Tujuan Pembelajaran Khusus: Mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) dan mengamati keterampilan seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan dengan berada di antara berbagai pemangku kepentingan, di antaranya murid, orang tua murid, guru, yayasan, dan pihak komunitas sekolah.
Halaman 1
Pertanyaan Pemantik
Secara
keseluruhan, kutipan dari Bapak Nadiem Makarim ini menggarisbawahi pentingnya
memprioritaskan kepentingan murid dan kualitas pembelajaran dalam setiap
keputusan yang diambil dalam konteks pendidikan. Ini mengajak para pemimpin
pendidikan untuk selalu mempertimbangkan dampak jangka panjang dan substantif
dari tindakan mereka terhadap tujuan utama pendidikan.
Halaman 2
Survei Pengetahuan Awal
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,
Sebagai seorang
pemimpin pembelajaran atau pimpinan sebuah institusi, tentu Anda menghadapi
pengambilan keputusan setiap harinya. Pernahkah dalam pengambilan keputusan
tersebut melibatkan berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang sama-sama
menjunjung tinggi suatu nilai kebajikan tertentu, dan keduanya sama-sama benar,
namun tertantang karena saling bertentangan satu dengan yang lain?
Bagaimana
pengalaman Anda dalam menghadapi situasi seperti ini? Pemikiran-pemikiran
seperti apa yang melandasi pengambilan keputusan Anda? Kemudian, setelah
mengambil keputusan tersebut, pernahkah Anda menjadi ragu-ragu, dan menanyakan
diri sendiri apakah keputusan yang diambil telah tepat, atau ada perasaan tidak
nyaman dalam diri Anda, serta timbul pikiran mengganjal dalam diri Anda
seperti, “Apakah ini sesuai peraturan?” atau “Bagaimana panutan saya akan
berlaku dalam kondisi seperti ini?”
Cobalah Anda
renungkan dan amati, praktik penerapan pengambilan keputusan dalam menghadapi
suatu permasalahan dilematis selama ini seperti apa? Apa yang Anda lakukan
selama ini sebagai seorang pemimpin pembelajaran? Pernahkah Anda berhenti
sejenak dan berpikir, apa yang selama ini Anda lakukan telah sesuai prinsip
atau nilai kebajikan yang Anda yakini, atau adakah suatu kecenderungan yang
biasa Anda lakukan pada saat mengambil suatu keputusan penting? Adakah
kepentingan suatu golongan yang Anda prioritaskan, kelompok yang mana, mengapa?
Pendapat :
Sebagai pemimpin
pembelajaran, penting untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan dan
mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat. Pengambilan keputusan
yang bijaksana membutuhkan refleksi mendalam, keterlibatan berbagai pihak, dan
komitmen untuk melakukan yang terbaik bagi murid. Dengan cara ini, kita dapat
menghadapi tantangan dan dilematis dengan integritas dan kebijaksanaan.
Halaman 3
TUGAS ANDA!
Bacalah studi
kasus pengambilan keputusan yang telah disediakan dan jawablah
pertanyaan-pertanyaannya.
Di sini tidak
ada jawaban benar atau salah. Hal ini dilakukan semata-mata untuk meninjau
pengetahuan dan pengalaman awal Anda dalam memahami topik pengambilan keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran.
Berilah komentar
pada pekerjaan CGP lain di kolom komen pada LMS. Setiap CGP minimal
mengomentari pekerjaan 2 CGP lain.
Bagilah
pengalaman di sekolah asal Anda, bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin
pembelajaran mengambil suatu keputusan atau bagaimana Anda melihat pimpinan di
sekolah Anda mengambil suatu keputusan? Di sini pemimpin pembelajaran bisa saja
seorang guru yang harus mengambil keputusan-keputusan setiap harinya di dalam
kelas, ataupun pimpinan di sekolah asal Anda yang seringkali perlu mengambil
keputusan sulit dalam tugas sehari-harinya.
Ajukan
pertanyaan-pertanyaan atau harapan-harapan Anda mengenai materi pengambilan
keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, baik untuk diri Anda maupun kelak
untuk murid-murid dan lingkungan Anda.
Setelah
membayangkan diri Anda mengambil keputusan yang telah ditentukan, apakah Anda
pernah bertanya kembali kepada diri sendiri, apakah keputusan yang diambil
telah tepat, atau sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, apakah setelah Anda
membuat keputusan, Anda merasa tidak nyaman atas keputusan-keputusan yang telah
dibuat?
Tanggapan :
Sebagai seorang
pemimpin pembelajaran, mengambil keputusan sering kali melibatkan berbagai
pertimbangan dan kebijaksanaan. Di sekolah asal saya, salah satu pengalaman
yang relevan adalah ketika seorang siswa sering terlambat masuk kelas karena
harus membantu orang tuanya membuka toko di pagi hari. Akibatnya, siswa ini
sering ketinggalan pelajaran pada jam pertama dan kedua. Saya memanggil siswa
tersebut dan orang tuanya untuk berdiskusi. Saya mendengarkan penjelasan mereka
mengenai alasan keterlambatan dan situasi keluarga mereka dengan penuh empati. Saya menjelaskan dampak keterlambatan terhadap
pelajaran dan nilai siswa. Saya juga menjelaskan kebijakan sekolah mengenai
kehadiran dan pentingnya kehadiran tepat waktu.
Setelah
mengambil keputusan, saya sering bertanya kembali kepada diri sendiri apakah
keputusan yang diambil telah tepat dan sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi. Saya terkadang merasa tidak nyaman atas keputusan yang telah dibuat,
terutama jika keputusan tersebut berpotensi menimbulkan dampak negatif pada
siswa.
Halaman 4
Pertanyaan 1
Sebagai Kepala Sekolah yang baru diangkat,
saya dihadapkan pada situasi yang memerlukan integritas, transparansi, dan
kepemimpinan yang kuat. Berikut adalah langkah-langkah yang saya lakukan dan
jawaban yang dapat diberikan kepada pihak Yayasan/Manajemen Sekolah mengenai
prosedur dan praktik pemesanan buku-buku tahun ajaran baru dengan
langkah-langkah yang Akan Dilakukan adalah Evaluasi Proses yang Ada, Integritas
dan Transparansi, Proses Seleksi yang Adil, dan Komunikasi dengan Pihak
Yayasan/Manajemen. Jawaban kepada Pihak Yayasan/Manajemen Sekolah adalah
Sebagai Kepala Sekolah yang baru, saya telah melakukan evaluasi terhadap proses
yang ada dan menemukan bahwa terdapat beberapa praktik yang perlu disesuaikan
untuk memastikan integritas dan transparansi. Langkah-langkah ini diambil untuk
menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan transparansi serta memastikan
bahwa keputusan yang diambil benar-benar demi kepentingan terbaik murid-murid
kita. Kami percaya bahwa dengan pendekatan ini, kita dapat membangun kepercayaan.
Halaman 5
Pertanyaan 2
Saya tidak pernah
mengalami masalah seperti studi kasus yang ada.
Halaman 6
Pertanyaan 3
Saya mengubah metode pengajaran dalam
rangka meningkatkan hasil belajar murid. Setelah beberapa waktu, meskipun ada
beberapa perbaikan, saya mulai menerima umpan balik negatif dari beberapa guru
tentang metode tersebut. "Apakah keputusan yang Anda ambil adalah
keputusan yang tepat?" kita tidak akan tahu keputusan ini tepat atau tidak
tanpa kita lakukan dulu keputusan tersebut, dan berusaha melakukan perbaikan
untuk mendapat hasil yang baik. Dengan adanya umpan balik negaif dari rekan
guru, saya akan terbuka. Dari umpan balik ini lah saya akan berusahan lagi
memperbaiki dan merefleksi keputusan saya yang telah saya ambil.
Halaman 7
Pertanyaan 4
Bagimana cara mengidentifikasi dan
menyeimbangkan kebutuhan serta kepentingan berbagai pemangku kepentingan,
seperti murid, orang tua, guru, yayasan, dan komunitas sekolah, dalam proses
pengambilan keputusan?
Halaman 8
Pertanyaan 5
Harapan saya, bisa meningkatkan kemampuan
dalam membuat keputusan yang bijaksana dan berbasis nilai, serta lebih efektif
dalam menangani situasi kompleks yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
0 komentar:
Posting Komentar