2024-10-30

Guru SMK Negeri 4 Sampit Ikuti Magang PKWU di Mentaya Sweet, Perkuat Keterampilan di Bidang Pengolahan Hasil Pertanian



Pada tanggal 28-29 Oktober 2024, SMK Negeri 4 Sampit mengadakan program magang bagi para guru melalui kegiatan Pendidikan Kewirausahaan (PKWU) di Mentaya Sweet. Program magang ini diikuti oleh sejumlah guru, termasuk Julianthie Mandasari, Guru Produktif Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian. Magang ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan praktis para guru dalam pengolahan produk pertanian, memperluas wawasan di bidang usaha kecil dan menengah (UKM), serta memperkaya materi ajar berbasis praktik yang dapat diterapkan langsung kepada siswa.



Selama dua hari di Mentaya Sweet, para guru dibimbing untuk membuat berbagai produk olahan hasil pertanian, seperti manisan nanas, sale pisang, manisan mangga, serta serbuk pisang yang bisa digunakan sebagai minuman atau topping makanan. Pelatihan intensif ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga menambah pemahaman guru mengenai proses pengolahan pangan yang berkualitas dan standar higienis yang baik.

Dengan keterampilan yang diperoleh dari magang ini, para guru diharapkan dapat mengembangkan program pembelajaran yang lebih aplikatif bagi siswa. Selain itu, mereka juga dapat menularkan keterampilan ini kepada siswa untuk membuka peluang berwirausaha di bidang agribisnis pengolahan hasil pertanian. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen SMK Negeri 4 Sampit dalam menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan kewirausahaan dan mampu bersaing di dunia kerja atau menciptakan peluang usaha mandiri.

2024-10-28

Mencetak Pemimpin Pembelajaran Melalui Program Pendidikan Guru Penggerak: Panen Hasil Belajar Angkatan 10

Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) telah menjadi langkah strategis untuk mencetak guru sebagai pemimpin pembelajaran di Indonesia. Dengan kurikulum yang dirancang untuk membekali guru dengan keterampilan kepemimpinan, program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan intensif selama enam bulan. Tak hanya fokus pada kompetensi akademis, program ini juga mengembangkan karakter dan nilai-nilai positif dalam diri guru untuk memastikan murid selalu menjadi pusat dari setiap langkah pembelajaran. Puncak program ini adalah Lokakarya 7, yang mengusung tema “Panen Hasil Belajar” sebagai bentuk apresiasi terhadap capaian dan perubahan yang dialami oleh setiap Calon Guru Penggerak (CGP).

Refleksi dan Evaluasi pada Lokakarya 7 Angkatan 10 Kabupaten Kotawaringin Timur

Pada 25-26 Oktober 2024, CGP Angkatan 10 Kabupaten Kotawaringin Timur berkumpul untuk Lokakarya 7 di BGP Mini Kotawaringin Timur. Pertemuan ini bertujuan sebagai ruang refleksi perjalanan pembelajaran CGP selama enam bulan. Para CGP berdiskusi dan mengevaluasi semua aspek, mulai dari durasi kegiatan, sarana, dan prasarana hingga materi dalam LMS yang telah mendukung proses belajar daring mereka. Tak hanya berhenti pada evaluasi, acara ini juga menjadi ajang persiapan untuk kegiatan puncak yang akan diadakan sehari setelahnya.

Pada Lokakarya ini, para CGP berbagi hasil kerja dan praktik baik yang telah berdampak pada murid serta menyampaikan saran untuk pengembangan program berdasarkan masukan dari pengunjung, yang di antaranya adalah kepala sekolah, dinas pendidikan, dan komunitas daerah. Berikut beberapa produk yang dihasilkan para CGP sebagai bentuk “Panen Hasil Belajar” mereka:

  1. Rangkuman Materi Kunci – CGP menyusun ringkasan materi dari sub-modul penting yang mengubah perilaku dan nilai-nilai mereka dalam berpihak pada murid. Rangkuman ini dipresentasikan dalam sesi Kelas Berbagi.

  2. Ringkasan Ide Pengembangan Program – Para CGP merangkum masukan dan dukungan dari para pengunjung serta menyusun gagasan untuk memperkuat dampak program di sekolah masing-masing.

  3. Media Praktik Baik – Sebagai langkah berbagi inspirasi, CGP mempersiapkan media presentasi praktik baik yang telah mereka terapkan di lingkungan belajar sekolah.

Kegiatan Puncak di Borneo City Mall Sampit: Merayakan Hasil Belajar Angkatan 10

Pada hari Sabtu, 26 Oktober 2024, giliran CGP Angkatan 10 Kabupaten Kotawaringin Timur yang mengadakan puncak Lokakarya 7 di Borneo City Mall Sampit. Bertempat di pusat perbelanjaan yang ramai, kegiatan ini menarik perhatian pengunjung sekaligus memperkenalkan hasil program CGP kepada masyarakat luas. Acara ini memamerkan berbagai produk dan hasil belajar yang telah dihasilkan oleh CGP selama menjalani program.

Pada pameran ini juga di lakukan penyampaian program sekolah oleh  perwakilan dari sekolah dasar, menengah pertama, hingga SMA/SMK CGP angklatan 10, yang menyampaikan program-program sekolah yang telah mereka rancang dan laksanakan. Stand pameran juga memajang produk siswa, mulai dari barang kerajinan hingga makanan, serta dokumentasi foto perjalanan CGP selama enam bulan. Pengunjung, termasuk para undangan seperti kepala sekolah, dinas pendidikan, serta orang tua murid, tampak antusias mengunjungi stand-stand tersebut dan berdiskusi langsung dengan para CGP. Para CGP aktif memberikan penjelasan mengenai inovasi mereka, membagikan pengalaman, serta memperlihatkan bagaimana program ini telah mengubah cara mereka memandang pendidikan.

Menumbuhkan Kepemimpinan yang Berpihak pada Murid

Lokakarya 7 tidak hanya menjadi momen untuk memamerkan pencapaian, tetapi juga menunjukkan bahwa PGP berhasil mencetak guru sebagai pemimpin pembelajaran sejati. Melalui berbagai kegiatan dan tantangan, CGP mampu menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berperan sebagai pendidik di kelas, tetapi juga sebagai inovator yang membawa perubahan di ekosistem sekolah. Hasil pembelajaran yang mereka tunjukkan menjadi bukti bahwa pendidikan yang berpihak pada murid dapat terwujud melalui kepemimpinan yang tulus dan berkomitmen.

Program Pendidikan Guru Penggerak telah memberikan ruang bagi guru untuk bertransformasi dan menginspirasi perubahan dalam dunia pendidikan Indonesia. Dengan berakhirnya Lokakarya 7, para CGP siap melanjutkan langkah mereka sebagai pemimpin pembelajaran yang lebih baik, berkomitmen pada keberpihakan pada murid, dan menjadi teladan bagi generasi mendatang. Program ini bukan hanya menghasilkan guru yang lebih kompeten, tetapi juga menghidupkan semangat kepemimpinan yang akan memberikan dampak positif bagi pendidikan nasional kita.




2024-10-20

Praktek Produktif Siswa APHP: Inovasi Produk Buah-Buahan oleh Kelas XI SMK Negeri 4 Sampit

Siswa-siswi kelas XI Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) SMK Negeri 4 Sampit menunjukkan kreativitas luar biasa mereka dalam mengolah buah-buahan menjadi produk inovatif. Dalam praktek produktif ini, mereka tidak hanya fokus pada pengolahan dasar, tetapi juga memodifikasi buah-buahan menjadi berbagai produk yang siap bersaing di pasar.

Beberapa inovasi yang dihasilkan termasuk jus buah segar yang kaya nutrisi dan salad buah unik dengan sentuhan kekinian yang sesuai dengan tren pasar saat ini. Setiap produk dibuat dengan penuh semangat dan dedikasi, memperlihatkan kemampuan mereka dalam mengolah sumber daya lokal menjadi produk bernilai tambah.

Kegiatan ini tidak hanya berfungsi untuk mengasah keterampilan teknis siswa dalam pengolahan pangan, tetapi juga memberikan bekal pengetahuan penting tentang strategi pemasaran dan manajemen produk. Siswa diajarkan bagaimana mengidentifikasi tren pasar, mengembangkan produk yang menarik konsumen, serta merancang strategi penjualan yang efektif.

Kami sangat bangga melihat antusiasme dan kerja keras yang ditunjukkan oleh para siswa dalam menciptakan produk berkualitas tinggi. Dengan keterampilan yang mereka pelajari, siswa-siswi APHP siap untuk menghadapi tantangan dunia industri dan agribisnis, serta berkontribusi dalam pengembangan produk lokal yang kompetitif di pasar. Praktek ini merupakan langkah penting dalam membekali mereka dengan pengalaman yang relevan dan siap pakai untuk masa depan.

2024-10-14

Lulus Pembatik Level 3, Namun Belum Berkesempatan Lanjut ke Level 4

Pada tahun ini, saya dengan bangga berhasil menyelesaikan Pembatik (Pembelajaran Berbasis TIK) Level 3. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Kemendikbud untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Melalui berbagai tahapan yang penuh tantangan di Level 3, saya berhasil menyelesaikan setiap tugas dan memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Level 3 dalam program Pembatik berfokus pada pengembangan bahan ajar berbasis TIK. Selama proses ini, saya mempelajari bagaimana memanfaatkan berbagai platform digital untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik bagi siswa. Saya mengembangkan modul dan materi ajar yang mengintegrasikan teknologi dengan kurikulum yang ada. Pengalaman ini sangat berharga, karena saya dapat melihat langsung bagaimana TIK mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran di kelas.

Meskipun berhasil lulus di Level 3, saya belum berhasil masuk ke Level 4, yang merupakan tahap seleksi 30 besar di tingkat provinsi. Hanya guru-guru terbaik dari seluruh provinsi yang memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke level tertinggi ini, di mana mereka akan bersaing untuk menjadi duta TIK dan mendapatkan pengakuan lebih luas atas karya inovatif mereka.

Kendati demikian, saya merasa bangga atas pencapaian ini. Lulus di Level 3 adalah bukti nyata dari usaha dan dedikasi saya dalam mengembangkan keterampilan TIK untuk mendukung proses pembelajaran. Meskipun tidak lolos ke Level 4, perjalanan di Pembatik ini memberikan banyak pengalaman berharga yang dapat saya terapkan di sekolah, terutama dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih modern dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Pengalaman mengikuti Pembatik juga telah membuka mata saya akan potensi besar teknologi dalam pendidikan, serta tantangan dan peluang yang ada di era digital ini. Saya berkomitmen untuk terus mengasah kemampuan dan berkontribusi dalam pengembangan pembelajaran berbasis TIK, meski tidak menjadi bagian dari 30 besar provinsi.

Ke depan, saya akan terus berinovasi dan berusaha memberikan yang terbaik bagi siswa serta sekolah. Saya percaya bahwa meskipun belum berkesempatan melangkah ke level berikutnya, pengalaman di Pembatik Level 3 ini sudah memberikan fondasi yang kuat untuk terus maju dan berkembang dalam dunia pendidikan berbasis teknologi.

Lokakarya 6 "Berkelanjutan Pengembangan Diri dan Sekolah"

Pada hari Sabtu, 12 Oktober 2024, telah dilaksanakan Lokakarya 6 dengan tema “Berkelanjutan Pengembangan Diri dan Sekolah”. Lokakarya ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para Calon Guru Penggerak mengenai pentingnya merancang pengembangan sekolah yang berdampak langsung pada murid. Rancangan ini disesuaikan dengan kondisi dan sumber daya sekolah yang ada, serta diiringi dengan rencana penguatan kompetensi diri sebagai pemimpin pembelajaran. Kompetensi ini diharapkan mendukung proses pengembangan sekolah secara berkelanjutan.

Kegiatan lokakarya berjalan sesuai dengan agenda pembelajaran yang telah disusun, mencakup berbagai strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diterapkan di kelas belajar. Selama kegiatan berlangsung, para peserta mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana mengelola program-program yang dapat mendukung perkembangan sekolah, baik dalam hal manajemen maupun proses pembelajaran yang berfokus pada kebutuhan peserta didik.



Beberapa poin utama yang disampaikan dalam Lokakarya 6 ini meliputi:

  1. Penyusunan Rancangan Program Pengembangan Sekolah
    Peserta dilatih untuk menyusun rancangan program yang mampu mengoptimalkan sumber daya yang tersedia di sekolah. Program ini diharapkan mampu menciptakan perubahan nyata yang mendukung kemajuan sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa.

  2. Manajemen Risiko
    Lokakarya ini juga membahas pentingnya manajemen risiko dalam pelaksanaan program pengembangan sekolah. Para peserta diajak untuk mengidentifikasi potensi tantangan yang mungkin muncul serta merancang solusi yang tepat untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dalam proses implementasi.

  3. Monitoring dan Evaluasi
    Salah satu keterampilan penting yang ditekankan adalah bagaimana melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program-program yang telah dijalankan. Peserta diajarkan untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam pengelolaan sekolah memiliki dampak positif yang terukur dan berkelanjutan. Monitoring ini juga membantu dalam melakukan penyesuaian program agar tetap relevan dengan kebutuhan sekolah dan murid.

Melalui lokakarya ini, peserta diajak untuk lebih memahami bagaimana manajemen sekolah yang tertata dengan baik dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan efektif. Proses pembelajaran yang berfokus pada peserta didik juga ditekankan sebagai salah satu kunci utama dalam mewujudkan sekolah yang bermutu.

Kegiatan Lokakarya 6 berjalan dengan lancar dan efektif. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi dan aktif berdiskusi dalam menyusun rencana pengembangan sekolah masing-masing. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para Calon Guru Penggerak mampu merancang dan mengelola program-program yang berkelanjutan, serta siap menjadi pemimpin pembelajaran yang inovatif di sekolahnya.

Lokakarya ini memberikan bekal penting bagi para peserta untuk terus mengembangkan kompetensi diri mereka dan berkontribusi pada pengembangan sekolah, sehingga sekolah dapat terus bergerak maju menuju visi pendidikan yang lebih baik.

Pendampingan Individu Ke-6 "Refleksi Perubahan Diri dan Dampak Pendidikan"



Pada hari Jumat, 11 Oktober 2024, saya berkesempatan mengikuti Pendampingan Individu (PI) Ke-6 yang dilaksanakan oleh Pengajar Praktik (PP) Bapak Mathius Karenge di SMK Negeri 4 Sampit. Kegiatan ini berlangsung pada pukul 09.00 WIB dan mengusung tema “Refleksi Perubahan Diri dan Dampak Pendidikan”. Pendampingan ini merupakan bagian penting dari proses pengembangan kompetensi saya sebagai Calon Guru Penggerak, terutama dalam merefleksikan perubahan diri dan dampak pembelajaran yang telah saya lakukan selama ini.

Fokus utama dari pendampingan kali ini meliputi beberapa poin penting, yaitu:

  1. Persiapan Panen Hasil Belajar
    Dalam sesi ini, kami mendiskusikan berbagai capaian pembelajaran yang telah saya raih selama mengikuti program Guru Penggerak. Kami merencanakan evaluasi hasil pembelajaran, baik dari sisi metode pengajaran maupun pengaruhnya terhadap proses belajar siswa di kelas. Persiapan panen hasil belajar ini juga melibatkan refleksi tentang inovasi yang telah diterapkan selama program berlangsung.

  2. Pengumpulan Survei Umpan Balik (Feedback 360)
    Salah satu fokus penting dalam PI 6 ini adalah pengumpulan survei umpan balik dari berbagai pihak yang berinteraksi dengan saya, seperti kepala sekolah, rekan guru, siswa, serta diri saya sendiri. Survei ini bertujuan untuk mengukur kompetensi saya sebagai Calon Guru Penggerak dengan menggunakan metode feedback 360. Hasil dari survei ini akan dijadikan bahan refleksi untuk melihat kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan.

  3. Refleksi Perubahan dalam Pembelajaran Selama 6 Bulan
    Selama 6 bulan terakhir, saya telah menerapkan berbagai perubahan dalam proses pembelajaran di kelas, termasuk penggunaan metode yang lebih berpusat pada siswa dan pendekatan yang lebih kontekstual. Dalam sesi ini, saya bersama Bapak Mathius Karenge mendiskusikan dampak dari perubahan tersebut, baik terhadap diri saya sebagai guru maupun kepada siswa yang terlibat dalam pembelajaran. Refleksi ini membantu saya dalam memahami lebih dalam pengaruh pendekatan baru yang saya terapkan.

  4. Penilaian Pemetaan Aset
    Kami juga melakukan penilaian terhadap pemetaan aset yang telah saya lakukan di sekolah. Diskusi ini melibatkan evaluasi sejauh mana tujuan program pengembangan kompetensi sudah dikomunikasikan dengan baik kepada warga sekolah, termasuk guru, siswa, dan pihak terkait lainnya. Kami juga membahas langkah-langkah selanjutnya dalam memastikan pemanfaatan aset sekolah secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Pendampingan Individu Ke-6 ini memberikan ruang bagi saya untuk melihat kembali perjalanan pengembangan diri, serta dampak yang telah tercipta di lingkungan sekolah. Bapak Mathius Karenge juga memberikan masukan yang sangat berarti terkait strategi peningkatan pembelajaran dan komunikasi program kepada warga sekolah. Refleksi yang dilakukan dalam PI ini menjadi momentum untuk terus memperbaiki dan mengembangkan diri sebagai seorang Guru Penggerak yang lebih profesional dan berdampak pada pendidikan.

Kegiatan pendampingan ini menegaskan pentingnya refleksi dan umpan balik dalam proses pengembangan diri, serta bagaimana inovasi yang telah dilakukan bisa memberikan dampak nyata pada siswa dan lingkungan pendidikan.