PELAKSANAAN PENGANGKUTAN HASIL PANEN
https://docplayer.info/47242302-Manajemen-panen-kelapa-sawit.html
Mengangkut
hasil panen merupakan kegiatan membawa hasil panen dari kebun ke pabrik untuk dilakukan proses
pengolahan berikutnya. Pengangkutan hasil panen dari kebun ke pabrik harus dilakukan
secara terencana dan hati-hati agar jadwal pengiriman dan jumlah hasil panen
secara tepat sampai di pabrik, agar
pabrik dapat
beroperasi secara optimal.
Pengangkutan hasil panen yang efek tif dan efisien memerlukan hubungan
yang erat dalam perencanaan harian antara kegiatan lapangan/kebun, pe ngangkutan dan
kegiatan pengolahan pabrik. Jika dimungkinkan kelompok pemanen bekerja sedemikian
rupa sehinga jumlah tempat pengumpulan hasil dan jarak pengang
kutan dapat dikurangi. Setiap hari
mandor angkutan harus
diberitahu lokasi panen dan areal
tempat pe
manen akan bergerak untuk minggu
depan.
Berikut
ini contoh pengangkutan beberapa komoditi perkebunan yaitu:
1. Mengangkut Kelapa Sawit
Sistem
jaringan jalan di perkebunan merupakan salah satu faktor penting untuk mengumpulkan
dan mengangkut hasil kelapa
sawit ke pabrik. Selain itu, jaringan jalan
yang baik
menjamin kelancaran pengangkutan hasil
panen dan lainnya. Banyak pekerjaan di suatu areal
atau blok tidak dapat dilaksanakan dengan lancar karena prasarana jalan atau jembatan tidak memadai,
sehingga kegiatan operasional jadi terhambat.
Buah kelapa sawit yang dipanen hari ini harus diolah langsung, agar asam lemak bebas (FFA) tidak tinggi. Pada panen puncak, ketika hujan turun
setiap
hari,
sarana dan prasarana transportasi harus diperhatikan karena biasanya pengangkutan buah hasil panen
akan berlangsung selama
24 jam.
Jenis alat
transportasi untuk perkebunan
skala besar, keberadaan truk berukuran besar atau
lori sangat dibutuhkan. Untuk perkebunan rakyat, mobil pick up yang dilengkapi dengan gerobak di
belakangnya mungkin sudah cukup.
Seluruh alat transportasi tersebut digunakan untuk pengangkutan buah hasil panen ke pabrik.
Masalah yang dihadapi jalan raya di kebun sawit itu sangat umum yaitu berdebu di musim kemarau. Sedangkan, musim hujan biasanya jalanan becek, licin dan banjir yang menyulitkan mobilitas kendaraan dan aktivitas kebun.
Salah satu penyebab jalanan utama rusak adalah air. Sebagai gambaran, jalanan lebih mudah rusak dan berlumpur apabila terjadi hujan deras. Air hujan ini sifatnya mudah tembus ke dalam tanah yang selanjutnya akan mengubah tanah menjadi ibaratnya pelumas yang licin. Lembeknya tanah ini akan mengurangi daya tahannya terhadap beban diatas.
2. Mengangkut Daun Teh
Daun teh biasanya
dipanen
pada
pagi hari pada saat tanaman
memiliki tekanan turgor tinggi
sehingga pucuk-pucuk teh mudah
dipatahkan. Pucuk daun yang telah
dipanen harus segera dibawa ke
pabrik untuk diolah. Pucuk teh yang dipanen
hari itu, akan diolah pada hari itu juga.
Prinsip pengangkutan daun teh
diupayakan agar selama pengangkutan, proses
fermentasi yang terjadi seminimal
mungkin. Hal ini agar dipertahankan
kandungan tea flavin
(TF) dan tea
rubigin (TR) dalam
daun teh. Oleh karena itu, penataan
wadah teh dalam kendaraan pengangkutan (misal truk) harus diatur sedemikian rupa
agar tidak terjadi kerusakan pada
daun teh. Kualitas teh salah satunya di tentukan
oleh seberapa banyak teh
yang patah sebelum diproses di pabrik. Begitu daun
teh
sampai
di
pabrik, segera dilakukan pembongkaran. Proses pembongkaran teh harus dilakukan secara hati-hati
sehingga tidak
terjadi kerusakan fisik teh yang
dapat memicu laju fermentasi.
3. Mengangkut Lateks
Mengangkut hasil lateks berbeda dengan mengangkut hasil tanaman perkebunan
lainnya. Jenis alat angkut berupa mobil tangki khusus. Lateks merupakan cairan yang
mengandung senyawa kimia antara
lain protein. Protein tersebut memiliki
sifat-sifat spesifik sehingga
mudah
terjadi penggumpalan.
Oleh karena
itu, proses pengangkutan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan terjadinya peng
gumpalan lateks. Bahkan untuk
mencegah terjadinya penggumpalan lateks, biasanya sebelum lateks diangkut telah diberikan campuran asam formeat.
Meskipun lateks telah diberi larutan
asam formeat, selama pengangkutan diupayakan tidak
terjadi goncangan. Sebab
goncangan selama pengangkutan, dapat
memicu terjadinya
penggumpalan lateks
0 komentar:
Posting Komentar