Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan praktik coaching dengan CGP lain untuk membantu mengembangkan area kompetensi coaching pada konteks pembelajaran atau keseharian CGP
Ibu/Bapak calon guru penggerak,
Saat ini Anda sudah pada langkah demonstrasi kontekstual, yaitu saatnya Anda berlatih mempraktikkan percakapan coaching secara triad (3 orang) yang terdiri dari 3 (tiga) siklus. Praktik percakapan ini menggunakan alur supervisi akademik untuk pengembangan kompetensi coaching. Tujuan dari praktik ini adalah untuk melihat, bagaimana seorang CGP bisa mengembangkan kompetensi coachingnya ketika menjadi coach. Simak gambar-gambar berikut beserta penjelasannya untuk membantu Anda memahami langkah-langkah yang perlu dilakukan.
Tahap 1
- Supervisor (CGP A) melakukan percakapan pra supervisi, melakukan supervisi, dan pasca-supervisi kepada supevisee/coach (CGP B).
- Supervisor (CGP A) akan melakukan percakapan pra supervisi mengenai kompetensi inti coaching (presence, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot) kepada coach dengan menggunakan Tabel 5. Rubrik Penilaian Sesi Ruang Kolaborasi sebagai acuan. Contoh pertanyaan yang dapat diajukan pada tahap ini adalah sebagai berikut.
- Bapak/Ibu ingin saya membantu mengembangkan kompetensi yang mana?
- Bagian mana yang nanti Bapak/Ibu inginkan untuk saya amati?
- Bagaimana penilaian Bapak/Ibu sendiri terhadap apa yang akan kita kembangkan ini?
- Apa harapan dari observasi yang akan kita lakukan bersama ini?
Supervisor (CGP A) melakukan observasi terhadap proses percakapan coaching yang dilakukan antara supervisee/coach (CGP B) dan coachee (CGP C), serta mencatat hal-hal yang diamati.
Tahap 2
- Coach (CGP B) melakukan percakapan coaching kepada coachee (CGP C).
- Dalam melakukan percakapan coaching, Coach (CGP B) dapat menjadikan TIRTA, RASA, dan kompetensi coaching sebagai acuan, sementara coachee (CGP C) dapat menyampaikan topik terkait target pribadi.
Tahap 3
- Supervisor (CGP A) melakukan percakapan pasca-supervisi dengan memberikan umpan balik berbasis coaching kepada supevisee/coach (CGP B) berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai pengembangan kompetensi coaching berdasarkan data sesuai hasil pengamatan. Supervisor dapat mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut.
- “Bagaimana Bapak/Ibu menilai sendiri performa dalam kompetensi tadi?”
- “Apa yang membuat Bapak/Ibu menilai demikian?”
- ”Boleh saya menyampaikan hasil pengamatan saya?”
- “Saya mengamati tadi pada saat….. Bapak/Ibu melakukan…. Itu sudah sesuai dari/lebih tinggi dari standar yang kita rujuk.”
- “Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mendengar ini?”
- Lanjutkan dengan pengamatan yang belum sesuai. Katakan, “Namun demikian, saya juga melihat hal-hal yang masih bisa dikembangkan. Misalnya tadi saat... saya mengamati Bapak/Ibu melakukan …………., yang sebetulnya kalau merujuk ke standar seharusnya…. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu?”
- Ajak membicarakan rencana tindakan untuk selanjutnya.
- Tanyakan lebih lanjut, ”Dari diskusi kita ini, apa yang sudah terbayang akan Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan lagi performa di area ini?” (Bisa dilanjutkan dengan kapan, di mana, siapa yang bisa bantu)
- Lalu sampaikan bagaimana hasil pengamatan tersebut dicatatkan ke dalam form Supervisi Akademik
- Sebagai penutup, minta supervisee menyatakan apa yang ia dapat dari proses ini.
- Setelah siklus 1 praktik supervisi akademik selesai, CGP berganti peran dan melakukan rangkaian praktik supervisi akademik mengikuti ketiga tahap tsb untuk siklus kedua sampai siklus ketiga. Pergantian peran masing-masing CGP dapat digambarkan sebagai berikut.
- Rangkaian percakapan coaching ini direkam. Rekaman yang akan diunggah adalah rekaman saat CGP berperan sebagai Supervisor/pengamat karena CGP akan dinilai saat berperan sebagai Supervisor.
- Fasilitator akan menilai rekaman dengan menggunakan “Rubrik Penilaian Sesi Demonstrasi Kontekstual.” Fasilitator menilai CGP yang berperan sebagai Supervisor.