Pada minggu
ini (jurnal refleksi dwi mingguan), saya mengikuti kegiatan calon guru
penggerak yang membahas modul 3.3 dengan topik “Pengelolaan Program yang
Berdampak Positif pada Murid". Saya merasa bahwa banyak hal baik yang saya
alami dalam proses tersebut. Saya juga dapat berdiskusi dengan rekan-rekan
sejawat dan bertukar pengalaman dalam menerapkan nilai dan peran guru
penggerak.
Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan
model 1 yaitu model 4F (Fact, Feeling, Findings, dan Future, yang diprakarsai
oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P yakni : Peristiwa;
Perasaan; Pembelajaran; dan Penerapan.
- Fact (Peristiwa)
Pada bagian akhir dari pelatihan CGP, yaitu modul
3.3 tentang Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid, kami diajak
untuk mendalami alur pelaksanaan yang konsisten menggunakan pendekatan MERDEKA.
Langkah pertama, Mulai dari Diri, mengajak kami untuk merefleksikan pemahaman
mengenai apa yang dimaksud dengan program berdampak pada murid dan bagaimana
hal tersebut terkait dengan student agency. Selanjutnya, pada tahap Eksplorasi
Konsep, kami belajar menyusun program yang berfokus pada murid, dengan
menumbuhkan student agency melalui pertimbangan aspek suara (voice), pilihan
(choice), dan kepemilikan (ownership). Diskusi kolaboratif atau yang lebih
dikenal sebagai Ruang Kolaborasi (Rukol), menjadi momen penting bagi kami untuk
berinteraksi dengan rekan-rekan CGP lainnya. Pada sesi Rukol pertama pada hari
jumat tanggal 30 Agustus 2024 jam 13.00 – 15.15 wib kami di bagi menjadi 3
kelompok besar yang akan untuk mencoba membayangkan sebuah program atau
kegiatan sekolah yang secara sengaja dirancang untuk mendorong tumbuhnya
kepemimpinan murid, kami mendiskusikan program yang dapat menumbuhkan sikap
kepemimpinan, kemandirian, kreativitas, dan semangat gotong royong pada murid.
Hasil diskusi tersebut kemudian dipresentasikan dan mendapatkan umpan balik
pada sesi Rukol kedua pada hari senin pada tanggal 02 September 2024 jam 13.00
– 15.15 wib untuk kelompok kami mempresentasikan tentang kegiatan Jumat Berkah
Berbagi “JUMBA”.
Selanjutnya, kami melaksanakan Demonstrasi
Kontekstual, dimana kami menyusun program yang berdampak pada murid dengan
menggunakan tahapan BAGJA. Proses ini dilanjutkan dengan Elaborasi Pemahaman
yang dilakukan secara daring, dipandu oleh instruktur Anastasia Moertodjo dari Cabang
Dinas Pendidikan Provinsi jawa Timur wilayah Sidoarjo. Kemudian, kami diminta
untuk menghubungkan materi Modul 3.3 dengan modul-modul sebelumnya, yang harus
diunggah ke platform LMS (Learning Management System). Pada bagian akhir modul
ini, kami diajak untuk melakukan Aksi Nyata, yaitu melaksanakan program yang
telah disusun berdasarkan tahapan BAGJA.
2.
Perasaan (Feeling)
Mengikuti modul 3.3 ini memberikan saya rasa
bahagia yang mendalam, terutama karena ini adalah modul terakhir dalam
pelatihan CGP. Beban yang selama ini dirasakan perlahan berkurang, meskipun
masih ada tugas yang harus diselesaikan hingga acara Panen Karya bulan depan.
Saya merasa bersyukur karena masih bisa mengikuti dan menyelesaikan semua tugas
selama pelatihan ini, meskipun ada beberapa yang terlambat dalam
pengumpulannya. Selain rasa bahagia, ada juga rasa haru karena akan segera berpisah
dengan teman-teman CGP, PP, dan fasilitator yang telah menjadi sumber dukungan
dan semangat sepanjang pelatihan ini.
- Pembelajaran
(Findings)
Modul 3.3 ini membuka wawasan saya tentang
bagaimana menyusun dan merancang program yang benar-benar memberikan dampak
positif bagi murid. Saya belajar bahwa menumbuhkan sikap kepemimpinan pada
murid, atau yang dikenal sebagai student agency, memerlukan perhatian khusus
pada aspek suara, pilihan, dan kepemilikan murid. Dalam merancang program yang
berdampak pada murid, kita harus terlebih dahulu memetakan potensi yang
dimiliki oleh sekolah. Dengan cara ini, kita dapat mengoptimalkan penggunaan
aset yang ada, sehingga program yang dirancang dapat berjalan dengan lancar dan
hambatan yang mungkin muncul dapat diminimalisir.
- Penerapan (Future)
Setelah
memahami modul 3.3 ini, saya berencana untuk berkolaborasi lebih intens dengan
kolega dan murid-murid dalam berbagi pengetahuan dan merancang program yang
dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada murid. Dalam setiap langkah, saya akan
memastikan bahwa aspek suara, pilihan, dan kepemilikan murid tetap menjadi
fokus utama. Dengan keterlibatan semua pihak, saya yakin program yang dirancang
secara bersama-sama ini dapat terwujud dan berjalan dengan baik serta lancar,
memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan murid-murid di sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar