
3.
Tujuh Modal Utama
·
Faktor-faktor yang memengaruhi
ekosistem sekolah
·
Pendekatan berbasis aset dan
pendekatan berbasis kekurangan/masalah
·
Pemetaan sumber daya yang ada
di daerah dan sekolah menggunakan tujuh aset/sumber daya berdasarkan pendekatan
Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD)
·
Prinsip pengelolaan sumber daya
di sekolah dengan menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset
(Asset-Based Community Development/ABCD)
Manfaat yang
diharapkan dalam modul ini adalah memiliki kemampuan dalam:
1.
Menganalisis aset dan kekuatan
dalam pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.
2.
Merancang pemetaan potensi yang
dimiliki sekolahnya menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset
(Asset-Based Community Development).
3.
Menunjukkan sikap aktif,
terbuka, kritis dan kreatif dalam upaya pengelolaan sumber daya.
0 komentar:
Posting Komentar