Program
Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 8 sudah berlangsung hampir tiga bulan.
Dari kegiatan pendidikan Calon Guru
Penggerak (CGP) tersebut saya sebagai salah satu peserta banyak mendapatkan
pengetahuan baru terutama dalam melakukan proses pembelajaran di kelas dan
sekolah. Tidak saja pengetahuan baru, bahkan semenjak mengikuti pendidikan Guru
Penggerak baik secara daring maupun luring, saya pula mendapatkan keterampilan
baru atau kecakapan menggunakan perangkat digital untuk menunjang kegiatan pendidikan.
Hingga hari ini
program pendidikan guru penggerak angkatan delapan telah memasuki Pendampingan
Individu ke-3 oleh Pengajar Praktik (PP). Pada kegiatan Pendampingan Individu
ke-3 ini mengangkat tema Implementasi Pembelajaran yang Berpihak Kepada Murid.
Alhamdulillah PP saya, Bapak Matius Karengke selalu memberikan yang terbaik
buat saya ketika beliau melakukan pendampingan dan mengunjungi sekolah tempat
saya bertugas. Banyak bimbingan dan arahan yang diberikan saat proses praktik
lapangan berlangsung. Beberapa kegiatan yang kami laksanakan dalam Pendampingan
Individu ke-3 sebagimana agenda PP antara lain; tindak lanjut hasil analisis
dan refleksi umpan balik dari PI ke-2, rencana penerapan pembelajaran sosial
emosional, hasil lokakarya 2 terkait keterlaksanaan BAGJA di sekolah CGP, dan
persiapan tugas CGP untuk PI ke-4 tentang Pembuatan RPP Pembelajaran
Diferensiasi, Senin (08/07/2024) seperti berikut ini:
Refleksi dan
Umpan Balik
Refleksi dan
umpan balik yang sudah kami lakukan dalam proses pembelajaran terkait apa yang
telah dipelajari dalam pendidikan guru penggerak adalah proses pembelajaran
diferensiasi selama ini memang telah kami jalankan.
Bahkan sebelum
program pendidikan guru penggerak ada seperti saat ini, dan selama menjadi CGP
baru saya memahami apa yang kami pelajari di dalam pendidikan guru penggerak
ternyata saya sudah lakukan berbagai hal dalam proses pembelajaran tapi
prosesnya. Kendati demikian memang masih
secara umum, belum spesifik dan belum terstruktur dengan baik. Dengan adanya program pendidikan guru
penggerak ini, maka semakin mempertajam model pembelajaran diferensiasi baik
dari segi modul maupun dalam proses. Dan ini sangat memotivasi kami saat
implementasi (ekskusi). Artinya Implementasi pembelajaran yang berpihak kepada
murid melibatkan pendekatan dan strategi yang berfokus pada kebutuhan, minat,
dan perkembangan individual siswa telah berlangsung di dalam pembelajaran yang
kami laksanakan.
Tujuan
implementasi pembelajaran yang berpihak pada murid
Tujuannya adalah
untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan setiap murid untuk
berkembang secara optimal. Pertimbangkan gaya belajar yang berbeda-beda dan
kemampuan murid dalam kelas.
Sehingga kita harus menggunakan beragam metode, materi, dan alat
pembelajaran untuk mengakomodasi keberagaman ini. Kita harus ingat bahwa
setiap murid unik, jadi pendekatan yang berpihak kepada murid haruslah bersifat
fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan murid.
Rencana Pembelajaran Kompetensi Sosial dan Emosional atau Disingkat
KSE.
Apa yang akan kita lakukan kedepan tentang pembelajaran Kompetensi
Sosial Emosional ini?
Adapun yang akan saya lakukan kedepan dalam pebelajaran ini adalah lebih
kepada membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan
dalam mengelola emosi untuk membangun hubungan yang sehat dan menetapkan tujuan
yang baik dalam mengambil segala keputusan. Sebagimana kita ketahui lima unsur
Kompetensi Sosial Emosional (KSE) Guru Penggerak yaitu kesadaran diri,
pengelolaan diri (manajemen diri), kemudian keterampilan sosial serta
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Apa yang harus diperbaiki kedepan?
Dari hasil analsis dan pengalaman sebelumnya bahwa hal yang harus segera
saya perbaiki kedepannya adalah lebih menekankan pada aspek kerjasama antar
siswa, teman sejawat dan warga sekolah.
Kita harus sama-sama memahami dan menerapkan pembelajaran KSE tersebut
sehingga guru dapat mengajak siswanya untuk menyadari, melihat, mendengar,
merasakan apa yang terjadi di sekelilingnya.
Sehingga siswa dapat tumbuh dan berkembang sesuai minat dan bakatnya
dalam hal pengetahuan, keterampilan dan sikap, juga dalam pembiasaan positif
yang ada di kelas dan di lingkungan sekolah. Refleksi dan umpan balik tentang
BAGJA yang sudah CGP kerjakan di LMS (Learning Management System). Bagaimana
implimentasinya di sekolah? Dari setiap langkah BAGJA di bagian mana yang ada
kendalanya?
Pada langkah eksekusi yang saya rasakan ada kendalanya karena kita perlu
bekerjasama dengan manajemen sekolah dan wali siswa supaya tahap ini bisa
berjalan sesuai seperti yang kita harapkan. Meskipun prosesnya tetap ada
seiring tahap-tahap itu kita lakukan. Intinya kolaborasi dan kerjasama dalam
proses tersebut sangat membantu agar segala yang sudah kita siapkan dapat
terlaksana dengan baik dan semua proses yang kita lakukan berpihak kepada
peserta didik.
Kesimpulan
Dari implementasi pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik adalah
bahwa pendekatan ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran
yang efektif dan menyenangkan. Dengan
adanya implementasi pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik, kita tidak
hanya melahirkan siswa yang sukses secara akademis. Tetapi juga mendidik siswa yang berdaya saing, mampu
beradaptasi, dan memiliki motivasi intrinsik untuk terus belajar sepanjang
hayat. Dalam keseluruhan, pendekatan ini
berkontribusi pada pembentukan generasi yang cerdas, kreatif, mandiri, dan siap
menghadapi tantangan masa depan dengan tingkat percaya diri yang lebih baik.
Sekian dan terima kasih. Salam guru hebat!
0 komentar:
Posting Komentar