2024-08-03

3.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 3.1

 


Tujuan Pembelajaran Khusus: Mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) dan mengamati keterampilan seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan dengan berada di antara berbagai pemangku kepentingan, di antaranya murid, orang tua murid, guru, yayasan, dan pihak komunitas sekolah.

Halaman 1

Pertanyaan Pemantik

Beban dan amanah kepemimpinan adalah mengimbangi semua prioritas yang terpenting. Tugas saya dalam pendidikan adalah melakukan yang terbaik.  Apa yang diinginkan kadang-kadang belum tentu  itu yang terbaik. Dan untuk membuat perubahan, apalagi perubahan yang transformational, pasti ada kritik.  Sebelum mengambil keputusan, tanyakan, apakah yang kita lakukan berdampak pada peningkatan pembelajaran murid? (Nadiem Makarim, 2020)

Menurut Bapak dan Ibu, Kira-kira apa maksud dari kutipan Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi tersebut?

Secara keseluruhan, kutipan dari Bapak Nadiem Makarim ini menggarisbawahi pentingnya memprioritaskan kepentingan murid dan kualitas pembelajaran dalam setiap keputusan yang diambil dalam konteks pendidikan. Ini mengajak para pemimpin pendidikan untuk selalu mempertimbangkan dampak jangka panjang dan substantif dari tindakan mereka terhadap tujuan utama pendidikan.


Halaman 2

Survei Pengetahuan Awal

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, 

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran atau pimpinan sebuah institusi, tentu Anda menghadapi pengambilan keputusan setiap harinya. Pernahkah dalam pengambilan keputusan tersebut melibatkan berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang sama-sama menjunjung tinggi suatu nilai kebajikan tertentu, dan keduanya sama-sama benar, namun tertantang karena saling bertentangan satu dengan yang lain?

Bagaimana pengalaman Anda dalam menghadapi situasi seperti ini? Pemikiran-pemikiran seperti apa yang melandasi pengambilan keputusan Anda? Kemudian, setelah mengambil keputusan tersebut, pernahkah Anda menjadi ragu-ragu, dan menanyakan diri sendiri apakah keputusan yang diambil telah tepat, atau ada perasaan tidak nyaman dalam diri Anda, serta timbul pikiran mengganjal dalam diri Anda seperti, “Apakah ini sesuai peraturan?” atau “Bagaimana panutan saya akan berlaku dalam kondisi seperti ini?”

Cobalah Anda renungkan dan amati, praktik penerapan pengambilan keputusan dalam menghadapi suatu permasalahan dilematis selama ini seperti apa? Apa yang Anda lakukan selama ini sebagai seorang pemimpin pembelajaran? Pernahkah Anda berhenti sejenak dan berpikir, apa yang selama ini Anda lakukan telah sesuai prinsip atau nilai kebajikan yang Anda yakini, atau adakah suatu kecenderungan yang biasa Anda lakukan pada saat mengambil suatu keputusan penting? Adakah kepentingan suatu golongan yang Anda prioritaskan, kelompok yang mana, mengapa?

Pendapat : 

Sebagai pemimpin pembelajaran, penting untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan dan mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat. Pengambilan keputusan yang bijaksana membutuhkan refleksi mendalam, keterlibatan berbagai pihak, dan komitmen untuk melakukan yang terbaik bagi murid. Dengan cara ini, kita dapat menghadapi tantangan dan dilematis dengan integritas dan kebijaksanaan.


Halaman 3 

TUGAS ANDA!

Bacalah studi kasus pengambilan keputusan yang telah disediakan dan jawablah pertanyaan-pertanyaannya.

Di sini tidak ada jawaban benar atau salah. Hal ini dilakukan semata-mata untuk meninjau pengetahuan dan pengalaman awal Anda dalam memahami topik pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

Berilah komentar pada pekerjaan CGP lain di kolom komen pada LMS. Setiap CGP minimal mengomentari pekerjaan 2 CGP lain.

Bagilah pengalaman di sekolah asal Anda, bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran mengambil suatu keputusan atau bagaimana Anda melihat pimpinan di sekolah Anda mengambil suatu keputusan? Di sini pemimpin pembelajaran bisa saja seorang guru yang harus mengambil keputusan-keputusan setiap harinya di dalam kelas, ataupun pimpinan di sekolah asal Anda yang seringkali perlu mengambil keputusan sulit dalam tugas sehari-harinya.

Ajukan pertanyaan-pertanyaan atau harapan-harapan Anda mengenai materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, baik untuk diri Anda maupun kelak untuk murid-murid dan lingkungan Anda.

Setelah membayangkan diri Anda mengambil keputusan yang telah ditentukan, apakah Anda pernah bertanya kembali kepada diri sendiri, apakah keputusan yang diambil telah tepat, atau sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, apakah setelah Anda membuat keputusan, Anda merasa tidak nyaman atas keputusan-keputusan yang telah dibuat?

Tanggapan :

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, mengambil keputusan sering kali melibatkan berbagai pertimbangan dan kebijaksanaan. Di sekolah asal saya, salah satu pengalaman yang relevan adalah ketika seorang siswa sering terlambat masuk kelas karena harus membantu orang tuanya membuka toko di pagi hari. Akibatnya, siswa ini sering ketinggalan pelajaran pada jam pertama dan kedua. Saya memanggil siswa tersebut dan orang tuanya untuk berdiskusi. Saya mendengarkan penjelasan mereka mengenai alasan keterlambatan dan situasi keluarga mereka dengan penuh empati. Saya menjelaskan dampak keterlambatan terhadap pelajaran dan nilai siswa. Saya juga menjelaskan kebijakan sekolah mengenai kehadiran dan pentingnya kehadiran tepat waktu.

Setelah mengambil keputusan, saya sering bertanya kembali kepada diri sendiri apakah keputusan yang diambil telah tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Saya terkadang merasa tidak nyaman atas keputusan yang telah dibuat, terutama jika keputusan tersebut berpotensi menimbulkan dampak negatif pada siswa.


Halaman 4

Pertanyaan 1

Silakan cermati studi kasus di bawah!

Anda adalah Kepala Sekolah yang baru diangkat di SMP X. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum mengatakan bahwa sekolah memerlukan buku-buku pelajaran baru yang perlu didistribusikan dengan segera kepada murid-murid. Hari itu, Anda diberitahu bahwa penerbit Y akan hadir untuk presentasi buku-buku pelajaran untuk tahun ajaran baru. Wakasek Kurikulum Anda mengatakan bahwa ini adalah kegiatan rutin sekolah untuk menyeleksi buku-buku pelajaran murid kelas 1-6 menjelang tahun ajaran baru dimulai, dan para orang tua pun sudah menunggu daftar buku-buku yang harus dibeli. Anda pun bertemu dengan penerbit Y. Di akhir rapat, penerbit Y memberitahu Anda bahwa jika Anda memutuskan memesan dari penerbitan mereka, maka seperti kepala sekolah sebelumnya, Anda akan mendapatkan 'komisi'. Penerbit memberitahu Anda bahwa kegiatan seperti ini sudah dilakukan setiap tahun oleh pimpinan sekolah Anda terdahulu. Penerbit Y juga mengatakan bahwa kerja sama ini sudah lama terbina, dan mereka senantiasa tepat waktu memberikan buku-buku pelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apa yang akan Anda lakukan sebagai Kepala Sekolah? Suatu saat, pihak Yayasan/Manajemen Sekolah memanggil Anda untuk mengetahui prosedur dan praktik pemesanan buku-buku tahun ajaran baru di sekolah selama ini. Apa yang Anda katakan?
Bagaimana situasi di lingkungan Anda sendiri, adakah nilai-nilai kebajikan yang dijunjung tinggi di tempat Anda bekerja, atau tinggal? Ceritakan pengalaman Anda bagaimana nilai-nilai kebajikan tersebut telah membentuk diri Anda terutama dalam mengambil suatu keputusan?

Sebagai Kepala Sekolah yang baru diangkat, saya dihadapkan pada situasi yang memerlukan integritas, transparansi, dan kepemimpinan yang kuat. Berikut adalah langkah-langkah yang saya lakukan dan jawaban yang dapat diberikan kepada pihak Yayasan/Manajemen Sekolah mengenai prosedur dan praktik pemesanan buku-buku tahun ajaran baru dengan langkah-langkah yang Akan Dilakukan adalah Evaluasi Proses yang Ada, Integritas dan Transparansi, Proses Seleksi yang Adil, dan Komunikasi dengan Pihak Yayasan/Manajemen. Jawaban kepada Pihak Yayasan/Manajemen Sekolah adalah Sebagai Kepala Sekolah yang baru, saya telah melakukan evaluasi terhadap proses yang ada dan menemukan bahwa terdapat beberapa praktik yang perlu disesuaikan untuk memastikan integritas dan transparansi. Langkah-langkah ini diambil untuk menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan transparansi serta memastikan bahwa keputusan yang diambil benar-benar demi kepentingan terbaik murid-murid kita. Kami percaya bahwa dengan pendekatan ini, kita dapat membangun kepercayaan.

Halaman 5

Pertanyaan 2

Silakan cermati studi kasus di bawah!

Anda adalah Kepala Sekolah yang baru diangkat di SMP X. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum mengatakan bahwa sekolah memerlukan buku-buku pelajaran baru yang perlu didistribusikan dengan segera kepada murid-murid. Hari itu, Anda diberitahu bahwa penerbit Y akan hadir untuk presentasi buku-buku pelajaran untuk tahun ajaran baru. Wakasek Kurikulum Anda mengatakan bahwa ini adalah kegiatan rutin sekolah untuk menyeleksi buku-buku pelajaran murid kelas 1-6 menjelang tahun ajaran baru dimulai, dan para orang tua pun sudah menunggu daftar buku-buku yang harus dibeli. Anda pun bertemu dengan penerbit Y. Di akhir rapat, penerbit Y memberitahu Anda bahwa jika Anda memutuskan memesan dari penerbitan mereka, maka seperti kepala sekolah sebelumnya, Anda akan mendapatkan 'komisi'. Penerbit memberitahu Anda bahwa kegiatan seperti ini sudah dilakukan setiap tahun oleh pimpinan sekolah Anda terdahulu. Penerbit Y juga mengatakan bahwa kerja sama ini sudah lama terbina, dan mereka senantiasa tepat waktu memberikan buku-buku pelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apa yang akan Anda lakukan sebagai Kepala Sekolah? Suatu saat, pihak Yayasan/Manajemen Sekolah memanggil Anda untuk mengetahui prosedur dan praktik pemesanan buku-buku tahun ajaran baru di sekolah selama ini. Apa yang Anda katakan?
Apakah Anda pernah mengalami atau melihat suatu pengambilan keputusan serupa studi kasus yang ditanyakan di atas, di mana ada dua kepentingan saling berbenturan? Ceritakan bagaimana pengalaman Anda sendiri di sekolah asal Anda. Apa yang Anda lakukan pada waktu itu, mengapa?

Saya tidak pernah mengalami masalah seperti studi kasus yang ada.


Halaman 6

Pertanyaan 3

Pernahkah Anda setelah mengambil suatu keputusan, bertanya pada diri sendiri, "Apakah keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat?" "Apakah seharusnya saya mengambil keputusan yang lain?" Kira-kira apa yang membuat Anda mempunyai pemikiran seperti itu? 

Saya mengubah metode pengajaran dalam rangka meningkatkan hasil belajar murid. Setelah beberapa waktu, meskipun ada beberapa perbaikan, saya mulai menerima umpan balik negatif dari beberapa guru tentang metode tersebut. "Apakah keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat?" kita tidak akan tahu keputusan ini tepat atau tidak tanpa kita lakukan dulu keputusan tersebut, dan berusaha melakukan perbaikan untuk mendapat hasil yang baik. Dengan adanya umpan balik negaif dari rekan guru, saya akan terbuka. Dari umpan balik ini lah saya akan berusahan lagi memperbaiki dan merefleksi keputusan saya yang telah saya ambil.


Halaman 7

Pertanyaan 4

Pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin Anda tanyakan pada sesi Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran ini? Apa yang selama ini menjadi tantangan bagi Anda dalam mengambil suatu keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?

Bagimana cara mengidentifikasi dan menyeimbangkan kebutuhan serta kepentingan berbagai pemangku kepentingan, seperti murid, orang tua, guru, yayasan, dan komunitas sekolah, dalam proses pengambilan keputusan?


Halaman 8

Pertanyaan 5

Harapan-harapan apa saja yang Anda inginkan dengan mengikuti modul 3.1 - Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran (harapan dan manfaat untuk diri sendiri, murid dan sekolah)? Apa yang ingin Anda capai setelah belajar tentang modul 3.1 ini?

Harapan saya, bisa meningkatkan kemampuan dalam membuat keputusan yang bijaksana dan berbasis nilai, serta lebih efektif dalam menangani situasi kompleks yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.


Lokasi: Sampit, Mentawa Baru Hulu, Kec. Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar