2020-09-09

Webinar "Teknik Bertanam Semangka"

 

TEKNIK BERTANAM SEMANGKA

 

Sumber P4TK Pertanian

Pembicara :

1.      Suparno, S.Pd., MT (Widyaiswara BBPPMPV Pertanian)

2.      M. Samsul Arif (alumni Magang Jepang)

3.      Mujafar Priyono (Ketua P4S Zero Farm technology)

Moderator :

Juherman, STP, M.Si  (Widyaiswara BBPPMPV Pertanian

Artikel ini berisi ringkasan materi yang di sampaikan oleh pembicara, untuk materi yang jelas bias menghubungi kontak saya yang di blog ini.


TEKNOLOGI PEMBIBITAN SEMANGKA DIJEPANG


OUTLINE/SISTEMATIKA PROSES PEMBIBITAN

1. MEDIA SEMAI BENIH

2. PEMBIBITAN

A. Batang atas

B. Batang bawah

C. Jadwal semai

3. PENYAMBUNGAN (Tsugiki/setsuboku)

A. Potongd aun (cuttaba)

B. Sambung susu (yubitsugi)

C. Belah tengah (warutsugi)

D. Tusuk jarum (haritsugi)

4. PENANAMAN BIBIT DAN KARANTINA

A. Pembuatan sungkup Plastik

B. Penanaman bibit sambungan

C. Perawatan bibit

5.PINDAH BIBIT SUHU GREEN HOUSE

a. Penjarangan (hirogeru-dankon)

b. Perawatan


 

1.      MEDIA SEMAI BENIH

 

Media semai terdiri dari 3 bagian, yaitu;

 

-          Serbuk kayu atau partikel kayu biasa 

 

-          Peatmose

 

-          Pupuk kandang

 

Ketiga bahan tadi dicampur dengan merata dengan menggunakan rotari, kemudian dimasukkan alat pengisi media semai sesuai dengan kebutuhan pemakaian.


2.      PEMBIBITAN

 

A.     Batang atas

Batang tas adalah bibit semangka yang sudah ditentukan atau berdasarkan jenis tertentu yang sudah dibudidayakan.

B.     Batang bawah

Batang bawah untuk semangka adalah bahasa Indonesia disebut kukuk atau blonceng (bhs. Jawa) yang biasanya berbetuk seperti kendil. Sudah barang tentu dipilih sebagai batang bawah karena memiliki keunggulan diantaranya, umur panjang, perakaran bagus dan kuat, tahan penyakit , produktivitas tinggi dan lain sebagainya.

C.     Jadwal semai

 

Penyemaian dilakukan pada saat bersamaan antara batang atas semangka maupun batang bawah yaitu kukuk, menggunakan baki atau bak semai yg berbeda.

 

D.     Sterilisasi Media

 

Yang penting diperhatikan yaitu sebelum benih disemai media semai terlebih dahulu disiram dengan menggunakan fungisida agar steril dari jamur dan bibit penyakit.

 

3.      PENYAMBUNGAN ( Tsugiki - setsuboku )

 

Dalam Teknik penyambungan ada beberapa cara yang dipakai namun yang sering digunakan yaitu teknik potong daun atau di Jepang dikenal dengan nama cuttaha

A.     Potong daun ( cutta ha )

 

B.     Sambung susu ( yubitsugi )

 

C.     Belah tengah (waru tsugi )

 

D.     Tusuk jarum (Haritsugi)


4.      PENANAMAN BIBIT DAN KARANTINA

 

Setelah bibit disambung atau ditempel selanjutnya langsung ditanam di pot-pot bibit yang telah disediakan dengan langkah – langkah sebagai berikut ;

A.       sungkup Plastik

 

setelah disambung bibit langsung ditanam dan dikarantina dengan sungkup plastic supaya suhu tetap hangat dan tidak terjadi penguapan

B.     Pindah bibit

 

Setelah bibit semangka hasil tempelan tumbuh dengan baik, maka 3 hari kemudian plastic dibelah tengahnya dan dibuka secara bertahap supaya bibit mulai menyesuaikan dengan suhu ruangan greenhouse dan selanjutnya dipindahkan keluar dari sungkup plastic setelah benar-benar pertumbuhannya baik.


5.  PINDAH BIBIT ( SUHU GREEN HOUSE )

A.       Penjarangan dan penataan jarak ( hirogeru & dankon )


Tahap berikutnya bibit semangka hasil tempelan tersebut ditata ditempat pembesaran bibit dan 2 hari kemudian dilakukan hirogeruatau dalam bahasa indonesianya menjarangkan jarak bibit yang satu dengan yang lain sekitar 10 – 15 cm dengan tujuan supaya pertumbuhan bibit semangka lebih cepat besar.

 

        B.     Perawatan

        Dalam masa perawatan dilakukan penyiraman , pemupukan danjuga penyemprotan hama dan                penyakit bila diperlukan.


0 komentar:

Posting Komentar