2020-11-06

PELAKSANAAN PENGANGKUTAN HASIL PANEN

 PELAKSANAAN PENGANGKUTAN HASIL PANEN

https://docplayer.info/47242302-Manajemen-panen-kelapa-sawit.html

Mengangkut hasil panen merupakan kegiatan membawa hasil panen dari kebun ke pabrik untuk dilakukan proses pengolahan berikutnya. Pengangkutan  hasil panen dari kebun ke pabrik  harus dilakukan  secara terencana dan hati-hati agar jadwal pengiriman  dan  jumlah hasil panen secara tepat sampai di pabrik, agar pabrik  dapat  beroperasi  secara  optimal.

Pengangkutan hasil panen yang efek tif dan efisien memerlukan hubungan yang erat dalam perencanaan harian antara  kegiatan lapangan/kebun, pe ngangkutan dan kegiatan pengolahan pabrik. Jika dimungkinkan kelompok pemanen bekerja sedemikian rupa sehinga jumlah tempat           pengumpulan hasil dan jarak pengang kutan  dapat  dikurangi.  Setiap  hari mandor  angkutan  harus  diberitahu lokasi  panen  dan  areal  tempat  pe manen akan bergerak untuk minggu depan.

 

Berikut ini contoh pengangkutan beberapa komoditi perkebunan yaitu:

 

1. Mengangkut Kelapa Sawit


Sistem jaringan jalan di perkebunan merupakan salah satu faktor penting untuk mengumpulkan dan mengangkut hasil kelapa sawit ke pabrik. Selain itu, jaringan jalan yang baik menjamin  kelancaran pengangkutan hasil panen dan lainnya. Banyak pekerjaan di suatu areal atau blok tidak dapat dilaksanakan dengan lancar  karena  prasarana jalan  atau jembatan tidak memadai, sehingga kegiatan operasional jadi terhambat.

Buah kelapa sawit yang dipanen hari ini harus diolah langsung, agar asam lemak bebas (FFA) tidak tinggi. Pada panen puncak, ketika hujan turun  setiap hari, sarana dan prasarana transportasi harus diperhatikan  karena  biasanya pengangkutan buah hasil  panen akan berlangsung selama 24 jam.

Jenis alat transportasi  untuk  perkebunan skala besar, keberadaan truk berukuran besar atau lori sangat dibutuhkan. Untuk perkebunan rakyat, mobil  pick up  yang  dilengkapi dengan gerobak di belakangnya mungkin sudah cukup. Seluruh alat transportasi tersebut digunakan untuk pengangkutan buah hasil panen ke pabrik.

Masalah yang dihadapi jalan raya di kebun sawit itu sangat umum yaitu berdebu di musim kemarau. Sedangkan, musim hujan biasanya jalanan becek, licin dan banjir  yang menyulitkan mobilitas kendaraan dan aktivitas kebun.

Salah satu penyebab jalanan utama rusak adalah  air.  Sebagai gambaran, jalanan lebih mudah rusak dan berlumpur apabila terjadi hujan deras. Air hujan ini sifatnya mudah tembus ke dalam tanah yang selanjutnya akan mengubah tanah menjadi ibaratnya pelumas yang licin. Lembeknya tanah ini akan mengurangi daya tahannya terhadap beban diatas.


2. Mengangkut Daun Teh


Daun  teh  biasanya  dipanen  pada pagi hari pada saat tanaman memiliki tekanan turgor tinggi sehingga pucuk-pucuk teh mudah dipatahkan. Pucuk daun yang telah dipanen harus  segera dibawa ke  pabrik untuk diolah.  Pucuk teh yang dipanen hari itu, akan diolah pada hari itu juga.

Prinsip   pengangkutan daun teh diupayakan agar selama pengangkutan,  proses  fermentasi yang terjadi seminimal  mungkin.  Hal ini agar  dipertahankan  kandungan  tea flavin (TF) dan tea rubigin (TR) dalam daun teh. Oleh karena itu, penataan wadah teh dalam kendaraan pengangkutan     (misal truk) harus diatur  sedemikian  rupa  agar  tidak terjadi  kerusakan  pada  daun  teh. Kualitas teh salah satunya di tentukan oleh seberapa banyak teh yang patah sebelum diproses di pabrik. Begitu  daun teh  sampai di  pabrik, segera dilakukan pembongkaran. Proses pembongkaran teh harus dilakukan  secara  hati-hati sehingga tidak terjadi kerusakan fisik teh yang dapat memicu laju fermentasi.


3. Mengangkut Lateks

 

Mengangkut  hasil lateks berbeda dengan mengangkut  hasil tanaman perkebunan  lainnya.  Jenis alat angkut berupa mobil tangki khusus. Lateks merupakan cairan yang mengandung senyawa kimia  antara lain protein. Protein tersebut memiliki sifat-sifat spesifik  sehingga  mudah terjadi  penggumpalan. Oleh karena itu, proses pengangkutan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan terjadinya peng gumpalan lateks. Bahkan untuk mencegah terjadinya penggumpalan lateks, biasanya sebelum lateks diangkut  telah diberikan campuran asam formeat.

Meskipun lateks telah diberi larutan asam formeat, selama pengangkutan diupayakan tidak terjadi goncangan. Sebab goncangan selama pengangkutan, dapat memicu terjadinya penggumpalan lateks


0 komentar:

Posting Komentar